CNBC Indonesia Research

Bitcoin Tembus US$72.000, Koreksi di Tengah Keserakahan Akan Terjadi?

Revo M, CNBC Indonesia
12 March 2024 09:30
Bitcoin. (REUTERS/Benoit Tessier/File Photo)
Foto: Bitcoin. (REUTERS/Benoit Tessier/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin secara konsisten terus terbang tinggi hingga saat ini. Hal ini terjadi menjelang peristiwa empat tahunan yakni bitcoin halving dan pasca persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF bitcoin spot).

Melansir dari Refinitiv, harga bitcoin sekitar pukul 7:25 WIB hari ini (12/3/2024) berada di angka US$72.209 atau naik 0,08%. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin (11/3/2024) yang berada di angka US$72.150.

Posisi saat ini juga merupakan apresiasi yang terjadi selama tujuh hari beruntun sejak 6 Maret 2024.

Pekan lalu, produk investasi kripto mencatat rekor arus masuk sebesar US$2,7 miliar, menurut CoinShares. Dengan demikian totalnya hingga saat ini adalah US$10,3 miliar, lebih rendah dari rekor US$10,6 miliar sepanjang tahun 2021.

Pada saat yang sama, peningkatan daya ungkit di pasar kripto telah menyebabkan perubahan harga terbesar dalam hampir satu tahun, dengan tingkat pendanaan berada pada level tertinggi sejak Januari 2021 dan open interest bitcoin berada pada titik tertinggi sepanjang masa.

Untuk diketahui, open interest berdasarkan data Coinglass berada di angka US$73,03 miliar atau naik sekitar 6% dibandingkan kemarin dengan volume US$264,75 miliar.

CoinglassFoto: Open Interest & Volume
Sumber: Coinglass

Dilansir dari CNBC International, salah satu alasan tingginya kenaikan harga bitcoin yakni akibat kekuatan katalis kripto seperti arus masuk ke ETF bitcoin spot, bitcoin halving yang akan datang, dan potensi bahwa Sekuritas dan Komisi Bursa AS (SEC) dapat menyetujui perdagangan ETF spot ether di AS pada bulan Mei.

Peluncuran ETF bitcoin spot yang disetujui Januari 2024 silam menandai tonggak penting bagi industri mata uang kripto.

Dalam kejadian yang menakjubkan, ETF ini telah mengumpulkan aset sebesar US$55 miliar.

Selain itu, tercatat volume perdagangan 100% lebih besar dari yang diperkirakan. Keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah menarik perhatian para analis industri dan investor.

Eric Balchunas, Analis ETF Senior di Bloomberg, menggambarkan keberhasilan ETF bitcoin spot sebagai "sangat tidak masuk akal." Akumulasi aset yang cepat dan lonjakan volume perdagangan melampaui ekspektasi. Meski angka tersebut merupakan angka akhir tahun 2024, diakui Balchunas, keberhasilannya tidak bisa dipungkiri.

Di antara pemain yang menonjol di sektor yang sedang berkembang ini adalah produk FBTC dari Fidelity dan produk IBIT dari BlackRock. Perusahaan-perusahaan ini telah melampaui para pesaingnya dalam hal kinerja.

Selain itu, bitcoin halving yang sekitar satu bulan lagi akan terjadi pun menjadi perhatian pelaku pasar yang dinilai membuat harga bitcion melambung tinggi.

Mengutip dari cointelgraph.com, bitcoin halving akan membuat lebih sedikit bitcoin yang memasuki sirkulasi setelah halving akan dipenuhi dengan peningkatan permintaan dari penerbit spot Bitcoin ETF, yang mengarah ke "peningkatan harga yang terus-menerus namun fluktuatif", kata seorang analis pertambangan.

Bitcoin halving akan membuat reward yang diberikan kepada penambang akan semakin sedikit atau berkurang setengahnya.

Jika permintaan bitcoin tetap tumbuh pada tingkat yang sama atau bahkan lebih tinggi, maka harga bitcoin akan meningkat karena berkurangnya pasokan. Antisipasi peristiwa ini mendorong momentum dan optimisme, mendukung harga saat ini.

Kendati demikian, Analis di CryptoQuant telah memperingatkan investor tentang pasar yang terlalu panas sejak bitcoin melampaui level tertinggi sepanjang masa.

Terlihat bahwa harga bitcoin bisa melonjak secara besar-besaran karena investor keuangan tradisional menyerah pada (Fear Of Missing Out/FOMO), dan sekarang kita menyaksikannya.

Panasnya harga bitcoin dinilai sebagai analis akan mencapai pada titik tertentu dan dipercaya bahwa penjualan berlebihan melalui saluran ETF juga dapat membawa kita ke dalam spiral penurunan. Hal ini mungkin tidak memiliki dampak jangka pendek yang signifikan, namun permulaan pasar bearish berikutnya kemungkinan besar akan sangat menyakitkan.

Pakar CryptoQuant juga menyebutkan metrik lain yang menunjukkan bahwa penambang telah dibayar lebih karena keuntungan mencapai level tertinggi sejak Desember 2023.

CryptoQuant juga mencatat bahwa margin keuntungan yang belum direalisasi bagi investor telah mencapai 57%, secara historis terkait dengan koreksi yang akan datang.

Lebih lanjut, pergerakan beberapa altcoin (koin selain bitcoin) pun belum cukup signifikan, hal ini juga yang semakin memperkuat bahwa bitcoin berpotensi terjadi koreksi apalagi jika altcoin season sudah semakin jelas terlihat.

Pasar yang sangat optimis (extreme greed) dengan skor 92 dari 100 ini juga semakin memberikan peringat bagi investor untuk tetap berhati-hati dengan potensi depresiasi bitcoin ke depan.

CryptoQuant menilai jika terjadi koreksi besar-besaran, maka hal ini akan juga berdampak kepada altcoin. Lebih lanjut, saat ini ada potensi kemunduran dan juga perlu dicatat bahwa bitcoin baru-baru ini menyaksikan minat beli yang besar di level US$38.500.

Namun untuk saat ini, Direktur penelitian di manajer aset digital 3iQ Corp, Mark Connors memperkirakan bitcoin kemungkinan akan mencapai US$100.000 sebelum peristiwa halving berikutnya yang akan terjadi pada April 2024.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation