Harga Batu Bara Naik Tipis, Terima kasih China!

mae, CNBC Indonesia
19 October 2023 06:41
Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)
Foto: Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga batu naik tipis pada perdagangan kemarin setelah ambruk. Kenaikan harga batu bara dipicu kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah serta menggeliatnya ekonomi China.

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak November ditutup di posisi US$ 146,35 per ton atau menguat 0,24% pada perdagangan Rabu (18/10/2023).
Penguatan ini menjadi angin segar setelah harga batu bara jeblok 3,4% pada Selasa.

Kenaikan harga batu bara dipicu oleh meningkatnya eskalasi perang Israel vs Hamas serta membaiknya ekonomi China pada September.

Eskalasi perang setelah ledakan terjadi di rumah sakit di Gaza yang menewaskan lebih dari 500 orang. Insiden ini membuat banyak pihak melayangkan protes mengingat rumah sakit seharusnya menjadi objek yang tidak boleh menjadi sasaran saat perang.

Kekhawatiran akan meningkatnya skala perang pun menguat sehingga membuat harga komoditas energi seperti minyak dan gas melonjak. Batu bara sebagai energi alternatif ikut naik. Harga minyak naik 1,5% sementara gas alam melonjak hampir 4%.

Kenaikan harga batu bara juga ditopang oleh membaiknya ekonomi China. Ekonomi Tiongkok tumbuh 4,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2023, lebih tinggi dibanding ekspektasi pasar di angka 4,4%.
Penjualan ritel tumbuh 5,5% (yoy) pada September, naik dari 4,6% pada bulan sebelumnya. China merupakan konsumen terbesar batu bara di dunia sehingga apapun perkembangan di negara tersebut berdampak besar ke batu bara.

Kenaikan aktivitas ekonomi juga tercermin dari permintaan listrik. Secara keseluruhan permintaan listrik melambung 9,9% (yoy) pada September sementara produksi listrik dari pembangkit batu bara naik hingga 2,3% (yoy) pada September.

China pun menggenjot produksi batu bara untuk memenuhi kebutuhan. Produksi batu bara China menembus 392,98 juta ton pada September 2023, naik 0,4% dibandingkan Agustus 2023.

Secara keseluruhan, produksi batu bara Januari-September 2023 mencapai 3,44 miliar ton atau naik 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan produksi memang bisa menekan impor dan harga batu bara global. Namun, jika produksi batu bara lokal lebih mahal daripada di laur negeri maka permintaan impor diyakini masih akan kencang.

Batubara Free-On-Board (FOB) Qinhuangdao CO-FOBQHG-CN, yang merupakan patokan domestik, dinilai pada harga US$151,68 per ton pada 9 Oktober. Sementara itu, harga spot batubara 6.000 kilokalori (kkal) dari pelabuhan Newcastle Australia dinilai sebesar US$143,22 per ton pada 9 Oktober.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation