
Rupiah Melemah, Bagaimana Prospek IPO Emiten Kesehatan IKPM?

1. PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) memiliki DER di atas 100%, lebih tinggi di antara para kompetitornya.
2. Melemahnya rupiah dapat mengancam bisnis Perseroan sebagai importir untuk bahan baku produknya.
3. Indeks dolar AS terus menguat karena sentimen global dari kuatnya ekonomi AS.
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor kesehatan akan kedatangan penghuni baru yakni PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) yang akan melakukan Intial Public Offering (IPO), dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga penawaran berada di Rp160 hingga Rp180 per lembar saham. Penawaran umum dilaksanakan pada 2-6 November 2023. Penjatahan efek dilakukan 8 November 2023 dan pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 9 November 2023. Perseroan akan listing pada 10 November 2023.
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 3,37 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp53,9 miliar hingga Rp60,6 miliar. Market cap setara dengan Rp269,5 miliar hingga Rp303,2 miliar.
Penjamin emisi IPO IKPM adalah TP - OCBC Sekuritas Indonesia. IPO IKPM tercatat dalam papan pengembangan. IPO IKPM memiliki utang yang cukup besar dengan DER di atas 100% yang perlu menjadi perhatian bagi para calon investor.
Penggunaan Dana IPO
a) 50% akan digunakan Perseroan untuk belanja modal dalam rangka mendukung pertumbuhan penambahan kapasitas produksi, dengan rincian:
- 66,67% akan dialokasikan untuk renovasi Gedung pabrik Perseroan di Rancaekek, Sumedang oleh pihak ketiga dalam rangka peningkatan kapasitas produksi pada tahun 2024.
- 33,33% dialokasikan untuk pembelian mesin kepada pihak ketiga dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi kegiatan usaha Perseroan yang direncanakan untuk terealisasi pada tahun 2024.
a) 50% akan digunakan untuk menambah kemampuan dan memperkuat dana kas perusahaan untuk membiayai kegiatan modal kerja perseroan, meliputi biaya kegiatan operasional pabrik, pembelian bahan baku dan pembayaran gaji, dan biaya promosi untuk menunjang perkembangan produk Perseroan, di pasar maupun e-commerce.
Bisnis
PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) adalah pabrik dan pemasar Produk Farmasi dan Produk Kesehatan Konsumen yang berlokasi di Jakarta, Indonesia.
PT Ikapharmindo Putramas berfokus pada pemberian kualitas yang baik dan beragam portofolio kepada pasar Indonesia, dengan merek-merek terpercaya dalam Kategori Produk Farmasi Obat Resep, OTC, Nutraseutikal, Produk Perawatan Rambut Profesional dan Produk Bayi.
Kinerja Keuangan
Melihat laporan keuangan Perseroan sejak 2020 hingga tahun 2022 laba terus bertumbuh meski bukan berasal dari penjualan. Dapat dilihat penjualan Perseroan justru mengalami penurunan pada tahun 2021 sebesar 47% menjadi Rp380,9 miliar dari penjualan tahun 2020 sebesar Rp715,8 miliar. Adanya efisiensi biaya-biaya yang menunjang laba Perseroan pada tahun 2021 hingga 2022.
Pada periode per April 2023 Perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 65% menjadi Rp7,8 miliar, dibandingkan periode April 2022 sebesar Rp4,7 miliar. Kenaikan laba Perseroan kali ini didukung dari peningkatan penjualan per April 2023 sebesar 8% menjadi Rp143,3 miliar, dibandingkan per April 2022 sebesar Rp132,5 miliar. Meskipun margin turun tipis per April 2023 menjadi 42,81% sedangkan per April 2022 tercatat sebesar 43,45%.
Berikut rincian penjualan Perseroan:
Penjualan Perseroan 99% ditopang dari penjualan barang. Per April 2023 penjualan non pharma berkontribusi sebesar 48,90% dan penjualan pharma sebesar 50,90%, serta 0,20% dari jasa maklon.
![]() |
Rasio Keuangan
Harga IPO yang ditawarkan Perseroan dapat dikatakan tidak mahal juga tidak murah, namun sudah berada di harga wajarnya dengan PBV 1.
Perseroan mencatatkan margin yang cukup besar hingga 42,31%, dengan menghasilkan laba bersih atau Net Profit Margin (NPM) 5,46%.
Return On Equity (ROE) Perseroan sudah berada di rata-rata industri, sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersih tidak begitu buruk. Begitu juga dengan Return On Asset (ROA) sudah berada di rata-rata industri, sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersih tidak begitu buruk.
Sayangnya Debt to Equity Ratio (DER) Perseroan berada di angka yang tinggi dengan berada di atas 100%. Hal ini berarti total hutang Perseroan jauh lebih besar dibandingkan total modalnya. Hingga per April 2023 total utang Perseroan sebesar Rp231,5 miliar, sedangkan total modalnya per April 2023 sebesar 183,9 miliar. Sehingga dalam membayar kewajiban terhadap modalnya tidak sehat dan buruk.
Untuk Cash Ratio (CR) Perseroan memiliki likuiditas cukup tinggi dengan CR di atas 100%. Sehingga dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar cukup baik.
Kompetitor
Margin rata-rata di industri farmasi berada di kisaran 40% hingga 50%, hanya SOHO yang mencatatkan margin 16,06%. Dalam mencatatkan laba bersih SIDO paling unggul dibandingkan kompetitor lainnya.
Untuk membayar kewajiban terhadap modal (DER), sayangnya IKPM mencatatkan DER paling tinggi dibandingkan kompetitornya yang masih di bawah 100%. Sehingga masalah tingginya utang perlu menjadi perhatian bagi Perseroan.
Prospek Bisnis
Sektor farmasi tidak lepas dari pembelian bahan baku impor, begitu juga yang dilakukan oleh PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) terdapat pembelian impor. Saat ini indeks dolar AS terus naik, hingga perdagangan Jumat (27/10/2023) rupiah telah berada di level Rp15.935/US$1.
Menguatnya dolar AS terhadap mata uang rupiah dapat membuat pembelian impor menjadi lebih tinggi, sehingga perusahaan yang banyak melakukan impor akan terjadi peningkatan beban pembelian. Hal ini pun dapat menggerus laba Perseroan.
Tekanan pada rupiah khususnya yang datang dari luar negeri, baik dari Hamas-Israel maupun Amerika Serikat (AS).
Tensi geopolitik yang semakin tinggi antara Israel dan Hamas meletus, menyusul perang Rusia dan Ukraina yang juga belum berakhir.
Lebih lanjut, Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) masih tumbuh positif hingga kuartal III-2023 mencapai 4,9%. Angka ini naik dari kuartal II 2023 sebesar 2,1%, sejalan dengan data tenaga kerja yang semakin menguat dan inflasi tinggi. Dengan demikian, potensi kenaikan suku bunga acuan AS masih tinggi.
Layak Koleksi Atau Tidak?
Tingginya hutang Perseroan membuat DER Perseroan lebih tinggi dibandingkan para kompetitornya. Selain itu melemahnya rupiah dapat menjadi ancaman bagi Perseroan sebagai importir untuk pembelian bahan baku. Sehingga dapat membuat beban Perseroan membengkak dan dapat menggerus laba Perseroan. Hal ini membuat IPO IKPM menjadi kurang menarik untuk di koleksi.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
