
Siap-siap Ya! Bos The Fed Mau Kasih Bocoran Kapan Suku Bunga Turun

Pasar saham Indonesia pada perdagangan hari ini akan ditopang oleh berbagai sentimen baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
IHSG sendiri berpotensi bergerak di rentang 7.250 sebagai area support hingga 7.360 sebagai area resisten. Jika kemudian IHSG kembali melemah hari ini, penurunan bisa berlanjut menuju 7.200.
Dari dalam negeri sebenarnya kabar baik bagi investor karena bulan ini dipenuhi dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pada rapat tahunan tersebut para emiten biasanya mengumumkan besaran dividen yang akan dibagikan kepada investor.
Tentu saja hal ini menarik perhatian karena investor bisa memperkirakan berapa keuntungan dari dividen yang didapatkan.
Hari ini PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) atau BBTN akan menggelar RUPST. Diharapkan bank himbara ini akan mengumumkan dividen kepada investor seperti dua bank BUMN sebelumnya yakni BBRI dan BBNI.
Mengutip Refinitiv, perkiraan dividen yang akan dibagikan oleh BBTN pada 2024 mengacu tahun buku 2023 senilai Rp39,33 per lembar.
Setelah itu BMRI akan melakukan RUPST pada Kamis (7/3/2024). Tim riset CNBC Indonesia memperkirakan dividen BMRI akan mencapai Rp280,29 per lembar.
Adapun satu saham big bank lainnya yakni BBCA akan menggelar RUPST pada Kamis (14/7/2024) dengan prakiraan pembagian dividen senilai Rp181,6 per saham.
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (1/3/2024) menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasi sebesar 80% atau senilai Rp 48,1 triliun sebagai dividen yang dibagikan ke pemegang saham. Nilai tersebut setara Rp319 per lembar saham.
Secara nominal, jumlah dividen yang dibagikan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu senilai Rp231,22 per saham.
Sementara itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. membagikan dividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2023 atau senilai Rp 10,45 triliun, setara dengan Rp 280,49 per lembar saham.
Selain kabar mengenai pembagian dividen, pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menenai kebijakan suku bunga BI juga menarik perhatian investor.
Perry memastikan, kebijakan suku bunga acuan BI Rate akan terus dijaga di level 6%, sampai ada ruang penurunan pada semester II-2024.
Dia menjelaskan, suku bunga itu akan ditahan di level itu untuk memastikan stabilitas ekonomi Indonesia terjaga, seperti inflasi yang terus terjaga rendah di kisaran target, hingga pergerakan rupiah terjaga.
"Itu kenapa untuk beberapa saat akan mempertahankan policy rate di level 6%," kata Perry dalam acara Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3/2024).
BI Rate di level 6% telah BI pertahankan sejak 19 Oktober 2023. Level suku bunga acuan itu naik setelah BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% sejak 19 Januari 2023.
Meski begitu, Perry mengatakan, melihat ruang untuk mulai menurunkan suku bunga acuan pada semester II tahun ini. Salah satunya karena inflasi berpotensi terjaga di kisaran target 2,5% plus minus 1% tahun ini.
Perry juga memperkirakan pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) akan melemah pada Semester II-2024.
Ini seiring dengan arah kebijakan bank sentral AS, yakni The Federal Reserve atau The Fed yang ia prediksi mulai melonggarkan kebijakan suku bunganya pada periode itu.
Perry mengatakan, Fed Fund Rate atau FFR yang saat ini di kisaran 5,25%-5,5% akan turun sebesar 75 basis points (bps) pada semester II-2024 dipengaruhi oleh melemahnya tekanan inflasi di AS yang saat ini mulai melandai, meskipun masih di level yang tinggi di kisaran 3%. Dengan demikian, kebijakannya akan lebih dovish saat itu.
Melihat peluang penurunan suku bunga berdasarkan perangkat Fedwatch, The Fed memiliki peluang besar untuk penurunan suku bunga pada Juni 2024.
![]() Peluang Penurunan Suku Bunga |
Malam ini akan rilis data yang bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kebijakan suku bunga The Fed, yakni data pembukaan lowongan baru.
Berdasarkan konsensus Trading Economics pembukaan lowongan pekerjaan pada Januari akan melandai ke 8,9 juta dari 9,03 juta.
Mengenai data pekerjaan juga akan dipublikasikan non farm payrolls yang diperkirakan akan turun ke 200 ribu pada Februari dari sebelumnya 353 ribu.
Di saat yang bersamaan, ada testimoni Jerome Powell, ketua The Fed, yang mungkin akan memberikan kisi-kisi mengenai cut rate.
(ras/ras)