
Intip Kekuatan Militer Yordania, 'Bantu' Israel Hancurkan Rudal Iran

Jakarta, CNBC Indonesia - Yordania menjadi salah satu negara yang mencegat beberapa rudal dan drone masuk ke Israel ketika Iran menyerang Israel pada akhir pekan lalu.
Yordania termasuk di antara sekelompok negara yang membantu Israel menembak jatuh rudal, roket, dan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Iran dan sekutunya di Israel.
Sebelumnya pada Selasa (16/4/2024), Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa pihaknya menentang eskalasi.
Di Amman, para pejabat bersikeras keterlibatan Yordania adalah untuk membela diri dan melindungi kedaulatan wilayah udaranya.
Safadi menjelaskan bahwa penilaian telah dilakukan bahwa ada bahaya nyata dari jatuhnya drone dan rudal Iran di Yordania, dan angkatan bersenjata menangani bahaya ini.
Jika ancaman datang dari Israel, katanya, Yordania akan mengambil tindakan yang sama.
Kendati pihak Yordania menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan adalah untuk menjaga kedaulatan wilayah udaranya, namun Wakil Presiden Senior FDD untuk Riset, Jonathan Schanzer mengatakan Yordania mempertahankan wilayah udaranya sendiri dengan berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS).
Hal ini dipersepsikan oleh sebagian orang bahwa Yordania merupakan sekutu dari Israel dan AS.
Lantas, seberapa besar kekuatan militer Yordania?
Dilansir dari Global Fire Power (GFP), kekuatan militer Yordania pada 2024 berada di peringkat 80 dari 145 negara dengan skor Power Index 1,4651.
Total tenaga kerja yang merupakan personel aktif hanya berjumlah 100.500 atau 50% dari total personel militer.
Sementara airpower (kekuatan udara) Yordania didominasi oleh helikopter dengan porsi 45,5% dan total stok aircraft sebanyak 265.
Sedangkan kekuatan darat Yordania didominasi oleh armored vehicles sejumlah 24.148 atau 93,3% dan posisi kedua ditempati oleh tanks dengan jumlah 1.365 atau 5,3%.
Berdasarkan data kekuatan militer yang ada, Yordania pada dasarnya bukan merupakan negara yang cukup tangguh jika dibandingkan dengan Iran dan Israel. Mengingat Iran dan Israel memiliki peringkat GFP yang jauh lebih tinggi dibandingkan Yordania yakni masing-masing 14 dan 17.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)