Newsletter

Indonesia Menunggu Keputusan BI: Suku Bunga Mau Dibawa Ke Mana?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
24 April 2024 06:00
Jajaran Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam konferensi pers pada Rabu (21/2/2024).
Foto: Jajaran Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam konferensi pers pada Rabu (21/2/2024). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)

Ada sejumlah sentimen yang bakal berpengaruh terhadap pasar keuangan RI hari ini, baik dari internasional maupun dalam negeri.

Selain itu, pasar diharapkan bisa tertular Wall Street yang semalam kompak hijau melanjutkan penguatan sehari sebelumnya berkat kinerja keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari perkiraan.

Simak, sentimen selengkapnya berikut ini :

1. Rilis Data PMI AS

Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang secara umum menunjukkan bahwa aktivitas bisnis AS melambat pada bulan April ke level terendah dalam empat bulan karena melemahnya permintaan. SThe S&P Global Flash US Manufacturing PMI menunjukkan indeks melandai ke 49,9 pada April 2024, dari 51,9 di Maret.

Perlambatan ini menjadi satu sentimen positif bagi prospek kebijakan bank sentral AS atau The Fed, serta potensi menurunkan tingkat inflasi lebih lanjut. 

2. Menanti Pengumuman Suku Bunga BI

Hari ini pelaku pasar akan berfokus menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di tengah tren pelemahan rupiah. Sebagian pelaku pasar memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga di tengah pelemahan nilai tukar tetapi sebagian melihat BI akan menahan suku bunga di level 6,00%.

Menarik diperhatikan juga terkait pandangan BI perihal kondisi rupiah yang terus melemah hingga menembus Rp16.200/US$. Pasar juga menantikan bagaimana intervensi BI guna menstabilkan rupiah di tengah banyaknya risiko eksternal.

Polling yang dihimpun oleh CNBC Indonesia Research dari 14 institusi menunjukkan sembilan di antaranya memproyeksi bahwa BI masih akan menahan suku bunga, tetapi lima di antaranya memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6,25%.

3. KPU Tetapkan Hasil Pilpres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Rabu pagi mulai pukul 10.00 WIB.

Sesuai ketentuan, penetapan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih paling lambat tiga hari setelah pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai perselisihan hasil pemilu sesuai dengan Pasal 4 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2024.

MK sudah mengumumkan menolak semua gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pada Senin (22/4/2024) yang dilayangkan pasangan calon AniesBaswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ditolaknya gugatan PHPU pilpres 2024 akan menjaga stabilitas ekonomi dan politik dalam negeri sehingga pasar keuangan Indonesia diharapkan tidak terguncang.

Meski demikian, MK masih harus membahas terkait sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) DPR/DPRD dan DPD. MK akan memulai proses sidang sengketa pemilihan umum legislatif (pileg) pada 23 April 2024 hingga 3 Mei 2024.

MK akan memulai proses sidang untuk Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pileg pada 29 April 2024, pasca permohonan registrasi usai. Sidang perselisihan Pileg akan dilakukan dengan tiga panel.

Selanjutnya, MK akan mengumumkan keputusan perselisihan Pileg pada 10 Juni 2024. Sengketa pada pileg kali ini cukup banyak mencapai 294.

4. Deretan Bank Bangkrut di RI

Pelaku pasar juga mulai mencermati kondisi perbankan RI yang mulai terpukul lantaran suku bunga tinggi, ada sejumlah bank yang diketahui collapse.

Sepanjang empat bulan pertama tahun 2024 hampir berakhir, sudah genap sebanyak 10 bank perekonomian rakyat (BPR) telah dicabut izinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jumlah itu sudah di batas atas rata-rata jumlah bank jatuh setiap tahunnya menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Menurut Ketua Dewan Komisioner (DK) LPS Purbaya Yudhi Sadewa, setiap tahun ada sebanyak 6 hingga 7 BPR jatuh. Utamanya, bank-bank yang jatuh itu disebabkan oleh mismanagement oleh pemiliknya.

Sementara itu, LPS telah mengalokasikan anggaran untuk menyelamatkan sebanyak 12 BPR tahun ini. Artinya, kemungkinan masih ada 2 BPR lagi yang akan ditutup.

Kendati begitu, Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dimas Yuliharto meminta kepada nasabah perbankan untuk tidak perlu khawatir. Karena LPS senantiasa menjamin dana nasabah yang ada di bank dengan syarat 3 T.

"LPS hadir di Indonesia untuk memberikan penjaminan kepada nasabah, kepada nasabah bank di seluruh Indonesia," ungkap Dimas kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (23/4/2024).

5. Laporan Kinerja Keuangan
Musim laporan keuangan untuk kuartal I-2024 sudah tiba. Setelah PT Bank Centrall Asia (BCA) mengumumkan kinerja Januari-Maret 2024, hari ini PT Unilever juga akan mengumumkan kinerja mereka. 

BCA mencatat laba bersih Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024 atau naik 11,7 % secara tahunan.  Menarik disimak apakah laba Unilever akan naik atau stagnan di tengah melambungnya konsumsi Januari-Maret sebagai dampak puasa dan pmilu.

Halaman 4 >>>

 

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular