Kabar Baik Rupiah! Lapangan Kerja AS Diprediksi Melambat

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan lapangan kerja di AS kemungkinan melambat pada Oktober, sebagian disebabkan oleh pemogokan yang dilakukan oleh serikat pekerja United Auto Workers (UAW) terhadap pembuat mobil "Tiga Besar" di Detroit, yang menekan gaji manufaktur.

Data pertumbuhan lapangan kerja AS berpengaruh terhadap keputusan suku bunga. Diketahui pada bulan September 2023, jumlah lapangan kerja di AS melonjak.

Pengusaha menambahkan 336.000 pekerjaan pada bulan September, hampir dua kali lipat dari perkiraan 170.000, menurut angka yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja. Data bulan Agustus juga direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan 227.000 lapangan kerja tercipta dibandingkan 187.000 yang dilaporkan sebelumnya.

Foto: US Bureau of Labor Statistics

Tingkat pengangguran di AS tetap di angka 3,8%

Sektor rekreasi dan perhotelan menambah 96.000 pekerjaan pada September, di atas rata-rata kenaikan bulanan, dengan pekerjaan di sektor jasa makanan dan bar meningkat sebesar 61.000 dalam sebulan dan kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Namun meski jumlah pekerjaan meningkat, pertumbuhan upah bulanan tetap moderat pada September, dengan rata-rata pendapatan per jam meningkat 4,2% dalam 12 bulan hingga bulan September.

Kenaikan pertumbuhan lapangan kerja di AS pada September merupakan kenaikan terbesar dalam delapan bulan terakhir.

Kemudian, laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat oleh Departemen Tenaga Kerja pada Jumat diperkirakan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja terus melemah, dengan pertumbuhan upah tahunan yang terkecil dalam hampir 2-1/2 tahun dan pertumbuhan signifikan dalam pasokan pekerja.

Laporan tersebut dapat memperkuat pandangan bahwa The Federal Reserve tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut. Bank sentral AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Rabu tetapi membiarkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut, yang mencerminkan ketahanan perekonomian.

Diketahui, pertumbuhan gaji sektor swasta sedikit meningkat pada bulan Oktober namun tidak sesuai ekspektasi, yang merupakan tanda potensial bahwa gambaran ketenagakerjaan akan semakin suram, ADP melaporkan pada hari Rabu.

Perusahaan pemrosesan penggajian tersebut mengatakan bahwa perusahaan menambah 113.000 pekerja pada bulan tersebut, lebih tinggi dari 89.000 pekerja yang tidak direvisi pada bulan September namun di bawah perkiraan konsensus Dow Jones sebesar 130.000.

Mengenai upah, ADP mengatakan gaji naik 5,7% dari tahun lalu, kenaikan tahunan terkecil sejak Oktober 2021.

Dari sudut pandang sektor, layanan pendidikan dan kesehatan memimpin dengan 45.000 lapangan kerja baru. Peraih keuntungan penting lainnya mencakup perdagangan, transportasi dan utilitas (35.000), aktivitas keuangan (21.000), serta rekreasi dan perhotelan (17.000).

Hampir seluruh lapangan kerja berasal dari industri penyedia jasa, dengan produsen barang hanya memberikan kontribusi sebesar 6.000 terhadap total lapangan kerja.

Foto: Projected Percent Change, by Selected Occupational Groups, 2022-32

Data pertumbuhan lapangan kerja AS sangat mempengaruhi pergerakan rupiah. Keperkasaan rupiah melawan dolar AS nampaknya masih akan berlanjut sejalan dengan data pasar tenaga kerja negeri Paman Sam yang mendingin.

Jika lapangan kerja AS periode Oktober turun sesuai prediksi para analis maka hal ini menandakan ekonomi AS menguat. Pasar tenaga kerja yang relatif kuat menambah harapan bahwa Amerika Serikat dapat menurunkan inflasi tanpa membawa perekonomian ke dalam resesi.

CNBC Indonesia Research

[email protected]