
Mata Uang Asia "Menangis", Rupiah-Yen-Ringgit Ambruk Berjamaah

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ambruk pada pekan ini. Pelemahan juga terjadi di hampir semua mata uang Asia setelah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (the Fed).
Pada penutupan perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (22/3/2024), rupiah ditutup di posisi Rp 15.775 atau melemah 0,76%. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 1 Februari 2024 atau hampir dua bulan terakhir.
Pelemahan ini juga memperpanjang derita rupiah pekan ini, Meskipun sempat menguat pada Kamis, secara keseluruhan, rupiah jatuh pekan ini.
Dalam sepekan, nilai tukar rupiah ambruk 1,19%. Pelemahan ini menjadi yang terdalam sejak pekan terakhir Januari 2024. Pelemahan juga memperpanjang tren negatif rupiah yang juga jeblok 0,03% pada pekan sebelumnya.
Pelemahan rupiah dipicu beberapa faktor mulai dari keputusan suku bunga The Fed hingga gugatan hasil pemilihan umum hingga capital outflow.
Seperti diketahui, The Fed mempertahankan suku bunga di level 5,25-5,50% pada Kamis (21/3/2024). The Fed juga belum mengindikasikan kapan mereka akan melakukan pemangkasan.
Data terbaru dari AS juga menunjukkan ekonomi Paman Sam masih kencang.
Angka Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS tercatat naik ke level tertinggi dalam 21 bulan di 52,5 pada Maret 2024 dari 52,2 pada Februari, mengalahkan perkiraan pasar sebesar 51,7, menurut perkiraan awal.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga pun kemudian melemah. Menurut Fedwatch Tool CME, saat ini para pelaku pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 66,5% pada Juni. Proyeksi ini melemah dibandingkan 74% pada awal pekan ini.
Ekspektasi yang melandai membuat dolar AS kembali menguat. Indeks dolar menguat ke 104,004 pada perdagangan kemarin yang merupakan posisi tertingginya sejak 29 Februari atau hampir sebulan terakhir.
Nilai tukar urpiah juga tertekan dari sentimen dalam negeri setelah dua kubu pasangan calon (paslon) presiden menggugat hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Mahkamah Konstitusi.
Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sudah mengajukan gugatan ke MK atas keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 360/2024 Tentang Penetapan Hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Paslon Ganjar Pranowo- Mahfud MD juga akan mengajukan gugatan yang sama.
Selain The Fed dan sentimen politik, nilai tukar rupiah juga jeblok karena derasnya capital outflow. Data Bank Indonesia berdasarkan transaksi 18-21 Maret 2024 menunjukkan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 6,68 triliun.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan net buy sebesar Rp 21,72 triliun pada pekan sebelumnya.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Edi Susianto mengatakan pelemahan mata uang tidak hanya terjadi pada rupiah, tetapi juga pada mata uang Asia lainnya.
"Faktor penyebabnya adalah rilis data PMI manufacturing dan home sales US yang di atas ekspektasi, sehingga menyebabkan ekspektasi penurunan FFR menurun. Hal tersebut menyebabkan DXY menguat tajam," kata Edi Susianto kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/3/2024).
Pelemahan mata uang asing tidak hanya terjadi pada rupiah. Hampir seluruh mata uang Asia ambruk pada pekan ini. Pelemahan terbesar terjadi pada yen Jepang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]