
Industri Semen Indonesia Overcapacity? Warga RI Wajib Baca Data Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri semen di dunia masih cukup menantang namun diperkirakan mengalami kenaikan pada 2024. Begitu pula dengan industri semen di Indonesia yang diproyeksikan mengalami apresiasi dalam permintaan.
Berdasarkan The Business Research Company, produk semen dan beton memiliki ukuran pangsa pasar terus mengalami kenaikan. Dalam laporan tersebut tercatat bahwa kedua hal tersebut akan tumbuh dari US$386,18 miliar pada 2023 menjadi US$410,86 miliar pada 2024 dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 6,4%.
Bahkan ke depan, ukuran pangsa pasar diperkirakan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan menjadi US$512,15 miliar pada 2028 dengan CAGR 5,7%.
Ke depan, produksi secara keseluruhan akan meningkat khususnya didorong oleh India, Timur Tengah, dan Afrika. Sementara produksi di China dan Eropa diperkirakan sedikit turun.
Pada 2024, China diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 5%, negara-negara berkembang lainnya akan tumbuh sebesar 4%, India akan tumbuh sebesar 7%, dan Timur Tengah dan Afrika akan tumbuh sebesar 3%.
Di pasar negara maju, produksi semen diperkirakan akan menurun sebesar 2-3% pada tahun 2024. Amerika Utara diperkirakan akan lebih tangguh dibandingkan Eropa Barat, yang diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 5%. Eropa Selatan lebih baik dari Eropa Utara.
Sebagai informasi, negara-negara utama dalam produksi semen dunia pada tahun 2023 sebagai berikut:
Industri Semen di Indonesia
Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan bahwa pasar semen domestik tumbuh +3,6% (64.016k ton) dengan pasar semen kantong tumbuh +0.1% (45.436k ton) dan pasar semen curah tumbuh +13,3% (18.580k ton). Volume Semen Grobogan masih belum masuk dalam data ASI tahun 2023.
Antisipasi pertumbuhan tahunan yang positif sudah dimulai terjadi karena masuknya volume penjualan Semen Grobogan terhitung sejak awal bulan 2024.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) belum merilis penyesuaian volumenyaTA23. Namun mengingat rata-rata volume penjualan Semen Grobogan per bulan sebesarsekitar 0,11 juta ton, versi yang disesuaikan mengalami sedikit peningkatan sekitar 1% year on year/yoy.
Perkembangan Pasar Semen di Indonesia
Perkembangan pasar semen di Indonesia secara umum terus mengalami pertumbuhan. Terkhusus dari sisi kapasitas yang pada 2023 telah menyentuh 118,1 juta ton sementara permintaan domestik menyentuh angka 64 juta ton dan utilisasi sebesar 54,2%.
Volume pasar per bulan pun turut mengalami kenaikan khususnya secara tahunan.
Perubahan pasar per bulan pada 2023 terpantau overlap 2022 tepatnya pada bulan Mei dan terus konsisten berada di atas tahun 2022 hingga Desember.
Hal ini menunjukkan bahwa volume pasar per bulan terus mengalami kenaikan di sepanjang 2023 dibandingkan 2022.
Tingginya kapasitas produksi bersamaan dengan rendahnya utilisasi ini, pada akhirnya menjadi perhatian salah satu anggota DPR RI yakni Andre Rosiade.
Ia sempat menyampaikan kepada CNBC Indonesia bahwa kita tidak membutuhkan pabrik semen hingga 2030. Ia mengatakan bahwa kondisi saat ini over supply dengan proyeksi pertumbuhan semen 4% per tahun sehingga kita tidak perlu bangun pabrik baru.
Sebagai contoh, pada 2020 lalu penjualan semen dalam negeri dan ekspor hanya 71,78 juta ton, dengan tingkat utilisasi mencapai 61,7%. Artinya masih ada sisa kapasitas produksi lagi mencapai 45 juta ton.
Data ASI juga menunjukkan kapasitas produksi di Kalimantan juga sudah sangat kelebihan pasokan, dengan total 10,3 juta ton. Sementara proyeksi konsumsi mencapai 3,9 juta ton per tahun. Sehingga masih ada kelebihan mencapai 6,4 juta ton.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)