Borong! Ini 4 Saham Mercy Harga Bajaj: Ada BCA

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
18 April 2024 14:25
Infografis, Saham Top Gainers Top Losers Sepekan
Foto: Infografis/ Saham Top Gainers Top Losers Sepekan/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah emiten berkapitalisasi besar terpantau sudah mulai murah valuasinya. Ini terjadi seiring dengan harga sahamnya yang sudah terkoreksi cukup signifikan.

CNBC Indonesia Research melihat ada empat emiten yang sudah mulai terlihat menarik secara valuasi, diantaranya ada PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Mulai cicil saham tersebut saat ini untuk investasi bisa diibaratkan "beli mercy harga bajaj" lantaran dengan harganya yang sudah mulai menarik, perusahaan tersebut memiliki kinerja fundamental yang baik.

1. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Perusahaan telekomunikasi raksasa RI, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) saat ini dihargai dengan valuasi yang sudah terlampau menarik.

Hal ini terjadi karena harga saham TLKM telah terkoreksi cukup dalam. Dalam tiga hari perdagangan setelah libur panjang lebaran, TLKM sudah anjlok lebih dari 7%. Sementara sejak awal tahun penurunan sudah nyaris 20%.

Penurunan harga saham ini mengimplikasi valuasi jadi menarik, menggunakan metrik Price to Book Value (PBV) per hari ini, Kamis (18/4/2024) yang berada di 2,31 kali. Nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata PBV selama lima tahun sebesar 3,41 kali.

Melihat posisi pada PBV band sudah berada di bawah -2 standar deviasi (STD) dan ini merupakan yang pertama kalinya. Bahkan, selama 10 tahun terakhir PBV TLKM paling rendah hanya menyentuh -2 STD pada November 2020.

2. PT Astra International Tbk (ASII)

Berikutnya, ada emiten holding PT Astra International Tbk (ASII) yang juga mencatatkan valuasi menarik karena koreksi harga saham yang signifikan.

Sejak awal tahun, harga saham ASII telah susut lebih dari 10%. Hal ini sejalan dengan valuasinya yang juga melandai sejak Agustus tahun lalu. Per hari ini, menggunakan metrik PBV ASII dihargai 1,03 kali, lebih rendah dari rata-rata lima tahun di 1,46 kali dan posisinya sudah di bawah -1 STD.

3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Adapun emiten bank terbesar RI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turut mengalami penurunan valuasi lantaran harga saham sudah terkoreksi sekitar 6% dalam sebulan ini.

Melihat dari valuasi band, posisi PBV saat ini sudah mendekati rata-rata selama lima tahun. Artinya, harga sudah mendekati harga wajarnya.

Jika melihat secara historis butuh waktu berbulan-bulan untuk harga kembali mendekati harga wajar. Pada 2023, kesempatan untuk cicil beli di area ini hanya diberi pada Maret dan Desember.

Setelah itu, butuh empat bulan menuju April 2024 untuk harga kembali mendekati area wajarnya. Oleh karena itu, momentum saat ini untuk cicil beli sebagai instrumen investasi harusnya masih menarik. i.

4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Emiten perbankan besar BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mengalami koreksi harga saham signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Pertama kali pasar dibuka setelah libur panjang, saham BBRI ambles 5,31%. Ini kemudian mengakumulasi koreksi yang terjadi selama sebulan sudah nyaris 15%.

Sebab itu, valuasi pun semakin melandai. Melihat berdasarkan PBV Band valuasi BBRI kini sudah hampir menyentuh rata-rata selama lima tahun, artinya valuasi BBRI sudah semakin dekat dengan harga wajarnya.


CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation