Sengketa Air Kanada & AS Dimulai, Harga Batu Bara Ambruk Lagi

Revo M, CNBC Indonesia
12 March 2024 06:45
Ilustrasi (Photo by Pixabay from Pexels)
Foto: Ilustrasi (Photo by Pixabay from Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melanjutkan penurunan di tengah perselisihan lintas batas antara Kanada dan Amerika Serikat (AS) yang sudah berlangsung lama terkait polusi.

Menurut Refinitiv, pada perdagangan Senin (11/3/2024), harga batu bara ICE Newcastle kontrak April melemah empat hari beruntun dan ditutup di level US$133,35 per ton, atau terkoreksi 2,31%. Posisi ini juga merupakan yang terendah sejak 29 Februari 2024.

Dilansir dari Reuters, Kanada dan AS sepakat untuk meninjau kembali perselisihan lintas batas yang sudah berlangsung lama terkait polusi dari tambang batu bara di provinsi British Columbia, Kanada, yang mengalir ke perairan AS, kata kedua negara pada Senin.

Kesepakatan itu diumumkan dan membuka tab baru dalam pernyataan bersama oleh duta besar AS untuk Kanada David Cohen dan timpalannya dari Kanada Kirsten Hillman. Hal ini mencakup pemerintah AS dan Kanada yang bekerja sama dengan British Columbia, negara bagian Idaho dan Montana di AS, dan enam komunitas adat di kedua pihak.

Kanada dan AS meminta Komisi Gabungan Internasional (International Joint Commission/IJC) untuk membentuk badan tata kelola formal pada tanggal 30 Juni guna mengembangkan opsi-opsi di masa depan, menurut pernyataan bersama tersebut.

Untuk diketahui, IJC adalah kelompok berbasis perjanjian yang memediasi sengketa air.

Kedua negara mengatakan mereka telah meminta IJC untuk membentuk "Dewan Studi dua tahun untuk mengumpulkan para ahli dan pemegang pengetahuan guna melakukan pertukaran data dan pengetahuan lintas batas yang transparan dan terkoordinasi."

Panel penelitian ini bertugas menemukan cara untuk mengurangi kontaminasi dari tambang batu bara di Elk Valley di British Columbia, yang mengalir ke Danau Koocanusa, sebuah reservoir di British Columbia dan Montana, dan ke sungai-sungai di Amerika.

Tindakan tersebut akan membantu "memahami dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dan memitigasi dampak polusi," tambah pernyataan bersama AS-Kanada.

Lebih lanjut, sebuah studi baru-baru ini oleh Survei Geologi AS dan dikutip oleh CBC News, membuka tab baru mengatakan kontaminasi berasal dari tambang di British Columbia dan bahwa upaya yang dilakukan oleh penambang Kanada Teck Resources, membuka tab baru untuk memperlambat pelepasan tersebut tidak menghasilkan banyak manfaat.

Teck Resources mengatakan pihaknya berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang pengumuman AS dan Kanada pada hari Senin, dan menambahkan bahwa perusahaan akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dan melanjutkan rencana untuk meningkatkan kualitas air di wilayah tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation