CNBC Indonesia Research

Longsor! Akhirnya Terungkap Dampak Private Placement GOTO

Tri Putra, CNBC Indonesia
13 October 2023 16:25
Infografis, Diramal Bakal Cash Crunch, Napas GOTO Masih Panjang!
Foto: Infografis/ Napas GOTO Masih Panjang!/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement akan memperkuat neraca PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sekaligus meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.

Ini usai lembaga keuangan global bagian dari Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), menggelontorkan dana sebesar US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$) lewat skema tersebut.

Dana dari private placement ini akan dimanfaatkan untuk modal kerja GOTO dan anak perusahaan, termasuk untuk mengembangkan inisiatif terkait kendaraan listrik dan inklusi keuangan.

Praktis, raihan dana segar tersebut akan menambah kas GOTO. Sebagai informasi, kas dan setara kas GOTO yang tercatat sebesar Rp25,44 triliun per 30 Juni 2023. Total aset GOTO mencapai Rp133,21 triliun dan ekuitas Rp117,32 triliun.

Kesuksesan GOTO meraih pendanaan eksternal usai penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada April 2022 akan memperkuat keyakinan investor.

Hingga semester I-2023, pendapatan bersih GOTO tercatat melesat 102,35% menjadi Rp 6,88 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 3,40 triliun. GOTO juga berhasil menekan rugi bersih hingga 48% menjadi rugi bersih Rp 7,16 triliun, dari semester I-2022 yang masih rugi hingga mencapai Rp 13,65 triliun.

Belum lagi, katalis lainnya datang dari optimisme manajemen GOTO yang menetapkan pedoman kinerja yakni mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun 2023.

EBITDA Grup yang disesuaikan di 2023 juga berada di kisaran antara minus Rp 4,5 triliun dan minus Rp 3,8 triliun, direvisi dari kisaran sebelumnya yaitu antara minus Rp 5,3 triliun dan minus Rp 4,6 triliun, karena kemajuan yang lebih cepat dari yang diharapkan.

Dalam jangka pendek, investor akan menantikan rilis kinerja GOTO hingga kuartal III-2023 pada akhir bulan ini.

Soal Suntikan IFC

Investasi dari lembaga pembangunan global terbesar International Finance Corporation (IFC) dengan fokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang ini dilakukan dengan tujuan mendorong inklusi keuangan dan keberlanjutan di Indonesia.

Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengatakan kesepakatan yang diumumkan pada Selasa (3/10/2023) ini kian menegaskan komitmen bersama dalam memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.

Investasi strategis IFC di GoTo juga merefleksikan visi bersama dalam meningkatkan akses dan peluang di Indonesia. Hal ini juga menegaskan posisi terdepan GoTo dalam praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) di kawasan ini, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik LST.

"Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, yang merupakan pemimpin di bidang pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi," jelas Patrick, dalam siaran pers, Selasa (3/10/2023).

"Kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring langkah kami menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka," tambahnya.

Baik GOTO maupun IFC akan berkolaborasi dalam mendorong pendalaman inklusi keuangan di Indonesia, masih ada 97 juta masyarakat berusia dewasa belum atau kurang mendapatkan akses ke layanan perbankan (unbanked). Selain itu, kolaborasi keduanya juga untuk memperkuat dan meningkatkan strategi dan implementasi LST GoTo.

Manajemen GOTO menjelaskan, kemitraan ini juga mencakup komponen non-finansial untuk mendukung perusahaan dalam transisi para mitra pengemudi menuju penggunaan kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan berbagai praktik bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis netral karbon.

Sementara itu, IFC Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste Euan Marshall, mengapresiasi kepemimpinan GOTO yang ditunjukkan melalui komitmen dalam menjawab tantangan perubahan iklim serta kontribusi dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Bagi kami, investasi ini menjadi kontribusi penting dalam memperluas upaya-upaya tersebut, dan menegaskan kekuatan yang dimiliki teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh Indonesia," katanya.

Dilansir dari situs IFC, salah satu syarat investasi IFC adalah perusahaan yang mempunyai prospek untuk untung sehingga kemitraan ini menunjukkan kepercayaan IFC kepada GOTO.

Private Placement

Secara rinci, GOTO akan menerima investasi melalui penerbitan saham baru dalam rangka private placement.

Sejumlah saham baru yang akan diterbitkan ini akan diambil bagian seluruhnya oleh Bhinneka Holdings (22) Limited, entitas independen. Bhinneka Holdings akan memperoleh dana untuk melakukan pengambilbagian atas saham baru GOTO melalui penerbitan suatu instrumen obligasi bersifat ekuitas kepada IFC dan firma investasi privat Franke & Company, Inc. dengan nilai US$ 150 juta.

Instrumen efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Bhinneka itu dapat ditukarkan dengan saham Seri A GOTO (exchangeable bond) yang telah diambil bagian oleh Bhineka pada harga penukaran Rp 135, yang merupakan harga premium sebesar (50%) dari harga rata-rata tertimbang saham GOTO dalam sebulan terakhir per 2 Oktober 2023. Instrumen efek bersifat utang ini memiliki tingkat kupon 5% per tahun yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun dan akan jatuh tempo pada Oktober 2028.

Citigroup Global Markets Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte. bersama-sama bertindak sebagai bank penempatan (joint placing agent) untuk penerbitan instrumen efek bersifat utang kepada investor.

Berdasarkan data resmi perseroan, sampai saat ini, GoTo mencatatkan kemajuan yang baik dalam mewujudkan Komitmen Tiga Nol, yaitu Nol Emisi, Nol Sampah, dan Nol Hambatan, pada 2030.

Kemajuan tersebut di antaranya ditunjukkan melalui uji coba terbatas kendaraan listrik roda dua di kawasan Jakarta Selatan, upaya mengurangi pengemasan berlebihan dan sampah sekali pakai dari unit bisnis On-Demand Services (Gojek) dan E-Commerce (Tokopedia), serta berbagai inisiatif lain untuk mewujudkan inklusi keuangan dan penghidupan yang berkesinambungan bagi para mitra pengemudi dan pedagang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(RCI/RCI)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation