
TikTok Cari Partner E-commerce, Kabar Baik buat GOTO-BUKA?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar media sosial asal China TikTok yang tengah menjajaki kerja sama dengan pemain besar e-commerce RI menjadi perbincangan di pasar. Apakah ini bisa menjadi katalis positif untuk saham emitennya?
Dilaporkan oleh Reuters, Senin (13/11/2023), TikTok disebut telah mengadakan pembicaraan dengan perusahaan e-commerce Indonesia tentang kemungkinan kemitraan, sebulan setelah pemerintah melarang belanja online di platform media sosial.
Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, dikutip Reuters, TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk unit e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bukalapak.com (BUKA) dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli.
"Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," katanya dalam sebuah wawancara, mengutip apa yang dikatakan oleh para eksekutif perusahaan tersebut kepadanya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan larangan tersebut pada awal bulan lalu, yang bertujuan untuk melindungi pedagang kecil (UMKM) dan memastikan perlindungan data pengguna.
Hal ini merupakan pukulan telak bagi TikTok yang terpaksa menutup layanan e-commerce TikTok Shop. TikTok sendiri memiliki 125 juta pengguna di Indonesia.
Dari pasar saham, Selasa (14/11/2023), ketiga saham e-commerce tampak tidak begitu terpengaruh terhadap kabar TikTok di atas. Saham BELI naik 1,27% secara harian, BUKA stagnan di Rp210 per saham, dan GOTO malah turun 1,27%.
Bisa dibilang, kembalinya unit e-commerce TikTok ke pasar Indonesia bisa menjadi kabar baik bagi perusahaan yang terpilih sebagai partnernya. Tentu, secara bersamaan, kerja sama dengan pemain utama juga akan mempermudah TikTok.
Pemain utama e-commerce RI yang memiliki ekosistem terintegrasi, mulai dari marketplace, logistik hingga pembayaran digital, memiliki basis pengguna besar, hingga berfokus ke pasar lokal, seperti disebut Maybank Sekuritas dalam risetnya pada 17 Oktober lalu, tampaknya bisa menjadi partner ideal untuk TikTok. Nama seperti GOTO, via Tokopedia, yang merupakan pemain lokal, dan Shopee besutan Sea Ltd asal Singapura, mungkin bisa menjadi kandidat utama.
Selain itu, basis TikTok yang besar, terlihat dari cepatnya pertumbuhan TikTok Shop berkat penjualan barang murah, bisa menjadi angin segar untuk sektor e-niaga Tanah Air yang tengah kurang gairah.
Apalagi, menurut laporan Google, Temasek Holdings, & Bain Co teranyar, raksasa teknologi Asia Tenggara, Grab, Sea, dan GoTo sedang menghadapi pertumbuhan internet paling lambat di kawasan ini sejak tahun 2017 seiring dengan melambatnya ekspansi e-commerce.
Berdasarkan riset tersebut, total belanja online di Asia Tenggara diproyeksikan akan meningkat sekitar 11% tahun ini menjadi US$218 miliar, turun dari 20% pada sebelumnya, dan mencapai tingkat terendah setidaknya sejak enam tahun lalu.
Untuk kasus Indonesia, menurut laporan bertajuk e-Conomy SEA 2023 tersebut, meskipun terdapat dampak dari hambatan makro, RI diperkirakan akan bangkit kembali dan mencapai sekitar GMV ekonomi digital hingga US$110 miliar pada tahun 2025, sebagian besar didorong oleh e-commerce.
Menurut Reuters, Tokopedia menolak berkomentar. Perwakilan Bukalapak mengatakan perusahaannya tidak mengetahui pembicaraan tersebut. Blibli tidak segera menanggapi permintaan komentar soal isu di atas.
Sementara, TikTok dan YouTube sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan Meta dalam mengajukan izin e-commerce di Indonesia, kata orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut, dikutip Reuters.
TikTok, yang dimiliki oleh raksasa teknologi Tiongkok, Bytedance, juga dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan pemain e-commerce lokal. Menurut catatan Reuter, hingga menghentikan operasinya, TikTok Shop mengirimkan sekitar 3 juta paket setiap hari di Indonesia.
Pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh sekitar US$160 miliar pada 2030 dari $62 miliar pada tahun ini, menurut laporan ekonomi internet Asia Tenggara Google, investor negara Singapura Temasek Holdings, dan konsultan Bain & Co.
Pemain e-commerce besar lainnya di Indonesia termasuk Shopee, seperti disinggung sedikit di atas dan Lazada dari Alibaba.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)