Newsletter

Sengketa Pemilu di MK Bisa Mengancam Laju IHSG-Rupiah Hari Ini?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
25 March 2024 06:00
Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Infografis/ Perolehan Suara Terbaru Anies, Prabowo & Ganjar di Seluruh Provinsi RI/ Ilham

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street mayoritas berada di zona pelemahan pada pekan lalu, hanya Nasdaq yang mampu menunjukkan penguatan tipis. Pelemahan ini merupakan koreksi sehat seiring mayoritas bursa AS yang mampu memberikan imbal hasil positif dalam sepekan.

Pada perdagangan Jumat (22/3/2024) Dow Jones turun 305,47 poin, atau 0,77%, ditutup pada 39.475,90. S&P 500 turun tipis sebesar 0,14% menjadi 5.234,18. Sedangkan, Nasdaq Composite mengalami kenaikan 0,16% dan ditutup pada 16.428,82, mencatatkan rekor baru lagi.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot pada hari Jumat, namun berhasil mencatatkan pekan terbaiknya sepanjang tahun setelah dua sesi berturut-turut mencetak rekor.

Ketiga indeks utama tersebut mencatatkan kenaikan yang sehat selama pekan ini, dengan S&P 500 naik sekitar 2,3%. Dow naik hampir 2% menjadikan pekan terbaiknya sejak Desember. Nasdaq menjadi indeks paling unggul dari ketiganya, melonjak hampir 2,9%.

"Ini adalah periode pencernaan setelah minggu yang sangat kuat," kata kepala investasi Truist's, Keith Lerner, pada Jumat lalu yang dikutip dari CNBC International.

"Pandangan kami adalah bahwa tren keseluruhan masih positif untuk pasar, terutama ketika Anda melihat terjadinya lonjakan rekor baru, dalam jalur untuk bulan ke lima berturut-turut dari kenaikan," lanjutnya.

Salah satu alasan optimisme pasar berasal dari pertemuan Federal Reserve pekan ini. Bank sentral AS masih mengumumkan kebijakan suku bunga ditahan. Hal ini disertai komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memperkuat bahwa pemangkasan akan datang. Meski demikian, pembacaan inflasi yang tinggi baru-baru ini membuat beberapa investor khawatir terhadap penundaan pelonggaran keuangan.

Saham FedEx naik lebih dari 7% setelah mencatatkan laba melebihi perkiraan analis, sementara Nike merosot 6,9% karena perkiraan yang lebih rendah dan penjualan di China yang melambat. Lululemon turun 15,8% karena perkiraan yang lebih lemah akibat pertumbuhan yang melambat di Amerika Utara, mencatatkan hari terburuknya sejak Maret 2020.

Indeks utama ditutup pada level rekor pada Kamis untuk kedua kalinya, dan mencapai level tertinggi sepanjang sejarah dalam perdagangan intraday. Kamis menjadi hari terbaik keempat berturut-turut bagi ketiga indeks tersebut, dengan Dow mendekati level 40.000. 

(mza/mza)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular