
Meneropong Nasib IKN di Tangan Presiden Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu pertanyaan terbesar bagi bakal calon presiden (bacapres) 2024. Seberapa besar komitmen mereka melanjutkan mega proyek ambisius tersebut?
Tiga bacapres dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) akan bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Di tangan salah satu ketiga bacapres inilah nasib IKN akan ditentukan sejak 2024 mendatang.
Pemindahan ibu kota negara sebenarnya sudah berulang kali diwacanakan. Tak kurang dari Presiden Soekarno, Soeharto, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berencana memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta. Namun, baru di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) wacana tersebut menjadi kenyataan.
Jokowi secara aktif mendorong pemindahan ibu kota sejak 2017. Pada Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Daerah 16 Agustus 2019, Jokowi akhirnya secara resmi meminta izin memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan.
Presiden pada pada 26 Agustus 2019 kemudian mengumumkan letak ibu kota baru Indonesia akan ada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Rencana pemindahan ibu kota kemudian dilegalkan setelah Rancangan Undang-undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) menjadi UU pada 18 Januari 2022.
Pemindahan ibu kota diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp 400 triliun lebih. Besarnya anggaran ini semakin menegaskan lonjakan anggaran infrastruktur di era Jokowi.
Dalam dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi, Infastruktur menjadi sektor prioritas yang menjadi perhatian pemerintah. Merujuk data Kementerian Keuangan, anggaran infrastruktur melonjak 120% pada era Presiden Jokowi, dari Rp 177,9 triliun pada 2014 menjadi Rp 391,7 triliun pada 2023.
Sepanjang masa periode penuh pemerintahannya (2014-2022), Jokowi sudah menghabiskan anggaran infrastruktur sebanyak Rp 2.778,2 triliun.
Jumlah tersebut melonjak tiga kali lipat lebih dibandingkan era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2005-2013 yakni Rp 824,8 trilun.
Anggaran Pemindahan Ibu Kota
Pembangunan dan pengembangan IKN direncanakan untuk dilaksanakan secara bertahap sampai dengan tahun 2045. Tahap awal pembangunan dilakukan dalam kurun 2022-2024 dan pada tahun 2024 ditargetkan dapat dilaksanakan pemindahan awal.
Berdasarkan tata waktu IKN, periode pengembangan IKN dimulai pada tahun 2022 dan dalam periode perencanan IKN jangka panjang, diproyeksikan sampai dengan tahun 2045. Secara garis besar pembangunan dibagi menjadi lima tahap, sebagai berikut:
a. Tahap I (2022-2024)
b. Tahap 2 (2025-2029)
c. Tahap 3 (2030-2034)
d. Tahap 4 (2035-2039)
e. Tahap 5 (2040-2045)
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro, Juni 2021, menjelaskan proyek pembangunan IKN diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 466 triliun.Dari total anggaran tersebut, sebesar Rp 89,4 triliun akan disumbang oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sebesar RP 123,2 triliun oleh BUMN, dan sebanyak Rp 253,4 triliun oleh Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Untuk tahun 2023, semula pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 29,4 triliun dan angkanya akan naik sebesar Rp 40,6 triliun pada 2024.
Namun, pada Maret lalu, DPR dan pemerintah sepakat untuk melakukan akselerasi anggaran sehingga totalnya mencapai Rp 37 triliun pada tahun ini.
Keterlibatan Pihak Swasta Rendah
Perusahaan swasta dan BUMN mulai aktif masuk ke proyek IKN. Sebanyak 10 perusahaan besar Indonesia mengumumkan investasi di IKN dengan ditandai peletakan batu pertama atau groundbreaking di IKN di depan Presiden Jokowi pada September lalu.
Pada saat itu, Jokowi membeberkan konsorsium investor IKN yang dikepalai Agung Sedayu Group (ASG) menanamkan modal sebesar Rp 20 triliun di IKN. Ia pun meyakini kehadiran kumpulan investor kelas kakap ini bakal membuat IKN semakin ramai peminat.
Sebelumnya Konsorsium ini diberitakan bakal melakukan pembangunan mall, hotel, hingga perkantoran.
Di balik konsorsium ASG ini ada nama-nama investor kakap antara lain Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma), Salim Group (Anthony Salim), Sinarmas Group (Franky Wijaya), Pulau Intan (Pui Sudarto), Grup Djarum (Budi Hartono), Wings Group (William Katuari), Adaro Group (TP Rahmat/Boy Thohir), Barito Pacific (Prajogo Pangestu), Mulia Group (Eka Tjandranegara), dan Grup Astra (Soeryadjaya).
Selain itu, beberapa investor lain turut terlibat di dalam proses pembangunan sektor perhotelan, shopping mall, rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran seperti Marriott, Jambuluwuk Group, Vasanta, Hermina, The Pakubuwono Development dan BSH Group.dan Jakarta Intercultural School.
Terdapat pula investor toko ritel seperti Indogrosir milik Grup Salim, Balikpapan Superblock dan supermarket joint venture antara Erajaya Group dan PT Perjuangan Anak Muda (PAM) Grand Lucky.
IKN telah melalui dua tahap groundbreaking. Groundbreaking Tahap 1 yang berlangsung 21-22 September 2023 dengan nilai investasi Rp23 Triliun. Groundbreaking Tahap Kedua yang berkangsung 1-2 November 2023 dengan investasi Rp 12,5 Triliun. Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga mengatakan setidaknya ada 12 lembaga yang akan melaksanakan ground breaking tahap ketiga pada Desember 2023l.
Untuk mendukung layanan kesehatan, tiga rumah sakit (RS) bertaraf internasional akan dibangun. Di antaranya adalah RS Abdi Waluyo dan Mayapada Hospital Nusantara.
Investor Asing, Janji Manis Saja?
Presiden Jokowi selalu menegaskan minat investasi asing di IKN pun besar. Utamanya dari investor berasal Singapura, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.
Namun, Jokowi mengungkapkan realisasi masih minim, meski banyak surat minat atau letter of intent ke pemerintah.
"Ya di semua negara kita menyampaikan progres IKN, investasi apa yang terbuka dan banyak yang berminat. Tetapi kan sampai sekarang sudah lebih dari 300 LOI (letter of intent) yang sudah ditandatangani, saya kira itu sudah segerakan, tambah terus, tetapi memang sampai saat ini yang real untuk memulai memang belum," kata Jokowi di Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).
Namun, Jokowi juga meyakini dengan minat investasi asing masih besar pada megaproyek tersebut. Namun, kepala negara menjelaskan, saat ini masih mendahulukan investor dari dalam negeri.
Menurut Jokowi dari 300 investor yang sudah minat dari Singapura ada 130 investor, 30 orang dari Korea, dan Jepang juga 30 orang.
Otorita IKN mengatakan telah menerima 305 Surat Pernyataan Minat (Letter of Intent/LOI). Sebanyak 172 masih berasal dari investor domestik. Sementara 133 lainnya adalah investor asing.
Sebelumnya, sejumlah investor dari China juga sudah menyampaikan minat terutama dengan menggandeng swasta melalui skema KPBU. Di antaranya adalah Citic Construction dari China, Maxim Group dan IJM Land Berhad dari Malaysia.
Sementara investor dalam negerinya terdiri dari Summarecon (SMRA), Triniti Land (TRIN), Nindya Karya, Ciputra (CTRA), Intiland (DILD) dan Rockfields (ROCK).
Sebanyak 19 investor asing dari China sudah menyampaikan Surat Pernyataan Minat (Letter of Intent/LoI) untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Komitmen Capres Untuk IKN
Pasangan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar menjadi satu-satunya kontestan yang tidak menjadikan pembangunan IKN masuk ke dalam dokumen visi, misi, dan program kerjanya.
Dalam dokumen visi, misi, dan program kerja berjudul Indonesia Adil Makmur untuk Semua, kedua pasangan calon itu hanya mengusung sembilan program pembangunan Kalimantan, yakni menjadi percontohan dunia sebagai penerapan ekonomi hijau, hingga pelibatan masyarakat lokal dalam tiap tahap pembangunan.
Sementara itu, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD secara spesifik menyebutkan di dalam dokumen visi, misi, dan program kerjanya berjudul Menuju Indonesia Unggul secara spesifik keberlanjutan program IKN. Bahkan mereka memastikan percepatannya.
"Komitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik," dikutip dari dokumen visi, misi, dan program kerja Ganjar-Mahfud,
Begitu pula dengan pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Keduanya memasukkan rencana melanjutkan pembangunan IKN dalam dokumen visi, misi, dan program kerja bertajuk Bersama Indonesia Maju.
"Melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru secara berkelanjutan," dikutip dari dokumen visi, misi, dan program kerja kedua pasangan calon itu.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)