
ETF Bitcoin Segera Meluncur, Kelas Kripto Akan Setinggi Emas?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin (BTC) menguat dengan signifikan dan mencetak rekor tertingginya pada 5 Desember 2023. Bitcoin sempat menyentuh level US$ 42.000 atau setara Rp 651 juta (asumsi kurs Rp 15.500/US$) yang merupakan posisi tertinggi sejak 1,5 tahun terakhir.
Dilansir dari Refinitiv, BTC telah menguat sekitar 155% secara tahunan (year to date/ytd) hingga mencapai titik tertinggi 5 Desember 2023. Kenaikan ini terjadi signifikan sejak pertengahan Oktober atau sekitar 1,5 bulan terakhir.
Bitcoin terus mengalami apresiasi belakangan ini karena dua poin penting yakni sikap bank sentral AS (The Fed) yang mengarah ke dovish akibat inflasi yang melandai serta sentimen adanya kelas aset turunan kripto yakni dana yang diperdagangkan (ETF) bitcoin spot yang diperkirakan akan segera disetujui dalam waktu dekat.
Dilansir dari CNBC International, Selasa (14/11/2023), indeks harga konsumen meliputi barang dan jasa yang umum digunakan mengalami kenaikan sebesar 3,2% secara year on year (yoy) periode Oktober 2023. Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.
Kendati inflasi melandai, namun tekanan harga masih belum terlihat dan mungkin memerlukan waktu untuk kembali ke kondisi sebelum pandemi Covid-19, kata para ekonom.
"Tren disinflasi sedang terjadi," kata Sarah House, ekonom senior di Wells Fargo Economics. "Tetapi kita sedang memasuki bagian yang lebih sulit dari siklus ini."
"Rasanya saat ini inflasi tahun depan sudah sangat dekat dengan target The Fed, dan hal ini akan membuat konsumen Amerika merasa nyaman," kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics.
Melandainya inflasi AS membuat pelaku pasar melihat adanya ruang bagi The Fed untuk bersikap lebih dovish kedepannya dari pandangan sebelumnya yang cukup hawkish khususnya pada 2023.
Kendati inflasi AS saat ini masih belum mencapai target The Fed yakni 2%, namun tren pelandaian inflasi didukung dengan data ketenagakerjaan yang mulai mendingin, khususnya angka pengangguran yang naik dari 3,8% menjadi 3,9% mempengaruhi laju inflasi yang tampaknya dapat ditahan agar tidak mengalami kenaikan esktrem.
Sebagai catatan, suku bunga The Fed saat ini berada di angka 5,25-5,5%. Sementara CME FedWatch Tool menunjukkan ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed akan menahan suku bunganya hingga Januari 2024 dan mulai memangkas suku bunganya pada Maret 2024 sebesr 25 basis poin (bps).
![]() Sumber: CME FedWatch Tool |
Faktor kedua yang menyebabkan kenaikan bitcoin yakni perihal ETF bitcoin spot yang dalam waktu dekat tepatnya Januari 2024 akan disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
Sebagai informasi, ETF bitcoin spot akan memungkinkan investor tradisional untuk memiliki eksposur terhadap aset digital tanpa benar-benar memilikinya.
Pasar telah lama menginginkan cara untuk mengendalikan pergerakan aset digital yang liar, namun volatilitasnya juga membuat kepemilikan bitcoin menjadi tidak menarik di luar komunitas kripto.
ETF bitcoin spot sebelumnya pertama kali diajukan oleh Blackrock yang merupakan asset management dengan dana kelolaan terbesar di dunia yakni sekitar US$10 triliun.
Awalnya, BlackRock mengajukan permohonan untuk ETF BTC spot pada bulan Juni 2023. Ini adalah yang pertama dari serangkaian aplikasi ETF Bitcoin spot dari manajer aset besar.
Dalam penerapannya, BlackRock mengusulkan penggunaan pertukaran kripto Coinbase. Langkah inilah yang membedakan aplikasi mereka. Hal ini mengatasi kekhawatiran peraturan SEC atas manipulasi pasar, sebuah rintangan yang mengganggu banyak aplikasi sebelumnya.
Hal ini menjadi perhatian SEC mengingat ukuran dan pengaruh BlackRock dalam industri keuangan, masuknya BlackRock ke pasar ETF Bitcoin akan membawa legitimasi lebih lanjut ke pasar kripto dan menarik investor institusional tambahan.
Seiring berjalannya waktu, per 4 Desember 2023, terdapat 13 aset manajemen yang mengajukan aplikasi ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang terkait dengan harga spot bitcoin.
Aset manajemen tersebut termasuk Fidelity, Valkyrie, WisdomTree, dan yang terbaru yang Pando Asset AG, sebuah perusahaan manajemen aset digital yang berbasis di Swiss.
Dilansir dari Reuters, Pando menjadi perusahaan ke-13 yang bersaing untuk mendapatkan bagian dari apa yang diyakini pasar kripto bisa menjadi produk bernilai miliaran dolar, menurut pengajuan SEC.
Merujuk pada cointelegraph.com, analis terus berspekulasi tentang pengaruh persetujuan ETF Bitcoin terhadap harga BTC. Menurut laporan, persetujuan tersebut dapat menghasilkan permintaan baru sebesar US$600 miliar. Analis CryptoQuant percaya bahwa persetujuan ETF akan menghasilkan peningkatan kapitalisasi pasar Bitcoin sebesar US$1 triliun.
Pada 24 Oktober, Galaxy Digital merilis laporan yang menunjukkan bahwa ketika ETF Bitcoin disetujui, BTC dapat memperoleh arus masuk minimal US$14,4 miliar pada tahun pertama, dan tumbuh menjadi US$38,6 miliar pada tahun ketiga. Dana tersebut juga memperkirakan kenaikan harga sebesar 74% pada tahun pertama setelah peluncuran spot BTC ETF.
ETF bitcoin spot saat ini semakin ditunggu para pelaku pasar mengingat jika dilihat dengan konsep yang digadang-gadang, maka hal ini tak jauh berbeda dengan ETF emas sebab beberapa pelaku pasar meyakini bahwa bitcoin saat ini merupakan bentuk lain dari emas, apalagi bitcoin juga memiliki batas suplai yakni sebanyak 21 juta bitcoin.
"Analogi yang saya lihat adalah dengan emas," kata Dave Mazza, kepala strategi di penyedia ETF Roundhill Investments, seraya menambahkan bahwa pasar emas telah bertransformasi dengan disetujuinya ETF spot.
Untuk diketahui, dengan membandingkan tren Bitcoin dan ETF Emas, hal ini menunjukkan bahwa harga ETF emas spot pertama yang terdaftar di Wall Street pada tahun 2004 tidak pernah kembali ke level awalnya. Ini menyiratkan bahwa hal yang sama dapat terjadi pada harga Bitcoin setelah persetujuan BlackRock ETF dan lainnya.
Dilansir dari CNBC International, pada 18 November 2004, StreetTracks Gold Shares (sekarang disebut SPDR Gold Shares, simbol GLD) go public. Pada saat itu, harga emas dunia berkisar di angka US$410/troy ounce.
![]() Sumber: Will Clemente |
Pasca ETF gold disetujui, harga emas kini sudah melambung tinggi lebih dari 350% bahkan sempat menyentuh titik tertingginya sepanjang sejarah (ATH).
Menurut analis ahli dari Bloomberg, ada kemungkinan besar 90% ETF bitcoin spot mendapatkan persetujuan antara 5-10 Januari 2024. Hal ini dapat membuat lonjakan pada harga bitcoin apalagi pada April 2024, akan ada peristiwa bitcoin halving yang akan datang melalui pengurangan separuh hadiah blok Bitcoin berikutnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)