
Cetak Rekor Baru! Intip Kinerja Bank Mandiri

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) kembali mencatatkan kinerja keuangan yang impresif pada kuartal III 2023, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh solid dan diikuti dengan transformasi bisnis yang menyeluruh. Diketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,94% secara tahunan (yoy)Â hingga September 2023. Secara perhitungan kumulatifnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05% (c-to-c) hingga September 2023.
Kinerja keuangan Bank Mandiri yang powerful, tercermin dari kenaikan laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang meroket 27,4% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp39,1 triliun hingga September 2023.
Pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil strategi Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Ke depannya, Bank Mandiri akan terus berinovasi dan bertransformasi untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik. Lewat pemetaan bisnis yang tepat, Bank Mandiri optimis akan terus tumbuh dan berkembang menjadi Bank yang unggul dan berdaya saing di tingkat regional maupun global.
Dapat terlihat dari konsistensi pencatatan laba bersih pada Bank sejak tahun 2010 hingga tahun 2022. Laba bersih pada kuartal III 2023 bahkan sudah menyentuh angka Rp39,1 triliun, yang sedikit lagi mengejar laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp41,2 triliun.
Bank Mandiri berhasil menorehkan rekor bank pertama di Indonesia dengan total aset konsolidasi yang menembus Rp2.007 triliun per September 2023 atau mencatatkan kenaikan 9,11% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau secara tahunan (yoy).
Kenaikan aset ikut didorong dari laju pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih tinggi dibandingkan dengan industrinya. Tercatat Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp1.315,92 triliun per September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71% secara tahunan (yoy).
Secara rinci, pertumbuhan kredit Bank Mandiri berasal dari pertumbuhan seluruh segmen. Terutama dari penyaluran kredit di segmen komersil yang naik signifikan sebesar 18,55% secara tahunan (yoy) menjadi Rp222,3 triliun pada akhir kuartal III 2023 dan kredit segmen Small Medium Enterprise (SME) yang mencapai Rp74,16 triliun atau melesat 11,73% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejalan dengan pertumbuhan segmen tersebut, kredit Bank Mandiri di segmen mikro turut mencatatkan realisasi positif dengan pertumbuhan mencapai 10,09% secara tahunan (yoy) dari Rp146,6 triliun pada September 2022 menjadi Rp161,4 triliun pada akhir September 2023. Pertumbuhan kredit juga didorong dari peningkatan daya beli masyarakat yang masih solid dari sisi kredit konsumer Bank Mandiri yang mencapai 12,04% secara tahunan (yoy) menjadi Rp109,3 triliun pada kuartal III 2023.
Kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar Perseroan, dengan realisasi mencapai Rp449 triliun atau tumbuh 9,55% secara tahunan (yoy).
Kemudian dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 6,64% dari Rp1.361,3 triliun per September 2022 menjadi Rp1.451,7 triliun per September 2023 yang ditopang dari dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA). Total dana murah Bank Mandiri yakni Tabungan dan Giro berhasil menembus Rp1.070 triliun, naik sebesar 12,8% secara tahunan (yoy).
Rasio dana murah atau CASA ratio Bank Mandiri praktis terkerek naik menjadi 73,73% secara konsolidasi dan 78,8% secara bank only di September 2023. Membaik bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 69,73% secara konsolidasi dan 73,2% secara bank only.
Kenaikan DPK ini didorong dari kehadiran Livin' dan Kopra by Mandiri khususnya dana murah yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik.
Sejalan dengan itu, Bank Mandiri konsisten dalam menjaga kualitas asetnya. Hal ini tercermin dari posisi Non Performing Loan (NPL) bank only melandai ke level 1,36% per September 2023. Posisi ini jauh lebih baik bila dibandingkan dengan periode September 2022 di level 2,26% atau lebih rendah sebesar 90 basis poin (bps).
Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga membentuk percadangan yang memadai. Hingga per September 2023, Bank Mandiri telah menyiapkan NPL Coverage Ratio bank only mencapai 339,34%, lebih tinggi dibandingkan periode September 2022 sebesar 292,28%.
Adapun, hingga akhir September 2023, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri semakin melandai menjadi Rp23,8 triliun. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2022 di posisi Rp45,6 triliun atau turun 47,81% secara tahunan (yoy).
Penurunan restrukturisasi kredit didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal. Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 0,73% per September 2023. Jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,30%.
Transformasi Digital Bank Mandiri
Sejalan dengan itu, bertepatan pada pada 2 Oktober 2023 lalu, Bank Mandiri menginjak usia ke-25, dimana Bank Mandiri menambahkan upaya transformasi digital Bank Mandiri dengan meluncurkan tiga layanan digital terbaru.
Antara lain, kehadiran aplikasi wirausaha yang memudahkan nasabah pebisnis yaitu Livin' Merchant, tampilan baru yang lebih menarik dari Livin' Sukha dan fitur terbaru Kopra by Mandiri bertajuk Kopra Beyond Borders yang ditujukan untuk memudahkan nasabah wholesale dalam bertransaksi di luar negeri.
![]() Livin by Mandiri |
Komitmen Bank Mandiri dalam mendorong digitalisasi ini juga telah membukukan pertumbuhan yang signifikan. Salah satunya, Super App Livin' by Mandiri yang menjadi andalan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan transaksi finansial dan non finansial nasabah ritel yang telah diunduh lebih dari 32juta kali sejak diluncurkan.
Livin' by Mandiri mencatatkan kenaikan jumlah pengguna sebesar 55% secara tahunan (yoy) per September 2023 menjadi 21 juta pengguna aktif. Berkat inovasi yang terus dilakukan, Livin' by Mandiri telah mampu mengelola lebih dari 2,02 miliar transaksi secara year to date per akhir September 2023, melesat 46% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp13.950 triliun transaksi hingga September 2023 atau tumbuh 1,3 kali lipat sejak rilis pada Oktober 2021. Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile app, juga meningkat 132% secara tahunan (yoy) menjadi 158 ribu lebih pengguna.
Tidak berhenti di situ, transformasi digital Bank Mandiri juga dilakukan dengan merilis aplikasi Livin' Merchant untuk mendigitalisasi transaksi pembayaran di merchant usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sejak diluncurkan pada 12 Juni 2023 Livin' Merchant telah diunduh oleh lebih dari 1,5 juta UMKM hingga 19 Oktober 2023. Aplikasi ini meningkat karena memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan potensi usahanya.
Dengan konsistensi pengembangan bisnis dan transformasi digital, saham Bank Mandiri (BMRI) telah berhasil menorehkan kinerja positif. Secara year to date (ytd) hingga 29 September 2023, kenaikan nilai saham BMRI tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan IHSG dan bank besar lainnya yakni mencapai 21,4% (ytd).
Peran Bank Mandiri Sebagai Agen Pembangunan
Sebagai agent of development, Bank Mandiri juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, yang tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sampai dengan September 2023, baki debet KUR mencapai Rp 60,59 triliun.
Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga telah membantu membukakan akses masyarakat yang sebelumnya unbanked kepada layanan perbankan melalui dukungan 132 ribu Mandiri agen yang menjangkau 2,75 juta nasabah.
Bank Mandiri juga telah menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG. Ketiga pilar ini, terang Darmawan menjadi target perseroan dalam mendukung ekosistem berkelanjutan.
Hasilnya, sampai dengan September 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan portofolio berkelanjutan sebesar Rp 253 triliun atau 24,9% dari total kredit perseroan. Dari portofolio tersebut, penyaluran terbesar masuk ke sektor UMKM dan kegiatan sosial sebesar Rp 131 triliun, disusul oleh sektor pertanian berkelanjutan Rp 97,9 triliun.
Pembiayaan hijau atau green financing yang dikucurkan oleh Bank Mandiri telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO, energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
Sejalan dengan itu, Bank Mandiri konsisten mendukung transisi menuju Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060 yang menjadi komitmen masyarakat global termasuk Indonesia. Untuk, itu, Bank Mandiri baru saja merilis Digital Carbon Tracking yang memungkinkan seluruh stakeholder melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi perseroan secara operasional.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/mae)