Newsletter

Dear Raja Cuan, Pekan Ini BI-China-Cawapres Kunci!

Revo M, CNBC Indonesia
Senin, 18/12/2023 06:00 WIB
Foto: Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat debat Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup menguat pada pekan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sementara Surat Berharga Negara (SBN) kembali diborong investor.

Pasar keuangan diperkirakan bergerak volatile pada pekan ini dengan banyaknya agenda dan data yang akan keluar. Selengkapnya mengenai proyeksi dan sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Pada penutupan perdagangan Jumat (15/12/2023) lalu, IHSG ditutup menguat 0,21% secara harian atau 14,97 poin menuju posisi 7.190,98. Penguatan harian tersebut berhasil mengakumulasi IHSG melonjak 0,44% sepanjang pekan.

Posisi penutupan IHSG tersebut menjadi yang tertinggi sejak 23 September 2022 dan sudah tinggal 10 poin lagi IHSG bisa mencapai level psikologis 7.200.

Sepanjang pekan lalu, IHSG berhasil ditutup hijau dalam 3 hari dan hanya 2 hari saja IHSG ditutup merah. Apresiasi tertinggi terjadi pada penutupan perdagangan Kamis yakni sebesar 1,42% ke angka 7.176,01.

Penguatan IHSG sepanjang pekan tak lepas dari capital inflow yang cukup deras dari asing, mencapai Rp341,03 miliar di seluruh pasar. Saham yang paling banyak dikoleksi asing antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebanyak Rp445,3 miliar, kemudian diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), masing-masing sebanyak Rp425,5 miliar dan Rp215,5 miliar.

Selanjutnya ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak Rp188,4 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBNI) sebanyak Rp154,2 miliar.

Dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami apresiasi. Dikutip dari Refinitiv, nilai tukar rupiah di posisi Rp 15.490/US$ pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat atau menguat 0,03%.

Sementara secara mingguan, rupiah juga menguat 0,1% atau berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya yang melemah 0,16% terhadap dolar AS.

Penguatan rupiah terjadi di tengah derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik. Berdasarkan data transaksi 11 - 14 Desember 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp6,82 triliun terdiri dari beli neto Rp3,98 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp0,34 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,50 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selanjutnya, beralih pada imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang bertenor 10 tahun terpantau mengalami penurunan menjadi 6,64% pada penutupan perdagangan Jumat.

Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan minat investor mulai kembali lagi ke SBN.


(rev/sef)
Pages