Newsdata

Fenomena 5 Tahun! Saham RI Jadi Rebutan Asing Sehari Sebelum Pilpres

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
14 February 2024 07:45
Infografis, Saham Top Gainers Top Losers Sepekan
Foto: Infografis/ Saham Top Gainers Top Losers Sepekan/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan sehari sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.  Namun, dana asing malah banjir triliunan rupiah di pasar saham RI.

Hingga penutupan perdagangan hari ini, Selasa (13/2/2024), IHSG ditutup anjlok 1,20% atau 87,92 poin ke posisi 7209,74. Penyusutan IHSG berbanding terbalik dengan penguatan yang terjadi kemarin sebesar 0,86%.

Penyusutan IHSG terutama dipengaruhi karena sejumlah saham afiliasi konglomerat Prajogo Pangestu yang terpantau berakhir di zona merah, diantaranya saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang kena Auto Reject Bawah (ARB) nyaris 10%, kemudian saham
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) anjlok paling dalam hingga 19,61%. Dua saham lainnya ada PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) ambles 7,34% dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) susut 3,94%.

Akumulasi dari keempat saham tersebut menyumbang penyusutan ke IHSG lebih dari 50 indeks poin dengan saham TPIA yang jadi pemberat paling besar mencapai 31,78 poin. Selengkapnya terlihat pada grafik berikut :

Tanpa memperhitungkan empat saham tersebut, sebenarnya penurunan IHSG pada sehari sebelum pemilu ini terbilang tidak terlalu signifikan. Sejumlah saham big caps perbankan yang susut juga lebih dipengaruhi aksi profit taking lantaran harga saham yang sudah mencetak all time high. Menariknya, pada hari ini IHSG mencetak net foreign buy hingga Rp1,23 triliun, melanjutkan inflow asing pada satu hari sebelumnya sebesar Rp2,07 triliun.

Sejak awal tahun atau year-to-date (YTD) pasar saham RI kebanjiran dana asing hingga Rp14,44 triliun baik di pasar reguler, tunai, dan nego. Inflow asing yang masih deras tersebut semakin menunjukkan bahwa kinerja pasar modal Tanah Air tidak terlalu kena dampak dari memanasnya hawa politik tahun ini.

Lantas bagaimana aliran dana asing sebelum pilpres secara historis?

Secara historis, nilai transaksi perdagangan bursa sehari sebelum pilpres sejak 2004 - 2024 terpantau lebih banyak inflow asing dibandingkan outflow. Net sell asing hanya terjadi pada 7 Juli 2009 sebanyak Rp291,97 miliar dan pada 16 April 2019 sebesar Rp559,78 miliar.

Sementara inflow asing lebih banyak terjadi pada perdagangan bursa saham sehari sebelum Pilpres. Pada 2014 dan 2024 net buy asing mencapai lebih dari satu triliun, sementara pada 2004 inflow asing yang terjadi sebanyak Rp16,76 miliar. Seperti diketahui, Indonesia baru menggelar pilpres langsung sejak 2004. Pilpres digelar setiap lima tahun sekali.

Selama 2004-2024, Indonesia menggelar pilpres enam kali termasuk hari ini. Pilpres 2004 berlangsung dua putaran yakni pada Juli dan September 2004. Dalam enam kali pilpres tersebut, asing justru lebih kerap membanjiri pasar saham Indonesia daripada memilih kabur.

Secara rinci pergerakan inflow/outflow sehari sebelum pilpres bisa lihat pada tabel berikut :

CNBC INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation