3 Faktor Buat Bitcoin Terbang 65%, Fenomena Sementara apa Bakal Lama?

Revo M, CNBC Indonesia
26 March 2024 09:20
Bitcoin. (REUTERS/Benoit Tessier/File Photo)
Foto: Bitcoin. (REUTERS/Benoit Tessier/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan harga bitcoin terus melonjak tinggi belakangan ini. Lonjakan terjadi menjelang peristiwa empat tahunan yakni bitcoin halving dan pasca persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat (AS) (ETF bitcoin spot).

Melansir dari Refinitiv, harga bitcoin sekitar pukul 05.47 WIB hari ini (26/3/2024) berada di angka US$70.471. Posisi ini sedikit lebih rendah atau sekitar 4,64% di bawah all time high bitcoin di harga US$73.738.

Sepanjang tahun ini (year to date/ytd), Bitcoin naik sebesar 65%.

Berikut ini beberapa alasan mengapa bitcoin menguat beberapa waktu terakhir.

1. The Fed Dovish

Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan lalu menunjukkan bahwa The Fed masih mempertahankan suku bunganya di level 5,25-5,5%.

Dalam dokumen dot plot The Fed Maret 2024, 9 dari 19 pejabat The Fed melihat ada peluang pemangkasan suku bunga sebanyak 0,75% hingga akhir tahun ini. Proyeksi ini dengan melihat median proyeksi suku bunga oleh pejabat The Fed dalam dokumen dalam dokumen "dot plot" menjadi 4,5-4,75% atau median 4,6% hingga akhir tahun ini.

Median ini mengindikasikan jika The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 0,75% atau sebanyak tiga kali masing-masing sebesar 0,25% hingga akhir tahun.

The FedFoto: Dokumen Dot Plot Maret 2024
Sumber: The Fed

Potensi penurunan suku bunga ini berdampak positif bagi risk asset salah satunya yakni kripto.

Bitcoin mendapatkan keuntungan dari suku bunga rendah dan peningkatan likuiditas pasar, yang dapat menghasilkan sentimen yang lebih baik dan investasi yang lebih besar pada aset yang sedang berkembang.

2. ETF Bitcoin Spot Disetujui

ETF bitcoin spot telah disetujui pada Januari 2024 atau sekitar dua bulan lalu dan memberikan sentimen positif bagi pergerakan kripto termasuk bitcoin.

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi telah menyetujui 11 ETF bitcoin spot untuk dapat diperdagangkan, seperti Blackrock's iShares Bitcoin Trust (IBIT), ARK 21Shares Bitcoin ETF (ARKB), WisdomTree Bitcoin Fund (BTCW), Invesco Galaxy Bitcoin ETF (BTCO), Bitwise Bitcoin ETF (BITB), VanEck Bitcoin Trust (HODL), Franklin Bitcoin ETF (EZBC), Fidelity Wise Origin Bitcoin Trust (FBTC), Valkyrie Bitcoin Fund (BRRR), Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), dan Hashdex Bitcoin ETF (DEFI).

Disetujuinya ETF bitcoin spot akan memberikan opsi bagi investor untuk mendapatkan eksposur terhadap nilai aset dasar tanpa memilikinya secara langsung. Maka dari itu, ketika harga aset yang mendasarinya naik (dalam hal ini yakni bitcoin) maka ETF tersebut akan naik.

Dilansir dari CNBC International, setidaknya terdapat dua dampak pasca persetujuan ETF ini, yaitu peningkatan distribusi di Amerika Serikat (AS).

Hal ini memberikan dampak yang moderat, karena sudah ada ETF di luar AS selama bertahun-tahun. Selanjutnya yaitu terjadinya peningkatan kredibilitas kripto sebagai 'kelas aset'. Hal ini diperkirakan akan memberikan dampak yang sangat tinggi bagi industri kripto itu sendiri.

Persetujuan ETF bitcoin spot mewakili tonggak penting dalam dunia keuangan, menandakan perubahan besar dalam persepsi dan pemanfaatan bitcoin sebagai aset investasi utama.

Persetujuan tersebut diharapkan dapat mengkatalisasi masuknya modal institusional dalam jumlah besar ke pasar bitcoin, yang dapat meningkatkan likuiditas, mengurangi volatilitas, dan selanjutnya melegitimasi mata uang kripto di mata investor tradisional.

Seiring dengan berkembangnya lanskap keuangan untuk menggabungkan sarana investasi inovatif ini, bitcoin dan mata uang kripto yang lebih luas berada di titik puncak potensi pertumbuhan transformatif dan peningkatan penerimaan, menandai momen penting dalam mengintegrasikan aset digital ke dalam ekosistem keuangan global.

Jika bitcoin semakin diterima secara luas diberbagai negara, maka hal ini berpotensi mendongkrak harga bitcoin itu sendiri.

3. Bitcoin Halving pada April 2024

Dilansir dari nicehash.com, bitcoin halving kemungkinan terjadi pada April 2024.

Sebagai catatan, peristiwa halving blok terjadi setiap 4 tahun atau 210.000 blok di blockchain bitcoin. Hadiah blok awal bitcoin adalah 50 BTC. Hadiah blok saat ini adalah 6,25 BTC, hadiah blok berikutnya adalah 3,125 BTC. Hal ini menurunkan tingkat produksi bitcoin. Halving ini terjadi secara berkala dan diprogram ke dalam kode bitcoin.

Bitcoin halving dinilai mampu membuat bitcoin mengalami apresiasi karena secara historis telah bitcoin halving mampu memberikan dampak positif.

Berdasarkan data historis, Bitcoin Halving pertama terjadi pada 28 November 2012 dan naik hingga 9.800an% pada all-time-high di 2013.

Sedangkan pada Bitcoin Halving kedua yang terjadi pada 9 Juli 2016, BTC naik hingga 3.000% pada all-time-high di 2017.Terakhir, Bitcoin Halving ketiga yang terjadi pada 11 Mei 2020, BTC naik hingga 700an% pada all-time-high di 2021.

Pada Halving yang pertama, hadiah untuk menambang sebuah blok dikurangi dari 50 menjadi 25 BTC. Kemudian pada Halving kedua, insentif yang diterima menjadi 12,5 BTC untuk setiap blok yang ditambang. Halving ketiga, setiap blok baru yang ditambang hanya menghasilkan 6,25 BTC.

Alasan dibalik kenaikan bitcoin pada momen bitcoin halving yakni karena terjadinya kelangkaan bitcoin di tengah permintaan yang cukup tinggi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation