IPO AREA: Laba Tumbuh Dua Digit & Valuasi Murah, Investor Layak Beli?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
21 March 2024 12:20
Pekerja melakukan pengecekan jaringan di Kampus Pusat Data H2, Karawang, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Kampus Pusat Data H2 menjadi salah satu pusat penyimpanan data digital karya Indonesia dengan tujuan memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi Indonesia di dunia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja melakukan pengecekan jaringan di Kampus Pusat Data H2, Karawang, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Kampus Pusat Data H2 menjadi salah satu pusat penyimpanan data digital karya Indonesia dengan tujuan memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi Indonesia di dunia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten data center, PT Dunia Virtual Online Tbk bakal melantai di bursa awal April mendatang dengan kode saham AREA.

Melalui aksi korporasi Initial Public Offering (IPO), AREA bakal mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 510.000.000. Nilai ini setara 20,08% dari jumlah modal yang disetor perseroan.

Harga yang ditawarkan AREA dalam IPO ini dari rentang Rp121 - Rp131 per lembar saham. Dengan begitu, perseroan diproyeksikan bakal mendapat dana segar sebanyak-banyaknya Rp66,81 miliar.

Penggunaan Dana IPO

Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan, penggunaan dana IPO akan digunakan untuk dua hal, yakni dalam bentuk belanja modal dan modal kerja.

Perusahaan akan mengalokasikan belanja modal lebih banyak sebesar Rp42,87 miliar atau setara 64,17% dari total dana IPO.

Dari belanja modal tersebut, setengahnya bakal digunakan fitting out Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis, dimana fitting out yang dimaksud adalah untuk melakukan instalasi infrastruktur penunjang baik peralatan maupun perangkat di Data Hall 2 dan Data yang masih kosong agar dapat beroperasi dan melayani jasa colocation

Dana modal belanja sisanya akan digunakan untuk penambahan kapasitas listrik dan pendingin Data Hall 2 dan 3, masing-masing senilai Rp10,71 miliar.

Penggunaan dana yang kedua adalah untuk modal kerja yang mendukung operasional bisnis secara umum. Perusahaan mengalokasikan 35,83% dari dana IPO atau sekitar Rp29,93 miliar.

Dari dana tersebut dibagi dua untuk perawatan MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing) sebanyak Rp12,02 miliar dan sisanya Rp11,91 miliar untuk perawatan gedung.

Mengenal Lebih Bisnis AREA

Dengan dana IPO yang digunakan perusahaan untuk ekspansi bisnis. Lantas apa saja bisnis yang diampu AREA untuk mendapatkan keuntungan?

PT Dunia Virtual Online Tbk, melalui AREA31 berfokus pada layanan jasa berupa rack colocation, secure cages, data hall, teleport facility, dan co-working office space.

Perusahaan juga telah mendapatkan sertifikasi Rated 3 Facilities dengan standar AN-SI/TIA 942-B untuk cakupan arsitektur, telekomunikasi, kelistrikan, dan mekanikal.

Berdasarkan data prospektus, saat ini perusahaan memiliki tiga data center yang tersebar di tiga lokasi berbeda diantaranya Area31 Cimanggis, Area31 Gedung Cyber 1, dan Area31 Gedung TIFA.

Kinerja Keuangan AREA

Menurut data prospektus hingga September 2023, AREA mencatat laba bersih Rp1,8 miliar, naik 12,5% secara tahunan (yoy). Peningkatan laba ini didongkrak oleh pendapatan yang tumbuh pesat 47,9% yoy menjadi Rp30,9 miliar.

Jika ditarik secara historis profitabilitas AREA cenderung fluktuatif, pada 2021 pendapatan tercatat tumbuh 3,8% yoy menjadi Rp29,5 miliar dari Rp28,4 miliar. Hal ini membuat laba bersih juga ikut naik 13,3% yoy menjadi Rp4,3 miliar.

Sementara pada 2022 pendapatan dan laba bersih malah sama-sama menyusut di kisaran 4%. Hal ini terjadi karena penutupan data center di lantai 3 gedung Cyber 1 akibat kebakaran.

Pada waktu kebakaran, efek turunan yang dirasakan cukup besar. Bursa RI juga ikut kena dampak walau tidak terlalu signifikan lantaran transaksi perdagangan di sejumlah aplikasi broker mengalami gangguan.

Setelah diusut penyebab kebakaran adalah instalasi listrik dalam kondisi tertekuk oleh besi. Oleh karena itu, ini menjadi pelajaran penting bagi perusahaan untuk mengantisipasi risiko kebakaran dengan pengecekan instalasi kelistrikan lebih optimal.

Bagaimana dengan Valuasinya?

Berikutnya untuk pertimbangan investor, valuasi menjadi cukup penting diperhatikan.

Dengan harga penawaran di Rp121 - Rp131 per lembar, AREA akan diperdagangkan dengan potensi kapitalisasi pasar sebesar Rp307 - Rp333 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan selama sembilan bulan berjalan 2023 dan book value yang sudah ditambah dana dari IPO, menghasilkan PBV AREA di 1,38 kali - 1,46 kali. Untuk menilai murah atau mahalnya, CNBC Indonesia Research membandingkan dengan peers-nya seperti PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Indointernet Tbk (EDGE), dan PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT).

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa AREA memiliki valuasi yang paling murah dibandingkan dengan kompetitornya yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Underwriter AREA dari Panin Sekuritas, Gimana Sepak Terjangnya?

Catatan lain yang perlu diketahui investor adalah perihal underwriter.

Underwriter adalah penjamin emisi efek yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan IPO.

Sejak 2021, di bawah underwriter Panin Sekuritas sudah ada lima emiten yang IPO dengan performa pada hari pertama listing di bursa mayoritas berada di zona positif.

Dari data di atas terlihat bahwa hanya dua emiten yang bergerak koreksi, yakni PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) susut tipis 0,70% dan PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADHI) yang turun dalam nyaris ARB. Pada ADCP listing waktu itu BEI masih memberlakukan batas ARB sebesar 7%.

Sementara tiga emiten lain bergerak sangat atraktif, dua diantaranya PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) dan PT MPX Logistics International TBK (MPXL) ditutup ARA hingga 35%.

AREA akan menjadi emiten selanjutnya yang akan listing di bawah underwriter Panin Sekuritas.

JIka ingin mengikuti gelaran IPO, bisa perhatikan jadwalnya berikut :

Jadwal IPO AREA

  • Masa Penawaran Awal : 05 - 13 Maret 2024
  • Tanggal Efektif : 21 Maret 2024
  • Masa Penawaran Umum : 25 - 27 Maret 2024
  • Tanggal Penjatahan : 27 Maret 2024
  • Tanggal Distribusi : 28 Maret 2024
  • Listing di Bursa : 1 April 2024

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation