Newsdata

IHSG Tak Perduli Panasnya Pipres, Sorry Ye!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
29 December 2023 15:00
Capres Prabowo, Ganjar dan Anies, Siapa Paling Kaya?
Foto: Infografis/ Capres Prabowo, Ganjar dan Anies, Siapa Paling Kaya?/ Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat positif sepanjang tahun 2023 mencapai 6% di level 7.245,92 pada perdagangan Rabu (27/12/2023). IHSG diperkirakan masih akan positif meski tahun depan ada hajatan besar yakni pemilihan umum dan pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Memasuki tahun politik 2024, sejumlah katalis diramal dapat membawa pengaruh positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Secara historis, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung positif selama gelaran pemilu beberapa edisi terakhir.

Lima pemilu sebelumnya bisa dibilang menghasilkan presiden terpilih yang secara umum bisa diterima oleh pasar. Pada tahun ini sudah ada tiga nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk tahun 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan nomor urut 3.

Pada edisi pemilu tahun depan, amunisi belanja masyarakat tampaknya akan mendapat tambahan asupan dari tetesan 'uang politik' menjelang Pemilu 2024. Untuk Pemilu 2024, Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran hingga Rp71,3 triliun yang akan tersebar di beberapa kementerian/lembaga.

Catatan historis setiap jelang pemilu membuktikan bagaimana uang "promosi suara" para politisi dan partai politik membantu menggerakkan roda ekonomi. Belum lagi ada multiplier effect dari hajatan berupa kenaikan konsumsi.

Dalam lima tahun sekali, Indonesia melakukan pemilu dengan dana cukup besar, money multiplier-nya cukup kuat. Dari sisi konsumsi terutama dari lembaga non-profit akan cukup besar menyumbang pertumbuhan untuk beberapa sektor seperti retail terkait pakaian, lalu media, logistik, dan transportasi. Sektor tersebut biasanya pertumbuhannya akan lebih cepat.

Adapun dari sisi investasi, akan terjadi kenaikan menjelang tahun Pemilu dan pada saat masa Pemiilu. Investasi biasanya sedikit melandai menjelang pemilu tetapi langsung melesat begitu ada presiden baru terpilih.

Berdasarkan laporan Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp374,4 triliun pada kuartal III 2023. Realisasi tersebut tumbuh 21,6% secara tahunan (yoy), sedangkan secara kuartalan naik 7% (qoq).

Adapun realisasi investasi pada kuartal III 2023 masih didominasi dari Penanaman Modal Asing (PMA), dengan nilai Rp196,2 triliun atau 52,4% dari total investasi. Sementara, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode yang sama tercatat sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6% dari seluruh investasi yang masuk.

Realisasi investasi PMA dan PMDN pun juga meningkat, baik dibanding kuartal sebelumnya (qoq) ataupun periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Pada kuartal III 2023, realisasi PMA naik 16,2% secara tahunan (yoy) dan 5,3% secara kuartalan (qoq). Sementara, realisasi PMDN tumbuh 28,2% (yoy) dan 9% (qoq).

Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa sekalipun saat ini Indonesia tengah memasuki tahun politik, namun investor tetap menaruh perhatian dan kepercayaan untuk mengucurkan investasi.

Adapun, saat Pemilu, indikator kredit dan kurs atau nilai tukar umumnya baik. Alhasil, stabilitas politik Indonesia pada 20 tahun terakhir tetap terjaga. Itu adalah satu hal positif yang bisa dijual ke investor.

Oleh karena itu, sektor emiten consumer goods, ritel, hingga telekomunikasi yang punya katalis pertumbuhan di tengah sentimen jelang Pemilu 2024 diprediksi bisa tahan banting.

Akan tetapi, dinamika politik saat ini masih sangat dinamis. Investor biasanya melihat soal kepastian aturan pasar dan kebijakan pemerintahan baru ke depan. Selain itu, risiko ketidakpastian global bakal ikut mempengaruhi kinerja IHSG ke depan.

Berkaca pada pilpres 2019 yang digelar pada April 2019, investasi lasngung begitu pilpres usai.  Investasi melonjak dari Rp 185,9 triliun pada kuartal IV-2018 menjadi Rp 205,7 triliun pada kuartal III-20219.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation