sectoral insight

Pesta Akhir Tahun: Saham Matahari-Aces-Ramayana Terbang

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
27 December 2023 10:50
Sejumlah warga berbelanja di Lotte Mart, Puri Kembangan, Jakarta, Selasa (31/8/2021). Pemerintah kembali melakukan penyesuaian aktivitas masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali terhitung sejak 31 Agustus hingga 6 September 2022. Aturan yang disesuaikan adalah yang berkaitan dengan waktu operasional supermarket dan pasar swalayan yang diperbolehkan beroperasi hingga pukul 21:00 waktu setempat, satu jam lebih lama dari sebelumnya dengan kapasitas tatap 50%. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Pasar Swalayan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham retail terpantau mulai menggeliat jelang akhir tahun karena prospek peningkatan profitabilitas dari seasonality natal dan tahun baru.

Seperti halnya, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sempat mengalami lonjakan signifikan pada pekan lalu. Perbaikan tren harga juga diikuti oleh saham lain, seperti PT Matahari Putra Prima Tbk (LPPF), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Saham ERAA terbang 14,12%, saham ACES melambung 8,3%, saham RALS melesat 4,1%, dan saham LPPF melonjak 10%.

Penguatan harga saham emiten retail sejalan dengan prospek peningkatan pendapatan di setiap kuartal IV selalu meningkat setiap tahunnya. Seperti terlihat pada grafik berikut, dimana CNBC Indonesia Research melakukan olah data pendapatan agregat terhadap empat emiten retail (LPPF, ACES, RALS, dan ERAA) sepanjang 2018 - 2022.

Prospek peningkatan pendapatan akan kembali terealisasi pada tahun ini tercermin dari indeks penjualan ritel yang mulai merangkak naik.

Penjualan ritel pada Oktober 2023 terpantau mulai meningkat. Melansir dari data Survey Penjualan Riil Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Ritel (IPR) mencapai 207,5 atau tumbuh 2,4% (year on year/yoy). Kemudian, pada November 2023 IPR kembali naik 2,9% yoy menjadi 209,4.

Berdasarkan kelompoknya, peningkatan pertumbuhan terjadi pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar 5,2% YoY. Kemudian didorong juga oleh pertumbuhan sub kelompok sandang sebesar 10,0% secara tahunan, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh 3,3% YoY.

Meski demikian, ada kelompok penjualan yang mencatat penurunan penjualan, yaitu kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang turun 8,6% YoY dan kelompok barang budaya dan rekreasi yang turun 4,0% YoY.

Selain karena peningkatan kebutuhan untuk persiapan natal dan tahun baru, faktor peningkatan penjualan ritel di akhir tahun juga disinyalir berkat beberapa campaign yang diselenggarakan perusahaan seperti diskon, promo, dan lainnya yang mampu meningkatkan minat beli konsumen.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation