- S&P 500 dan Dow Jones catat rekor tertinggi sepanjang masa pada penutupan perdagangan kemarin
- Pasar mulai tidak yakin akan keputusan The Fed pangkas suku bunga pada kuartal pertama 2024
- Jepang akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada hari ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia berakhir di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini. Sebaliknya rupiah harus berakhir di zona pelemahan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada Senin (22/1/2024). IHSG ditutup menguat 0,28% ke posisi 7.247,93.
Penguatan IHSG terjadi di menit-menit terakhir sebelum penutupan, didorong oleh saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang berbalik arah dari melemah menjadi berakhir stagnan di posisi Rp9.625 per saham.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan mencapai Rp11,65 triliun dengan 52,87 juta lembar saham berpindah tangan sebanyak 11.650 kali. Ada sekitar 211 saham menguat, 323 terkoreksi, sementara sisanya 232 saham stagnan.
Dari 11 sektor di Bursa, sektor utilities melesat 4,12%, basic material melonjak 1,50%, properti menguat 0,84%, technology naik 0,55%, dan keuangan merangkak 0,36%.
Hanya tiga sektor yang terkoreksi yaitu Consumer Non Cyclicals sebesar -1,01%, kemudian diikuti Energy turun 0,79% dan Healthcare susut 0,12%.
Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin tak mampu diikuti oleh mata uang Garuda.
Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah derasnya minat investor asing untuk berinvestasi di pasar keuangan domestik.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah di angka Rp15.630/US$ atau turun sebesar 0,13%. Pelemahan ini mematahkan tren penguatan yang terjadi selama dua hari beruntun sejak 18 Januari 2024.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada Senin (22/1/2024) pukul 14.51 WIB turun 0,08% menjadi 103,2. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu (19/1/2024) yang berada di angka 103,28.
Tekanan terhadap mata uang Garuda dipengaruhi oleh lesunya ekonomi China masih akan berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Pasalnya, China merupakan mitra dagang utama Indonesia baik impor maupun ekspor.
China saat ini mengalami deflasi akibat krisis properti yang berlarut-larut, yang kemudian membuat pemerintah setempat mempertimbangkan peluncuran stimulus jumbo senilai satu triliun yuan guna mendongkrak industri.
Selain itu, hari ini China juga telah mengumumkan suku bunga dasar pinjaman (LPR) satu tahun, yang merupakan fasilitas pinjaman jangka menengah yang digunakan untuk pinjaman korporasi dan rumah tangga, tidak berubah pada rekor terendah sebesar 3,45% selama lima bulan berturut-turut.
Begitu pula untuk LPR lima tahun yang menjadi acuan untuk hipotek, dipertahankan pada 4,2% selama tujuh bulan berturut-turut.
Jika suku bunga mengalami pemangkasan, maka diharapkan ke depan ekonomi China akan dapat semakin membaik.
Kendati tekanan masih cukup kental, namun investor asing tercatat masih tertarik untuk masuk ke pasar keuangan domestik.
Berdasarkan data transaksi 15 - 18 Januari 2024 yang dirilis Bank Indonesia (BI), investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,66 triliun terdiri beli neto Rp5,52 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,65 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,50 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Indeks utama Wall Street bergairah pada penutupan perdagangan Senin, (22/1/2024). Rata-rata Industri Dow Jones naik 138,01 poin, atau 0,36%, ke 38.001,81 atau untuk pertama kali menembus level 38.000. S &P 500 naik 0.22% ke 4.859,43, juga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa. Komposit Nasdaq menguat 0,32% menjadi 15.360,29.
Kenaikan terjadi setelah S&P 500 pada Jumat menembus di atas rekor intraday dan penutupan tertinggi yang dicatat pada Januari 2022.
Pergerakan ini menandakan bahwa Wall Street memang berada dalam pasar bullish yang dimulai pada Oktober 2022 dan menandai kembalinya reli setelah pasar terhenti. pada awal tahun 2024.
"Ini hampir seperti ketakutan akan ketinggalan," kata Brian Price, kepala manajemen investasi di Commonwealth Financial.
"Kami mengalami sedikit volatilitas di awal tahun karena investor mungkin menyeimbangkan kembali portofolionya dan berupaya merealisasikan beberapa keuntungan. Tapi sekarang, sepertinya kita melanjutkan tren yang sudah jelas terjadi."
Kekuatan Wall Street nampaknya akan bergantung pada apakah bank sentral AS akan melakukan soft landing, yaitu ketika perekonomian dapat mereda tanpa mengarah ke resesi.
Investor mengharapkan penurunan suku bunga acuan yang dimulai pada Maret, meskipun mereka kurang yakin bahwa penurunan awal akan membuahkan hasil.
Para pedagang sekarang memperkirakan sekitar 40% kemungkinan penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Itu menandai penurunan tajam dari hampir 81% pada minggu sebelumnya. Terdapat hampir 54% kemungkinan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, naik dari sekitar 19% pada minggu sebelumnya.
Investor akan mencermati serangkaian laporan ekonomi yang akan dirilis minggu ini, termasuk data produk domestik bruto pada hari Kamis dan harga pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Jumat. Kedua laporan tersebut dapat memberikan wawasan tentang bagaimana pengambil kebijakan bank sentral memandang kebijakan moneter ke depan.
Gerak IHSG dan rupiah pada hari ini akan digerakkan oleh berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri.
IHSG pada hari ini berpotensi bergerak di rentang 7.200 sebagai support hingga 7.270 sebagai resisten. Sementara rupiah bergerak di rentang 15.650 hingga 16.000.
Dari dalam negeri investor akan mencermati rilis data Penanaman Modal Asing Indonesia secara tahunan (yoy) pada Rabu (24/1/2024).
Diketahui, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia sebesar Rp196,2 triliun pada kuartal III 2023. Nilai tersebut naik 16,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp168,9 triliun.
Realisasi investasi asing pun meningkat 5,3% dibandingkan pada kuartal sebelumnya (qtq). Sepanjang April-Juni 2023, realisasi PMA ke tanah air tercatat sebesar Rp186,3 triliun. Menurut sektornya, investasi asing paling banyak ke industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya sebesar US$3,3 miliar pada kuartal III/2023.
Realisasi PMA juga banyak masuk ke sektor industri kimia dan farmasi serta pertambangan yang sama-sama sebesar US$1,3 miliar. Kemudian, realisasi PMA ke sektor industri kertas dan percetakan senilai US$1,2 miliar. Ada pula investasi asing ke sektor pertambangan serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar US$1,1 miliar.
Sementara itu dari luar negeri investor tampak mencermati keyakinan pasar secara luas mengenai tren suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed.
Investor mengharapkan penurunan suku bunga acuan yang dimulai pada Maret, meskipun mereka kurang yakin bahwa penurunan awal akan membuahkan hasil.
Para pedagang sekarang memperkirakan sekitar 40% kemungkinan penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Itu menandai penurunan tajam dari hampir 81% pada minggu sebelumnya. Terdapat hampir 54% kemungkinan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, naik dari sekitar 19% pada minggu sebelumnya.
 Foto: FEDWatch Probabilitas Suku Bunga The Fed |
Keyakinan yang semakin menciut akan awal penurunan suku bunga menimbulkan ketidakpastian dan akhirnya akan membuat laju pasar saham Indonesia terhambat.
Kemudian akan ada pengumuman mengenai suku bunga Jepang yang menurut konsensus mempertahankan suku bunga utama jangka pendeknya di -0,1%.
Pada pertemuan terakhir, dewan Bank of Japan (BoJ) mengatakan bahwa mereka akan dengan sabar melanjutkan pelonggaran moneter di tengah tingginya ketidakpastian di dalam dan luar negeri.
Disebutkan juga bahwa pembuat kebijakan akan merespons perkembangan aktivitas ekonomi dan harga serta kondisi keuangan.
Dengan melakukan hal tersebut, BoJ bertujuan untuk mencapai target stabilitas harga sebesar 2% secara berkelanjutan, disertai dengan kenaikan upah.
Komite menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan ragu untuk mengambil langkah-langkah pelonggaran tambahan jika diperlukan.
Baru-baru ini, gubernur bank sentral Kazuo Ueda mengatakan bahwa kenaikan upah masih tertinggal dibandingkan kenaikan harga dan target tingkat inflasi mungkin tidak dapat dipertahankan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Selasa, 23 Januari 2024
Agenda Ekonomi :
Pengumuman Suku Bunga Jepang
- Pengumuman Inflasi Singapura
Agenda Perusahaan :
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBKP
Berikut data indikator ekonomi nasional :