Newsdata

Dolar AS Jadi Raja, Cadangan Devisa Dunia Dikuasai Hingga 58%

Revo M, CNBC Indonesia
10 April 2024 14:45
Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi mata uang cadangan devisa (cadev) yang paling banyak dipegang oleh bank sentral di dunia. International Monetary Fund (IMF) mencatat porsi dolar AS menyentuh angka 58%.

Dari dulu hingga kini, dolar AS merupakan mata uang yang paling banyak digunakan untuk melakukan perdagangan internasional dan keuangan transaksi.

Lebih lanjut, dolar AS telah berfungsi sebagai cadev dunia mata uang sejak Perang Dunia II. Saat ini, bank sentral memegang sekitar 60% cadev mereka dalam dolar AS.

Sekitar setengah dari perdagangan internasional ditagihkan dalam dolar AS dan sekitar setengah dari seluruh pinjaman internasional dan global sekuritas utang dalam mata uang dolar AS.

Di luar negeri pasar valuta asing, tempat mata uang diperdagangkan, dolar AS juga terlibat dalam hampir 90% dari seluruh transaksi. Dolar AS adalah mata uang pilihan bagi investor selama ini krisis ekonomi besar, sebagai mata uang "safe haven". Selama krisis keuangan global tahun 2008-2009, misalnya, dan di tengah gejolak ekonomi yang terkait dengan Pandemi Penyakit Virus Corona 2019 pada tahun 2020, investor mencari dolar AS, mengharapkan dolar mempertahankan nilainya.

Dalam kedua krisis tersebut, bank sentral AS/Federal Reserve (The Fed) mengadopsi kebijakan otoritas moneter luar biasa dan jalur pertukaran mata uang dengan bank sentral lain untuk menyediakan likuiditas dan dolar AS.

Dolar AS mendapatkan julukan 'King Dolar' dan statusnya semakin kuat khususnya akibat sistem Bretton Woods.

Sistem yang dibentuk pada tahun 1944 merupakan langkah AS dalam menciptakan tatanan sistem moneter baru di mana emas tidak lagi bisa menjadi nilai tukar tunggal.

Apakah status 'King Dolar' masih pantas diberikan? untuk meyakinkan apakah dolar AS masih 'berkuasa' di dunia atau tidak mari kita buktikan dengan menilik data IMF terkait komposisi nilai FX Reserve di dunia.

Besaran mata uang masing-masing negara nilainya sudah dikonversikan ke dolar AS. Inilah daftar delapan mata uang alias 'Penguasa Cadangan Devisa Global'.

Data IMF menunjukkan cadev global mengalami peningkatan dari US$11,91 triliun pada kuartal IV-2022 menjadi US$12,33 triliun pada kuartal IV-2023 atau naik 3,5% dalam kurun waktu satu tahun.

Kenaikan ini juga tercermin dari cadev dalam bentuk dolar AS, euro, yen Jepang, poundsterling, dolar Australia, dolar Kanada, hingga franc Swiss.

Sementara berbeda halnya dengan renminbi China yang justru mengalami penurunan dari US$287,81 miliar pada kuartal IV-2022 menjadi hanya US$261,73 miliar pada kuartal IV-2023 atau turun 9,06%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation