Kampanye Pileg & Pilpres 2024

Awas! Saham Ini Rawan Macet Karena Efek Kampanye

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
28 November 2023 14:15
Massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md memadati kawasan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis (19/10/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md memadati kawasan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis (19/10/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Secara historis sentimen kampanye politik memang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang dampaknya juga baik ke mayoritas sektor sehingga bisa memberikan gairah bagi harga saham. 

Namun, ada juga beberapa sektor yang tak terlalu diuntungkan dari gelaran kampanye. Apa saja itu?

Gelaran kampanye biasanya akan mengganggu kondusivitas pengguna jalan. Pasalnya, seluruh partai politik secara serentak akan terjun ke jalan raya untuk meramaikan pesta demokrasi.

Sebagai informasi, kampanye akan digelar selama 75 hari atau berlangsung mulai hari ini, Selasa (28/11/2023) hingga 10 Februari 2024 mendatang.

Was-Was Transportasi Kena Dampak Kampanye

Kondusivitas pengguna jalan yang terganggu akibat kemacetan potensi menjadi risiko bagi sektor transportasi. Terutama bagi transportasi yang tak memiliki jalur khusus seperti busway, kereta, dan lain-lain

Transportasi darat yang menggunakan jalan umum seperti taxi, ojek, bus, dan metromini milik pribadi tentu akan mendapatkan risiko lebih tinggi. Beberapa emiten yang menjalankan bisnis transportasi antara lain PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA), dan PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA).

Performers dressed in traditional Indonesian costume prepare as they take part at a carnival during a campaign rally of Indonesia's presidential candidate Joko Widodo in Tangerang, Banten province, Indonesia, April 7, 2019. REUTERS/Willy KurniawanFoto: Suasana kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Tangerang, (7/4/2019). (REUTERS/Willy Kurniawan)
Performers dressed in traditional Indonesian costume prepare as they take part at a carnival during a campaign rally of Indonesia's presidential candidate Joko Widodo in Tangerang, Banten province, Indonesia, April 7, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan

 

Kendati begitu, dampak kampanye dianggap lebih pada jangka pendek dan perlu dicatat juga bahwa transportasi pribadi bisa juga dapat keuntungan apabila disewa sebagai angkutan untuk meramaikan kampanye.

Sektor Batubara Vs Kampanye Tren Ramah Lingkungan

Pada dasarnya kampanye tak secara langsung menjadi risiko bagi sektor batubara, akan tetapi sektor energi yang bersumber dari fosil ini kerap kali menjadi perbincangan alot. Pasalnya, dampaknya yang tak ramah pada lingkungan tetapi pembangkit listrik mayoritas masih disuplai dari energi ini.

Topik Environment, Social, and Governance (ESG) yang terus digaungkan ketika kampanye tentu menjadi hal yang berlawanan bagi kelangsungan bisnis sektor batubara. Tema ESG juga terus dikaitkan dalam visi dan misi dari capres dan cawapres yang kini ramai berkampanye.

Sebagai contoh, paslon Anies Baswedan - Muhaimin (Cak Imin) dalam visi misinya menyatakan akan melaksanakan program "Indonesia Menuju EBT" melalui diversifikasi energi, termasuk bioenergi, panas bumi, air terjun, angin, hidrogen, dan tenaga surya, dengan dukungan pemerintah dari sisi pembiayaan maupun pemetaan potensi, serta dengan memaksimalkan transfer teknologi.

Dengan peningkatan EBT ke depan tentu porsi penggunaan batubara akan menyusut. Penurunan permintaan tentu akan berimplikasi pada harga batubara semakin melandai.

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak Januari ditutup di posisi US$ 129,10 per ton, menjadi posisi ini yang terendah sejak 2,5 tahun lalu.

Sejalan dengan harga batubara yang terus susut, emiten yang punya bisnis di sektor tersebut juga mencatatkan kinerja saham yang berguguran. Misalnya ada saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) anjlok -33,33% sejak awal tahun (year-to-date/YTD), kemudian saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) ambles -35,43% YTD, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun -44,69% YTD, dll. Selengkapnya saham batubara yang kena dampak sebagai berikut :

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation