Newsletter

AS Akan Beri Kabar Penting Lagi, Semoga IHSG-Rupiah Bisa Happy Weekend

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
02 February 2024 06:03
Infografis, Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Loncat ke US$137 M
Foto: Infografis/ Cadangan Devisa RI/ Edward Ricardo

Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini mengingat banyaknya data dan agenda penting yang akan terjadi hari ini.

Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), SBN hingga rupiah akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat mendorong menambah volatile pasar keuangan Indonesia hari ini.

Dari dalam negeri, besok tidak ada rilis data apapun. Namun, pada Kamis (1/2/2024) terdapat rilis PMI Manufaktur Indonesia periode Januari 2024 dan data inflasi Indonesia periode Januari 2024.

Diketahui, aktivitas manufaktur Indonesia kembali mencatat kinerja positif pada awal 2024. Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global hari kemarin, Kamis (1/2/2024) menunjukkan aktivitas manufaktur naik di tengah meningkatnya pesanan baru.

PMI manufaktur Indonesia naik tipis ke angka 52,9 pada Januari 2024. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam lima bulan terakhir atau sejak Agustus 2023, termasuk dibandingkan Desember 2023 (52,2).

PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 29 bulan terakhir. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

Aktivitas manufaktur tetap tinggi meski ada kekhawatiran menjelang pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) 2024 pada 10 Februari mendatang.

S&P menjelaskan kenaikan manufaktur Indonesia ditopang oleh pertumbuhan produksi yang meningkat karena lebih tingginya permintaan baru dan perbaikan dari sisi pasokan. Kondisi ini meningkatkan aktivitas pembelian dan inventori. Peningkatan permintaan datang dari dalam dan luar negeri meskipun order dari luar negeri masih terbatas.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan (year on year/yoy) Indonesia mencapai 2,57% dan 0,04% (month to month).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 5,84% dan memberi andil inflasi 1,63% terhadap inflasi umum.

Inflasi tahunan pada Januari 2024 terjadi pada seluruh komponen. Inflasi inti tercatat sebesar 1,68% dengan andil 1,08%. Komoditas yang dominan beri andil inflasi antar lain adalah emas, emas perhiasan, gula pasir, biaya kontraksi, rumah biaya sewa rumah dan nasi dengan lauk pauk.

Komponen harga yang diatur pemerintah inflasi tahunan 1,74% andilnya 0,38%. Komoditas yang beri andil sigaret kretek, mesin kretek tangan, rokok putih mesin, tarif angkutan udara dan tarif angkutan antar kota.

Lebih lanjut, inflasi 7,22% komponen ini andilnya ke inflasi tahunan 1,14%. Komoditas yang dominan adalah beras, bawang putih, tomat, cabai merah dan daging ayam ras.

Secara bulanan, inflasi dipicu harga tomat. Inflasi bulanan yang hanya 0,04% jauh lebih rendah dibandingkan data historisnya.

Sepanjang periode 2019-2023 atau lima tahun terakhir, rata-rata inflasi (mtm) Januari mencapai 0,37%. Bila melihat data BPS khusus untuk inflasi Januari, inflasi Januari 2024 adalah yang terendah sejak Januari 2015 atau dalam sembilan tahun terakhir.

Amerika Serikat

Dari Amerika Serikat (AS), pada Kamis dini hari waktu Indonesia telah memutuskan kebijakan suku bunga acuannya. Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%. The Fed juga mengisyaratkan belum akan memangkas suku bunga acuan pada Maret mendatang.

Keputusan The Fed menahan suku bunga ini merupakan yang keempat kalinya dalam empat pertemuan terakhir. Keputusan juga sejalan dengan ekspektasi pasar.

The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli tahun ini sebelum menahannya pada September, November, Desember 2023, dan Januari 2024. Pertemuan The Fed selanjutnya akan digelar pada 19-20 Maret 2024.

The Fed dalam pernyataan resminya mengatakan pemangkasan suku bunga tidak layak dilakukan selama mereka belum yakin jika inflasi bergerak ke arah 2%.

Keinginan pelaku pasar melihat pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat sepertinya belum akan terwujud. Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers, Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, mengatakan jika ekonomi AS saat ini masih sangat kuat.

Dengan ekonomi dan inflasi AS yang masih kuat, Powell menegaskan jika The Fed belum cukup percaya diri untuk memangkas suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Maret mendatang.

Sebagai catatan, inflasi AS kembali menguat ke 3,4% (year on year/yoy) pada Desember 2023, dari 3,1% (yoy) pada November.

Perangkat CMEFedWatch Tool menunjukkan pelaku pasar kini bertaruh 35,5% jika The Fed akan memangkas suku bunga pada Maret tahun ini. Angka tersebut jauh di bawah dua pekan lalu yang ada di kisaran 70%an.

Kemarin, Kamis (1/2/2024), S&P Global Manufacturing menunjukkan aktivitas manufaktur AS melesat ke 50,7 pada Januari, dari 47,9 pada Desember 2023. PMI menembus level tertingginya sejak September 2022.

Data ISM Manufacturing PMI Amerika Serikat (AS) juga tercatat melesat ke 49,1 pada Januari, rekor tertingginya pada Oktober 2022. 

Hari ini, Jumat 92/2/2024), AS akan mengumumkan data pengangguran dan non-farm payrolls untuk Januari. Angka pengangguran AS tercatat 3,7% pada Desember dan diperkirakan masih akan berada di angka tersebut pada Januari.
Data pengangguran AS merupakan salah satu indikator penting yang akan dipakai The Fed dalam memutuskan kebijakannya ke depan. Jika data tenaga kerja masih panas maka The Fed semakin sulit memangkas suku bunga.

China

Pada Kamis (1/2/2024) PMI Manufaktur Caixin China meningkat selama tiga bulan berturut-turut pada Januari 2024 ditopang ekspansi pertama dalam pesanan ekspor baru dalam tujuh bulan.

Indeks manajer pembelian (PMI) Manufaktur Caixin China adalah 50,8 pada bulan Januari 2024, tidak berubah seperti pada periode sebelumnya pada bulan Desember 2023 sebesar 50,8.

Sementara itu, Biro Statistik Nasional China merilis data pada hari Rabu yang menunjukkan PMI manufaktur resmi negara tersebut sebesar 49,2 pada bulan Januari 2024, kontraksi bulanan keempat berturut-turut dibandingkan dengan 49 pada bulan Desember 2023.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular