Newsdata

Yen Cs Sudah Menguat, Rupiah Masih Melemah

Revo M, CNBC Indonesia
23 April 2024 09:58
Mata Uang Yen. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Files)
Foto: Mata Uang Yen. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Files)

Jakarta, CNBC Indonesia - Performa mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Selasa (23/4/2024) bergerak beragam dengan mayoritas menguat.  

Dilansir dari Refinitiv pukul 09:01 WIB, mata uang Asia yang memiliki penurunan terparah yakni baht Thailand sebesar 0,08% diikuti oleh rupiah Indonesia dan yuan China yang masing-masing terdepresiasi 0,03%.

Sementara peso Filipina justru menguat 0,1% diikuti dengan yen Jepang mengalami apresiasi 0,08%. Mata uang Korea juga sudah menguat 0,03%.

Indeks dolar AS (DXY) juga terpantau relatif stabil di angka 106,09. Posisi konsolidasi ini bahkan sudah terjadi sejak 15 April 2024 atau sekitar satu minggu lalu.

DXY yang cenderung bergerak stagnan ini terjadi di tengah penilaian pelaku pasar perihal deeskalasi konflik Timur Tengah khususnya antara Iran dan Israel.

Dikutip dari ABC News dan Radio Free Europe/Radio Liberty, para pejabat Teheran membenarkan adanya ledakan di wilayah Isfahan. Namun dalam update-nya, negeri itu menyebut insiden tersebut sebagai "serangan yang dilakukan oleh penyusup bukan oleh Israel".

Sebagai informasi, pekan lalu Israel disebut meluncurkan tembakan ke sejumlah pangkalan Iran, termasuk pangkalan nuklir Isfahan.

Namun optimisme deeskalasi terjadi karena pejabat senior Iran mempertegasnya ke Reuters, dengan menyebut bahwa tidak ada rencana untuk menanggapi Israel atas insiden tersebut. Dengan kata lain, Iran meyakini tidak perlu balas dendam.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memang ada serangan. Tapi, ini tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa dalam komentar yang disampaikan kepada utusan negara-negara Muslim di New York dan dikutip oleh media Iran.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation