
Daftar Lengkap BTS 4G Kominfo, Ujung Aceh ke Pedalaman Papua

Jakarta, CNBC Indonesia - Akses terhadap teknologi komunikasi membuka peluang untuk perbaikan ekonomi serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dengan adanya akses teknologi maka seseorang akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai pendidikan, peluang bisnis, hingga pemasaran produk.
Namun, akses kepada teknologi komunikasi atau internet belum merata di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rumah tangga yang mengakses internet terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibanding dengan peningkatan rumah tangga yang memiliki/menguasai komputer.
Kondisi ini ditopang oleh semakin mudahnya akses internet melalui berbagai media seperti teknologi wireless fidelity (wifi, atau dikenal sebagai hotspot), fasilitas di kantor/sekolah, bahkan melalui telepon genggam.
Data BPS juga menunjukkan ada perbedaan antara akses internet di antara warga pedesaan dan perkotaan.
Persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir pada 2022 di perkotaan mencapa 74,16% sementara di pedesaan hanya 56,11%.
Akses internet diyaikni lebih rendah dibandingkan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
Mengingat pentingnya peran akses internet serta masih besarnya kesenjangan akses internet, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Bakti Kominfo membangun hampir 5.000 Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah3T.
Program Bakti Kominfo dilakukan di 4.991 desa atau hampir 5.000 desa, 134 kabupaten dan 26 provinsi.
Program Bakti Kominfo paling banyak menyentuh Provinsi Papua Pegunungan sebanyak 618 BTS disusul kemudian dengan Papua Barat Daya sebanyak 596 BTS dan Kalimantan Barat sebanyak 553 BTS.
CNBC INDONESIA RESEARCH