CNBC Indonesia Research

Menguak Jurus Prabowo Sukseskan Program Susu & Makan Siang Gratis!

Revo M, CNBC Indonesia
17 February 2024 20:00
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil makan malam bersama. (Dok. Prabowo Subianto)
Foto: Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil makan malam bersama. (Dok. Prabowo Subianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program makan siang gratis menjadi perbincangan belakangan ini. Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut akan berjuang untuk program susu dan makan siang gratis anak sekolah di Indonesia.

Isu yang sempat beredar yakni bahwa program unggulan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 tersebut baru bisa terlaksana di akhir masa jabatan Prabowo-Gibran jika mereka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029.

Menanggapi hal ini, Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan bahwa program tersebut baru bisa dirumuskan ketika Prabowo sudah menjabat. Nantinya, Prabowo akan menyusun prioritas programnya.

"Beliau akan dilantik pada 20 Oktober nanti setelah itu kita akan mulai membicarakan tentang skema dan sistematika bagaimana menjalankan program apa yang menjadi prioritas dan apa yang menjadi awalan-awalan dari program-program," kata Muzzani, di kompleks Makam Habib Ali Kwitang, Jumat, (16/2/2024).

Ia pun tak bisa memberi kepastian kapan program ini akan terwujud. Namun, ia berharap makan siang gratis secepatnya bisa dibagikan. "Pak Prabowo harapannya akan lebih cepat lebih baik karena rakyat juga mengharapkan program makan siang gratis bisa diterapkan siang secepatnya," kata Muzzani.

Program Susu dan Makan Siang Gratis

Menurut hasil hitungan tim Prabowo, program ini bisa menciptakan 1,8 juta lapangan pekerjaan. Ini berdasarkan adanya 377.000 dapur yang digunakan untuk menyiapkan makan siang gratis di sekolah dan tiap dapur akan diisi oleh lima pekerja.

Program yang diharapkan bisa mendorong kualitas gizi anak sekolah, memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta menggerakkan ekonomi nasional ini diperkirakan akan menghabiskan anggaran mencapai US$30 miliar atau sekitar Rp471 triliun. Jika menggunakan belanja negara 2024 sebesar Rp3.325,1 triliun, maka program makan gratis itu akan menggunakan 14,16% nya.

Dalam rencananya, Prabowo-Gibran ingin memberi makan siang dan minum susu gratis untuk semua murid di sekolah, di pesantren, anak-anak balita, dan bantuan gizi untuk ibu hamil.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah murid Indonesia dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 57.986.468 jiwa.

Dengan mempertimbangkan jumlah siswa 57 juta jiwa dan jumlah hari sekolah (255 hari) maka anggaran untuk makan siang diperkirakan mencapai Rp221,8 triliun.

Sementara itu, anggaran untuk membeli susu sekitar Rp44,36 triliun. Jika ditotal maka anggarannya mencapai Rp266,16 triliun dalam setahun.

Anggaran tersebut belum menghitung program untuk makanan gratis balita dan bantuan untuk ibu hamil.

Data BPS menunjukkan jumlah balita di Indonesia mencapai 22.094.425 jiwa. Bila satu anak mendapatkan bantuan makan senilai Rp10.000 per tahun maka anggaran yang dibutuhkan makan gratis setahun mencapai Rp80,65 triliun.

Jika ditotal dengan program makan gratis untuk seluruh pelajar maka angkanya membengkak menjadi Rp346,81 triliun. Angkanya bisa membengkak lagi jika ditambah dengan program untuk ibu hamil dan menyusui.

Tanggapan Tim Kampanye Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran Eddy Soeparno membenarkan rencana program susu dan makan siang gratis diterapkan saat Prabowo betul-betul dilantik nantinya sebagai Presiden terpilih pada 20 Oktober 2024. Namun, ia menegaskan, kebijakan itu bagian dari program penataan anggaran subsidi energi.

"Penataan, jadi ya subsidinya itu dialokasikan untuk lebih tepat sasaran," kata Eddy kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/2/2024).

Eddy mengatakan, penataan anggaran subsidi energi itu penting karena pada 2022 saat anggaran subsidi membengkak menjadi Rp500 triliun yang menikmatinya 80% adalah kalangan orang mampu.

Dengan demikian, ia menekankan, ketika anggaran itu ditata maka bisa menjadi pelengkap dari sumber pendanaan anggaran untuk program susu dan makan siang gratis yang diperkirakan mencapai kisaran Rp400 triliun.

"Sehingga yang subsidi kita siapkan sekarang Rp 350 triliun sesungguhnya enggak perlu sebesar itu, nah uangnya kan bisa digunakan untuk yang lain-lain," tegas Eddy.

Dalam memenuhi pendanaan untuk program susu dan makan siang gratis, Eddy menjelaskan tidak hanya berasal dari penataan subsidi energi saja, melainkan sebagian besar dari peningkatan penerimaan negara.

Eddy menambahkan, ekstensifikasi dan intensifikasi pajak akan mampu memperoleh tambahan peningkatan rasio pajak sekitar 1% dari produk domestik bruto, yakni sekitar Rp210 triliun.

Ekstensifikasi dan intensifikasi ini akan diterapkan dengan kembali menyisir wajib pajak yang belum memiliki NPWP. Menurut Eddy, dari 147 juta orang yang bekerja di Indonesia, saat ini baru 30% yang memiliki NPWP, dan dari 30% itu juga masih ada yang belum jujur mengungkapkan besaran penghasilannya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation