Mata Uang Asia Dihantam Dolar AS, Rupiah Terburuk

Revo M, CNBC Indonesia
27 March 2024 10:16
Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Dolar Asia, Melawai, Blok M, Jakarta, Selasa, (3/10). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Dolar Asia, Melawai, Blok M, Jakarta, Selasa, (3/10). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Delapan mata uang Asia mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (27/3/2024). Hal ini terjadi di tengah turunnya indeks dolar AS (DXY).

Dilansir dari Refinitiv, pada awal perdagangan hari ini per pukul 9:51 WIB, mata uang Asia mengalami depresiasi. Rupiah menjadi mata uang yang ambruk paling signifikan yakni sebesar 0,35%. Posisi kedua diikuti oleh baht Thailand yang anjlok 0,3%.

Sementara mata uang negara tetangga lainnya turut melemah terhadap dolar AS, seperti ringgit Malaysia yang mengalami depresiasi sebesar 0,21% dan peso Filipina yang melemah 0,11%.

Di lain sisi, indeks dolar AS (DXY) mengalami penguatan 0,15% di level 104,38. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (26/3/2024) yang berada di angka 104,23.

Ambruknya nilai tukar rupiah ini terjadi di tengah gugatan sengketa hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi. Sengketa membuat ketidakpastian meningkat.
"(Rupiah melemah) Karena uncertainty policy pemerintah baru," tutur ekonom senior Sucor Sekuritas Ahmad Mikail Zaini kepada CNBC Indonesia.

Sebagai catatan, hari ini MK menggelar sidang perdana sengketa atau permohonan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).

Gugatan dari kedua paslon ini setidaknya dapat memberikan sentimen negatif bagi rupiah karena investor menjadi takut dalam berinvestasi di tengah ketidakstabilan politik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation