Ngulik Data

Gibran Mau Nurunin ICOR, Bisakah?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
22 December 2023 20:34
Calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat kedua yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12/2023). Tangkapan layar Youtube KPU RI)
Foto: Calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat kedua yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12/2023). Tangkapan layar Youtube KPU RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menanggapi pernyataan dari cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait indeks Incremental Capital Output Ratio (ICOR).

"Mungkin PR kita ke depan adalah bagaimana kita bisa menurunkan indeks icor kita, kita ingin indeks ICOR kita turun ke 4% hingga 5% sehingga investasi akan naik dan menumbuhkan trust dari calon investor," ujar Gibran dalam debat kedua capres-cawapres 2024.

Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjukkan ICOR di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkat dari sekitar 5% pada 2014 menjadi 8,16% pada 2022.

Hal ini tentunya berkebalikan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang rata-rata mencapai 4,18%.

ICOR mencerminkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menaikkan satu unit output dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.Nilai ICOR diperoleh dengan membandingkan besarnya tambahan kapital dengan tambahan output.

Semakin besar nilai koefisien ICOR, maka semakin tidak efisien perekonomian pada periode waktu tertentu. Berlaku juga sebaliknya.Banyak faktor yang membuat nilai ICOR Indonesia tinggi mulai dari sarana infrastrukur yang kurang memadai, ruwetnya birokrasi, ongkos produksi, hingga tingginya biaya logistik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation