Newsletter

Akhirnya Ada Kabar Gembira dari AS, RI Bisa Banjir Dana Asing

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
15 November 2023 06:00
Rangkaian bendera Amerika Serikat dipasang di Washington D.C., menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joe Biden dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon)
Foto: Rangkaian bendera Amerika Serikat dipasang di Washington D.C., menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joe Biden dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon)
  • Pasar keuangan Indonesia mencatatkan kinerja positif di mana IHSG dan rupiah sama-sama menguat
  • Wall Street berpesta setelah  inflasi Amerika Serikat melandai
  • Melandainya inflasi AS, data perdagangan Indonesia Oktober, serta pertemuan Biden-Jinping diproyeksi akan menggerakan pasar keuangan Indonesia hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia kompak ditutup menguat pada perdagangan Selasa (14/11/2023), dimana Indeks Harga Saham gabungan (IHSG)  menguat begitu juga rupiah ikut menguat tipis setelah pelemahan lima hari beruntun.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan bergerak beragam pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini akan dibahas pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Selasa (14/11/2023), ditutup terapresiasi 0,35% di level 6.862,06. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 113,37 miliar.

Kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin didorong oleh kenaikan semua sektor kecuali satu sektor yakni non-cyclical yang melemah 0,15%. Yang mendorong IHSG ditutup menguat lebih rendah dibandingkan sesi pertama yang mencapai kenaikan 0,64% sebelum ditutup menguat 0,35%.

Sebanyak 285 saham bergerak naik, 233 bergerak turun dan 234 tidak berubah dengan transaksi turnover 7,08 triliun dengan 17,63 miliar lembar saham.

Penguatan IHSG didorong dari beberapa saham perbankan dan komoditas yang masih menjadi koleksi asing pada perdagangan kemarin, terdapat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang naik 1%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menguat 0,56%, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang melejit 3,98%, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menguat 0,70%, dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) melesat 5,33%.

Selain itu kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin juga didorong dari saham-saham volatile yang belum lama melaksanakan IPO yakni terdapat PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang naik 1,42%, PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) yang melesat 12,37%, PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) menguat 1,84%.

Sejak awal tahun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditopang oleh gerak beberapa saham IPO (Initial Public Offering) yang naik signifikan, akan tetapi gerak IHSG masih dalam tren sideways. Tanpa sejumlah saham IPO tersebut gerak iHSG potensi bisa lebih buruk.

Jumlah saham IPO pada 2023 berhasil mencetak rekor sepanjang sejarah, hingga pertengahan November sudah ada 77 emiten melantai perdana di bursa dan masih tersisa dua emiten bakal rilis pada akhir bulan.

Dari jumlah tersebut terpantau ada tiga saham yang berhasil naik fantastis sehingga menyumbang indeks poin ke IHSG cukup besar. Pertama, sejak awal tahun 2023 ada saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang menyumbang indeks poin 175,14 pada IHSG, meskipun baru IPO dalam hitungan bukan tetapi harga sahamnya melonjak hingga 576,5%.

Pada periode yang sama, IHSG ditopang saham IPO lagi yaitu saham PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) dengan indeks poin sebesar 136,99 dan harga saham melesat 318,9% year to date (YTD). Kemudian, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan indeks poin sebesar 28,73 dan harga saham yang melonjak paling tinggi hingga lebih dari 61 kali lipat.

Sebagai informasi, dari ketiga saham tersebut, ada dua yang terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu yakni BREN dan CUAN. Kenaikan fantastis dua saham ini lantas membuat konglomerat RI tersebut menjadi orang terkaya nomor 1 di Tanah Air pada tahun ini.

Beralih ke rupiah, dilansir dari Refinitiv rupiah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (14/11/2023) di level Rp15.690/US$1 atau naik 0,03%. Penguatan ini terjadi setelah pelemahan lima hari beruntun.

Penguatan rupiah kemarin didorong dari ekspektasi para pelaku pasar terhadap data inflasi AS. Pelaku pasar memperkirakan inflasi AS akan melandai ke 3,3% secara tahunan (yoy) pada Oktober 2023 tetapi inflasi inti akan tetap berada di angka 4,1%. Inflasi melandai sebagian besar disebabkan oleh moderasi harga energi.

Dan benar, data inflasi AS Oktober 2023 yang telah dirilis semalam menunjukkan angka 3,2%, lebih rendah dari periode September 2023 di angka 3,7%. Dan lebih rendah dari perkiraan pelaku pasar di angka 3,3%. Hal ini akan menjadi sentimen positif bagi rupiah pada perdagangan hari ini.

Dari pasar obligasi Indonesia, Surat Berharga Negara (SBN) sayangnya kembali dilepas oleh pelaku pasar tercermin dari penguatan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun menguat di level 6,95% pada perdagangan Selasa (14/11/2023).

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kompak ditutup menguat setelah data yang dinanti-nanti para investor yakni inflasi memberi kabar menggembirakan.

Dow Jones melonjak 1,43% di level 34.827,70, S&P 500 melesat 1,91% di level 4.495,70, dan Nasdaq meroket 2,37% di level 14.094,38.

Wall Street kompak menghijau karena data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan mendukung pandangan bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)  mungkin tidak akan menaikkan suku bunga.

Inflasi AS melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar (3,3%). Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.

Data menunjukkan harga konsumen AS secara bulanan (month to month/mtm)  tidak berubah pada  Oktober karena masyarakat AS membayar lebih sedikit untuk bensin, dan kenaikan inflasi tahunan merupakan yang terkecil dalam dua tahun terakhir.

"Katalis yang jelas adalah laporan inflasi yang lebih lemah dari perkiraan. Mendapatkan pembacaan inflasi yang lebih lemah memberi pasar kenyamanan tambahan bahwa Fed tidak perlu menerapkan sejumlah besar kebijakan pembatasan tambahan untuk terus menurunkan harga konsumen," ujar Craig Fehr, kepala strategi investasi di Edward Jones, dikutip dari CNBC International.

Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin untuk melawan inflasi yang tinggi.

Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed tahun depan juga bergeser mengikuti data yang dirilis hari ini. Suku bunga berjangka AS pada hari Selasa memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 65% di bulan Mei 2024, dibandingkan dengan 34% pada hari Senin, menurut alat FedWatch CME.

Investor juga fokus pada negosiasi yang dilakukan anggota parlemen AS mengenai rancangan undang-undang pendanaan karena mereka menghadapi tenggat waktu akhir minggu ini untuk mendanai pemerintah federal.

Volume di bursa AS adalah 12,62 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,09 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini, Rabu (15/11/2023). Perdagangan IHSG baik rupiah  ataupun SBN akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat mendorong penguatan pasar keuangan Indonesia hari ini.

Inflasi Amerika Melandai
Inflasi AS melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar (3,3%). Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.

Inflasi melemah ditopang oleh turunnya harga energi, terutama besin. Inflasi pada bahan pangan juga juga melandai menjadi 3,2% pada Oktober dari 3,7% pada September. Secara bulanan, inflasi AS tercatat 0% atau stagnan. Inflasi inti- di luar makanan dan energi- tercatat 4% (yoy), turun dibandingkan 4,1% (yoy) pada September.

Inflasi melandai utamanya karena harga energi turun 2,5% pada bulan tersebut, mengimbangi kenaikan indeks pangan sebesar 0,3%.

Inflasi biaya tempat tinggal, yang merupakan komponen utama dalam indeks, naik 0,3% (mtm) di bulan Oktober,  dan tercatat 6,7% (yoy). Dalam kategori tersebut, harga sewa yang setara dengan pemilik, yang mengukur jumlah sewa yang dapat dipesan oleh pemilik properti, meningkat 0,4%.

Biaya kendaraan, yang merupakan komponen utama inflasi selama lonjakan pada tahun 2021-22, turun pada bulan tersebut. Harga kendaraan baru turun 0,1%, sedangkan harga kendaraan bekas turun 0,8% dan turun 7,1% (yoy)

Tarif pesawat, komponen lain yang diawasi ketat, turun 0,9% (mtm) dan turun menjadi 13,2% (yoy) Namun asuransi kendaraan bermotor mengalami peningkatan sebesar 1,9% (mtm)  dan naik 19,2%(yoy)

Dari hasil tersebut, para pedagang menghapus spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut dan beralih ke penurunan suku bunga. Dolar AS dan imbal hasil US Treasury pun melandai tajam.

Melandainya inflasi AS diperkirakan akan berdampak positif ke pasar keuangan Indonesia. Dengan inflasi AS yang melandai maka ada potensi suku bunga AS tidak naik lagi sehingga kekhawatiran investor mereda. Kondisi ini juga diperkirakan akan membawa kembali dana asing ke pasar keuangan domestik sehingga IHSG, saham, dan SBN akan diuntungkan.

Data inflasi AS juga diproyeksi akan membuat rupiah menguat dan imbal hasil SBN turun sejalan dengan melemahnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury.

Begitu data inflasi AS keluar, indeks dolar langsung melemah ke 104,08 pada perdagangan Selasa (14/11/2023), terendah sejak 31 Agustus 2023 atau lebih dari dua bulan. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun langsung terjun ke 4,45% pada perdagangan Selasa kemarin, terendah sejak 22 September 2023 atau lebih dari sebulan terakhir.

Selain itu, nonfarm payrolls pada bulan Oktober hanya meningkat sebesar 150.000, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja akhirnya menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka bereaksi terhadap upaya The Fed untuk memperbaiki ketidakseimbangan pasokan-permintaan yang telah menjadi faktor penyebab inflasi.

Biaya tenaga kerja meningkat dengan kecepatan yang jauh lebih lambat selama satu setengah tahun terakhir karena produktivitas meningkat pada tahun ini.

Surplus Dagang Oktober Menyusut?
Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan Indonesia periode Oktober 2023. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2023 akan mencapai US$ 3,0 miliar.

Artinya, surplus akan jauh mengecil dibandingkan yang tercatat pada September 2023 yakni US$ 3,4 miliar.
Konsensus juga memperkirakan bahwa ekspor akan terkontraksi 16,52% (year on year/yoy) sementara impor terkoreksi 8% pada Oktober 2023.
Sebagai catatan, nilai ekspor September 2023 terkoreksi 16,2% (yoy) dan menyusut 5,6% (month to month/mtm) menjadi US$ 20,76 miliar.

Nilai impor September turun 8,2% (mtm) dan ambles 12,5% (yoy) menjadi US$ 17,34 miliar. Ekspor diperkirakan melandai pada Oktober 2023 seiring dengan melandainya harga komoditas.

Berdasarkan catatan Refinitiv, rata-rata harga batu bara pada Oktober 2023 sebesar US$ 142,56 per ton, lebih rendah dibandingkan September yang ada di angka US$ 162,47/ton. Harganya jauh di bawah Oktober tahun lalu yang tercatat US$ 389,78 per ton.

Batu bara menyumbang nilai ekspor sekitar 15% terhadap total ekspor Indonesia sehingga pergerakan harganya akan sangat menentukan.

Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan September 2023 yang mencapai US$ 3,42 miliar. Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 42 bulan beruntun.

Jika memang akhirnya surplus maka hal itu akan menjadi pencapaian tersendiri. Surplus 42 bulan terakhir di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyamai pencapaian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surplus perdagangan pernah mencapai 42 bulan di era SBY yakni Oktober 2004 hingga Maret 2008.

Pencapaian tersebut adalah yang terpanjang dan terbaik dalam satu periode pemerintahan presiden pasca reformasi. Surplus ditopang oleh melambungnya harga komoditas di era booming komoditas pada 2010-2012.

Nilai ekspor Indonesia terus melandai sejalan dengan melemahnya ekonomi global. Meskipun dari nilai ekspor terjadi penurunan, namun dari volume, ekspor Indonesia masih menunjukkan peningkatan sebesar 7,29% selama periode Januari - September 2023. Volume ekspor unggulan Indonesia, seperti bahan bakar mineral termasuk batu bara, minyak hewani atau nabati, besi baja, dan juga nikel masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Dari luar negeri, AS hari ini akan merilis Indeks Harga Produsen dan Penjualan Ritel. Begitu juga dengan China yang akan merilis Penjualan Ritel, Produksi Industri China dan Tingkat Pengangguran China.

Pertemuan Biden-Jinping, Biden-Jokowi

Diketahui pada Senin (13/11/2023) waktu AS, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pesan soal gencatan senjata di wilayah Gaza kepada Presiden Biden. Menurut Jokowi, AS juga bisa berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza sebagai akibat dari konflik Hamas-Israel.

Jokowi juga membahas peningkatan kerja sama strategis komprehensif dengan Biden dalam pertemuan tersebut. Jokowi dan Biden sepakat membawa tingkat kerja sama bilateral AS-RI ke level lebih tinggi lagi yakni strategis komprehensif. Biden pun berterima kasih kepada Jokowi atas kepemimpinan RI di ASEAN. Biden juga menggarisbawahi komitmen AS memperdalam kerja sama di Asia Tenggara dan dengan Indonesia.

Selain bertemu dengan Jokowi, orang nomor satu di AS akan bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping pada hari ini Rabu (15/11/2023) di KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, California.

Biden dan Xi Jinping akan membahas beberapa elemen paling mendasar dari hubungan bilateral AS-China, termasuk pentingnya memperkuat jalur komunikasi terbuka, dan mengelola persaingan secara bertanggung jawab sehingga tidak mengarah ke konflik.

Biden juga akan meminta Xi untuk memulai kembali komunikasi militer-ke-militer antara kedua negara. Langkah ini diambil setelah Beijing menangguhkan komunikasi tersebut dan mengambil tindakan hukuman lainnya sebagai pembalasan atas jatuhnya pesawat China yang melintasi wilayah AS.

Washington meyakini bahwa itu adalah balon mata-mata. Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh Beijing dan mengatakan bahwa itu adalah balon cuaca.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
• Indonesia - Neraca Perdagangan Oktober 2023 (11.00 WIB)
• Indonesia - Pertumbuhan Ekspor Impor Oktober 2023 (11.00 WIB)
• AS - Indeks Harga Produsen Oktober 2023 (20.30 WIB)
• AS - Penjualan Ritel Oktober 2023 (20.30 WIB)
• China - Produksi Industri Oktober 2023 (09.00 WIB)
• China - Penjualan Ritel Oktober 2023 (09.00 WIB)
• China - Tingkat Pengangguran Oktober 2023 (09.00 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
• Cum Date Cash Dividend Rp2,5 - PT Eastparc Hotel Tbk (EAST)
• RUPSLB - PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA)
• Cum Date Cash Dividend Rp2 - PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA)
• Cum Date Cash Dividend Rp2 - PT Prima Globalindo Logistik Tbk (PPGL)
• RUPSLB - PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT)

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw) Next Article Perang Dagang Tinggal Tunggu Waktu, Sanggupkah IHSG-Rupiah Bertahan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular