
Ini Emiten yang Royal Bagi Dividen, Batu Bara Mendominasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim pembagian dividen telah tiba, di mana kali ini sepertinya menjadi pemanis bagi pelaku pasar di tengah masih munculnya ketidakpastian risiko global dan domestik.
Menjelang akhir tahun, banyak emiten akan membagikan dividen interim. Istilah ini merupakan keuntungan yang didapatkan investor dari sebagian laba bersih yang didapatkan perusahaan.
Dalam konteks dividen interim, sebagian laba bersih yang dipotong untuk dividen belum tercatat setahun penuh. Jadi, dividen ini dibagikan dan dibayarkan sebelum perusahaan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Sifat dari dividen interim ini tak wajib, akan tetapi banyak perusahaan yang membagikan apalagi ketika profitabilitasnya masih tumbuh solid.
Faktor perusahaan bisa menggelontorkan dividen besar karena berbagai alasan seperti kas yang tebal, laba bersih yang memang tumbuh signifikan, dan lainnya. Berikut emiten-emiten yang cukup sering membagikan dividen.
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Pada kuartal III-2023, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mencatatkan laba bersih hingga Rp 36,4 triliun. Jumlah tersebut naik 25,8% dibandingkan dengan capaian dalam sembilan bulan pertama tahun sebelumnya.
Dengan profitabilitas yang solid, tak heran jika perusahaan akan cukup royal membagikan dividen. BBCA sejak 2004 lalu atau hampir dua dekade ini tak pernah absen dalam membagikan dividen interim, walaupun secara nilai tak sebanyak dividen final yang dibagikan.
Secara historis, BBCA biasanya akan membagikan dividen interim mulai November-Desember.
2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Kemudian, ada emiten batubara yang secara historis memang terkenal rajin bagi dividen dua kali setahun, dengan yield yang atraktif. ADRO sendiri memiliki rata-rata dividend yield 8,09% dalam 5 tahun. Tentu, sebuah angka yang cukup besar.
ADRO digadang bakal membagikan dividen interim jelang akhir tahun ini mengingat capaian laba bersih hingga kuartal III-2023 masih positif sebesar US$ 1,21 juta atau sekitar Rp 19,42 triliun, meski jumlah ini cenderung menurun dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1,90 miliar (Rp30,33 triliun).
Tak heran jika dividen interim ADRO cukup dinantikan investor pada akhir tahun ini dan potensi bisa menjadi penggerak harga saham-nya. Walaupun dari sisi nilai kemungkinan besar lebih rendah akibat harga batubara tak setinggi tahun sebelumnya.
3. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Tak hanya ADRO, raksasa batu bara lainnya yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga rajin membagikan dividen. Bahkan, rerata imbal hasil dividennya selama 5 tahun mencapai 17,35%.
Namun, saham ITMG sudah turun tajam hingga 36,32% sepanjang tahun ini. ITMG juga mengalami penurunan laba bersih hingga 54,6% (year-on-year/yoy) menjadi US$ 405,83 juta selama 9 bulan 2023.
4. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)
Emiten batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) juga dikenal rajin membagikan dividen. Manajemen Baramulti Suksessarana dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan direksi dan dewan komisaris BSSR pada 5 September 2023 telah menyetujui dan memutuskan untuk melakukan pembagian dividen interim tahun buku 2023 sebesar US$60 juta.
Untuk diketahui, Baramulti (BSSR) membagikan dividen sebanyak 4 kali pada 2022. Pertama, senilai US$ 0,024 per saham pada 25 Januari 2022. Kedua, senilai Rp 411,05 per saham pada 23 Mei 2022. Ketiga, senilai US$0,03 per saham yang dibagikan pada 30 September 2022. Keempat atau terakhir, yakni dividen interim senilai US$ 0,037 per lembar pada 30 Desember 2022.
Jika diakumulasi total dividen yang dibagi sebanyak Rp 1.489 per lembar di tahun lalu, Nilai ini melampaui laba bersih BSSR tahun lalu atau setara DPR sebesar 109%.
Artinya, seluruh laba bersih perusahaan digunakan untuk dividen dengan memangkas sebagian kas. Sementara, untuk yield akumulasi full year 2022 sebesar 34,31%.
5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA membagikan dividen Rp12,6 triliun atau Rp1.094 per saham. Emiten pelat merah ini mengalokasikan 100% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Pembagian dividen akan dilakukan pada 14 Juli 2023. PTBA membukukan perolehan laba bersih senilai Rp12,6 triliun sepanjang tahun 2022.
Laba bersih tersebut meningkat 58,9% dibanding periode yang sama tahun 2021 yang senilai Rp7,9 triliun. Kenaikan didukung kenaikan pendapatan sebesar 45,7% dari sebelumnya Rp29,6 triliun menjadi Rp42,6 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)