CNBC Explain

BEI Akan Luncurkan Intraday Short Selling, Ini Arti dan Contohnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
19 March 2024 11:45
Ilustrasi IHSG
Foto: Pexels/Anna Nekrashevich

Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi short selling di Indonesia saat ini masih belum dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun dalam waktu dekat, BEI akan melonggarkan persyaratan transaksi short selling di Indonesia.

Saat ini, belum ada Anggota Bursa (AB) yang memiliki izin short sell. Namun dengan diperlonggarnya persyaratan short selling, maka dalam waktu dekat AB dapat bertransaksi menggunakan short selling.

Sebagai informasi, short selling adalah transaksi jual beli saham oleh investor yang belum memiliki saham tersebut. Ini adalah strategi perdagangan saham yang dilakukan dengan berspekulasi pada penurunan harga saham. Artinya short selling secara sederhana disebut jual kosong, karena transaksi dilakukan tanpa ketersediaan efek.

Sementara, dalam transaksi margin trading, nasabah memiliki kapasitas untuk bertransaksi saham lebih besar dari modal yang dimiliki. Fasilitas ini bisa digunakan untuk investor yang membutuhkan buying power tambahan untuk memaksimalkan potensi keuntungan.

Oleh karena perbedaan tersebut, maka BEI memberlakukan perizinan terpisah bagi kedua transaksi saham tersebut.

Transaksi short selling di Indonesia sejatinya sudah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 55 tahun 2020 Tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek.

Tak hanya BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjadi regulator dan tentunya memiliki aturan terkait transaksi short selling, dalam proses dan masa peminjaman yang terjadi di transaksi short selling juga perusahaan sekuritas atau Anggota Bursa terapkan peraturan, yaitu investor harus mengembalikan lagi saham ke pemilik sesuai perjanjian.

Jika melanggar, investor akan terkena denda dan penyitaan jaminan. Strategi ini berlandaskan spekulasi trader atas penurunan harga suatu instrumen investasi.

Untuk itu strategi short selling biasanya digunakan oleh investor yang berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi, dan tidak disarankan ke trader atau investor pemula. Poin penting dari strategi ini adalah kemampuan membaca pergerakan saham dan memperkirakan kapan harga akan turun.

Strategi short selling ini biasanya juga dinilai sebagai strategi investasi dengan risiko yang tinggi. Karena harapan investor dari peminjaman saham dari sekuritas adalah saham tersebut akan mengalami penurunan harga saat sudah dijual.

Sehingga dia bisa membelinya kembali dan mengembalikannya ke perusahaan sekuritas, nah selisih harga jual beli inilah yang memberikan profit ke pihak investor.

Namun, bagaimana bila yang terjadi sebaliknya? Jadi saat investor sudah menjual saham pinjaman, harga dari saham tersebut malah mengalami kenaikan harga.

Mau tidak mau investor harus mengeluarkan dana tambahan untuk membeli kembali saham pinjaman itu. Itulah risiko utama yang harus investor hadapi bila analisisnya tidak sesuai harapan awal.

Selain itu, karena maksimal potensi penurunan harga saham adalah 100%, sedangkan potensi kenaikan saham bisa jauh melebihi itu, dengan short selling, berarti maksimum keuntungan investor adalah 100%, sedangkan maksimum kerugiannya tidak terhingga.

Oleh karena itu, risiko terbesar short selling saham terletak pada asimetri antara potensi untung dan ruginya. Hal ini karena kenaikan harga saham bisa tidak terbatas, sedangkan penurunan harga saham ada batasnya, misal di harga 50 rupiah.

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan salah satu poin aturan short selling yang dilonggarkan adalah mengenai uptick rule.

"Kita minta lebih friendly lah dengan bisnis, misal uptick rule, sekarang kan kalau mau demo short itu kan harganya lebih tinggi dari harga last done. Ini yang mau kita hapus," ujar Irvan saat ditemui di Gedung BEI Jakarta, pada Selasa, (2/1/2024).

Meski begitu, Irvan mengaku pihaknya masih mengkaji dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kemungkinan tersebut. Aturan tersebut kemungkinan akan diubah tahun ini.

"Ini kan terkait model bisnisnya. Kemungkinan ada peraturan OJK yang mau diubah. Tahun ini maunya aturannya diubah," jelas Irvan.

Sejatinya, transaksi short selling sangat berkaitan erat dengan transaksi pinjam meminjam efek. Saat ini ada dua pilihan yang terbuka.

Pertama, meningkatkan transaksi pinjam meminjam efek.

Kedua, mengadakan short selling terlebih dahulu baru kebutuhan penawaran dan permintaan akan tumbuh dengan sendirinya. Tampaknya, BEI akan memilih jalur kedua.

Adapun BEI akan memperlonggar aturan transaksi short selling dengan meluncurkan intraday short selling. Skema intraday short selling ini dilakukan tanpa arus melakukan pinjam meminjam efek. Jadi, pelaku pasar bisa melakukan jual saham di pagi hari, namun tetap harus buyback saat sore hari agar terhindar dari gagal bayar.

Contoh Short Selling

Trader A meminjam 1.000 saham emiten X dari sebuah sekuritas dengan harga Rp5.000 per lembar atau total harganya Rp5.000.000. Trader tersebut meminjam dengan sejumlah perhitungan dan spekulasi yakni saham X akan turun 20% menjadi Rp 4.000 per lembar.

Setelah mendapatkan 1.000 saham emiten X senilai Rp5.000 per lembar, trader tersebut langsung menjual saham tersebut dengan nilai Rp5.000.000.

Trader tersebut tentu saja masih memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan saham kepada sekuritas yang dipinjam.

Sesuai spekulasi, saham emiten X akhirnya memang turun menjadi Rp 4.000 per lembar sehingga trader langsung membeli 1.000 saham. Nilai transaksi senilai Rp 4.000.000.
Saham dan nilai yang dibayar lebih murah sehingga ada keuntungan dari transaksi short selling.

Hitungan keuntungan tersebut adalah:
= Total harga jual saham pinjaman - harga beli saham ketika turun 20%
Rp 5.000.000 - Rp 4.000.000
= Rp 1.000.000

Trader untung karena perhitungannya tepat yakni saham emiten X turun. Risiko short selling akan berubah drastis jika perhitungan salah yakni saham emiten X malah naik. Pasalnya, trader A harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli lagi saham emiten X.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation