CNBC Indonesia Research

Penguasa IHSG November 2023, BREN Kalah Sama Saham Ini

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
01 December 2023 13:45
Infografis/ Amazing! 70% Investor Angkatan Corona Adalah Milenial/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Amazing! 70% Investor Angkatan Corona Adalah Milenial/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan periode November 2023 resmi berakhir kemarin, Kamis (1/12/2023) di mana sepanjang November, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup bergairah.

Sepanjang November 2023, IHSG melonjak 4,87%. Bahkan pada bulan lalu, IHSG berhasil menyentuh kembali level psikologis 7.000, di mana terakhir kali IHSG menyentuh level psikologis tersebut yakni pada September lalu.

Pada November, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 609,51 miliar di pasar reguler. Memang, aliran dana asing cukup deras masuk ke pasar keuangan RI sepanjang November.

Dikala IHSG yang berhasil mencatatkan torehan positif di November lalu, ada beberapa saham yang mencetak penguatan signifikan, bahkan hingga menyentuh 98%.

Berikut delapan saham tercuan sepanjang November 2023.

Saham bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi juaranya, di mana sepanjang November, ARTO berhasil meroket 98,76%. Pada perdagangan terakhir di November 2023, yakni Kamis (30/11/2023) kemarin, ARTO cenderung stagnan di level Rp 3.200/saham.

Namun yang menarik, dari deretan saham 'cuan' November, terdapat dua emiten baru milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Saham BREN pada November 2023 terpantau melejit hingga 69,75%. Pada perdagangan Kamis kemarin, saham BREN ditutup melejit 12,24% menjadi Rp 6.875/saham.

Bahkan, BREN tak jarang menjadi top movers IHSG di sepanjang November 2023.

Melesatnya BREN membuat valuasinya sudah terbilang sangat premium. DariĀ price-to-earnings ratio(PER) BREN saat ini mencapai 519,65 kali. Artinya, saham BREN sudah super mahal, karena sudah berada jauh di atas PER rata-rata industri yang mencapai 117,58 kali.

Sedangkan dariprice-to-book value (PBV) BREN yang menyentuh angka ekstrem 229,23 kali, juga menunjukkan valuasi pasar emiten ini sudah kadung menyentuh 'atap langit'. Adapun PBV rata-rata industri mencapai 47,5 kali.

Meski begitu, kesuksesan BREN di November lalu terjadi karena Prospek energi baru dan terbarukan (EBT) yang masih menarik, menjadikan alasan investor terus memburu BREN meski valuasinya sudah sangat premium.

Prospek EBT sendiri sejatinya cenderung positif karena pemerintah saat ini berupaya untuk mengurangi ketergantungan akan energi fosil dan upaya untuk mengurangi perubahan iklim yang sudah ekstrim.

Sedangkan untuk saham CUAN, tidak hanya terjadi pada November saja, melainkan pada bulan-bulan sebelumnya juga sudah melesat cukup tinggi.

Jika dihitung-hitung dari harga IPO-nya, maka saham CUAN dan BREN juga sudah melesat signifikan. Dari IPO-nya hingga kemarin, CUAN sudah meroket hingga 3.911,36%. Sedangkan BREN sudah terbang hingga 781,41%.

Bahkan karena sudah meroket, keduanya juga sempat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bisa dikatakan bahwa perdagangan November menjadi periode pemulihan karena beberapa data ekonomi global menunjukkan ada tanda-tanda membaik.

Mulai dari data inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali melandai hingga adanya optimisme pasar bahwa era suku bunga tinggi akan berakhir setidaknya pada tahun depan.

Apalagi, perdagangan November menjadi periode persiapan menjelang hadirnya fenomena keuangan di setiap akhir tahun yakni Santa Claus Rally dan window dressing.

Banyak emiten yang memanfaatkan momentum window dressing di akhir tahun ini untuk memperbaiki kinerja keuangannya.

Jika data ekonomi terus membaik hingga akhir tahun, maka potensi adanya window dressing akan cenderung terbuka lebar dan jika hal ini dimanfaatkan baik oleh emiten, maka kemungkinan kinerja keuangannya akan cenderung mengalami pemulihan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation