Bikin Harga Dunia Merosot, Bukti Indonesia Superpower Nikel Dunia

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 January 2024 18:00
FILE PHOTO: A worker holds iron ore at the Krakatau Bandar Samudra port, a subsidiary of PT Krakatau Steel Tbk in Cilegon, Indonesia's Banten province February 21, 2013. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: Bijih Besi (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia jatuh mendekati posisi terendah dalam tiga tahun terakhir. Penurunan ini akibat pasokan global kebanjiran nikel dari Indonesia.

Pada Senin (22/1/2024) harga nikel dunia kontrak tiga bulan tercatat US$16.036 per ton. Posisi ini adalah merupakan yang terendah sejak April 2021.

Harga Nikel GlobalFoto: LME
Harga Nikel Global

Salah satu pendorong utama buruknya kinerja nikel adalah kondisi pasokan yang lebih tinggi dibandingkan permintaan.

INSG memperkirakan harga nikel akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek seiring dengan meningkatnya surplus di pasar global dan perlambatan ekonomi global.

Harga rata-rata nikel global menurut INSG sebesar US$16.600 per ton pada kuartal pertama dengan harga secara bertahap naik rata-rata US$16.813 per ton pada 2024.

Sebagai catatan harga akan tetap berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata sebelum krisis nikel LME pada Maret 2022 karena peran nikel dalam transisi energi global.

Pasokan Nikel Global Alami Surplus Karena Indonesia

Surplus pasar nikel global diperkirakan akan terus meningkat. Pada 2024 surplus pasokan nikel akan bertambah menjadi 239.000 metrik ton, berdasarkan perkiraan INSG.

Kondisi kelebihan pasokan tersebut terjadi selama tiga tahun berturut-turut dan surplus pada 2024 akan menjadi yang terbesar.

Mereka memperkirakan produksi global akan meningkat menjadi 3,71 juta ton pada tahun 2024 dari 3,42 juta ton pada tahun 2023 karena produksi nikel pig iron (NPI) Indonesia terus meningkat.

Pabrik HPAL baru di Indonesia yang menghasilkan campuran endapan hidroksida (MHP) juga terus meningkatkan produksinya, dan konversi NPI menjadi nikel matte pun semakin meningkat.

Pada 2022 pasar mengalami surplus sebesar 104.000 ton, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 223.000 ton pada 2023. Perkiraan surplus kumulatif selama tiga tahun berjumlah 566.000 ton.

Kondisinya saat ini adalah sisi pasokan mendominasi dibandingkan permintaan. Sehingga harga pun turun.

Peleburan nikel telah meluas di Indonesia sejak pemerintah memberlakukan larangan permanen ekspor bijih nikel pada bulan Januari 2020 sebagai upaya untuk menarik investor asing, mendorong pengolahan dalam negeri, dan lebih jauh lagi hilirisasi penggunaan bahan bakunya.

Larangan ini telah menarik investor asing, terutama dari Tiongkok, untuk membangun smelter lokal dan membantu meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

Indonesia sendiri adalah pemilik cadangan logam terbesar di dunia dan sebagian besar produksi merupakan bahan Kelas 2, bahan dengan kemurnian lebih rendah, yang digunakan dalam produksi baja tahan karat.

Produksi tambang nikel Indonesia diperkirakan mencapai 1,6 juta ton tahun lalu, naik 54% dari tahun 2021, menurut Survei Geologi AS (USGS).

Jumlah tersebut mencakup hampir separuh produksi nikel global, yang totalnya diperkirakan mencapai 3,3 juta ton.

INSG mengatakan bahwa peningkatan produksi Indonesia masih akan menekan harga nikel hingga tahun depan.

Akan tetapi penurunan harga nikel global buak sepenuhnya 'dosa' Indonesia. Berdasarkan data INSG, produksi nikel China yakni Kelas 1 juga terus meningkat. Produksi minyak olahan Kelas 1 China naik lebih dari 36% tahun-ke-tahun dalam tiga kuartal pertama tahun ini, sebagai respons terhadap harga LME yang secara historis meningkat.

Pertumbuhan smelter di Indonesia yang akan terus meningkat pada tahun tahun mendatang pun akan membuat peran Indonesia terhadap kebutuhan nikel olahan makin besar.

Saat ini produsen nikel olahan terbesar adalah China. Namun pada 2030, kontribusi produksi nikel olahan Indonesia akan menandingi produksi nikel olahan China. 

Dalam Jangka Panjang Permintaan Nikel Meningkat Ciptakan Defisit Pasokan

Daya tarik nikel bagi investor sebagai 'logam hijau utama' akan mendukung harga yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Permintaan penggunaan baterai kendaraan listrik akan menjadi faktor kunci perjalanan jangka panjang harga nikel. Sebab nikel adalah logam kritis bagi perkembangan energi hijau

Mineral Kritis Dalam ElektrifikasiFoto: INSG
Mineral Kritis Dalam Elektrifikasi

Fitch Solution (2022) memperkirakan kondisi pasokan nikel akan mengalami defisit sebesar 154 ribu ton pada 2030. Defisit ini terjadi karena tingkat konsumsi yang lebih besar dibandingkan pasokan.

Pada 2030, Fitch Solution memperkirakan konsumsi global nikel sebesar 3,58 juta ton. Sedangkan produksi sebesar 4,43 juta ton. Kondisi defisit ini diperkirakan akan membuat rata-rata nikel pada tahun itu mencapai US$21.000 per ton.

Sementara itu tingkat defisit terbesar akan terjadi pada 2027 dengan jumlah 233 ribu ton. Di mana konsumsi nikel mencapai 3,2 juta ton dan produksi sebesar 3,1 juta ton. Fitch Solution pun memperkirakan rata-rata harga nikel global mencapai US$25.000 per ton.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation