Breaking, Harga Batu Bara Ambruk 11%

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
06 October 2023 08:10
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terkapar 7 hari beruntun, hingga berada di bawah level psikologis US$150 per ton. Koreksi ini menyebabkan harga batu bara berada di titik terendahnya dalam 2 bulan atau sejak 2 Agustus 2023.

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak November ditutup di posisi US$ 138,85 per ton atau turun 3,58% pada perdagangan Kamis (5/10/2023). Sepanjang Oktober, harga batu bara telah ambruk 11%. 

Koreksi ini menjadikan si pasir hitam belum pernah berada di zona hijau sepanjang Oktober. Pelemahan yang terjadi melanjutkan koreksi pada September sebesar 1,36%.


Koreksi terjadi, meski Pemerintah Jerman tetap mempertahankan pembangkit listrik tenaga batubara lignit dalam keadaan siaga untuk menghadapi musim dingin mendatang.

Jerman yang telah berkomitmen mengurangi penggunaan batu bara mendapat insentif €35 miliar dari pemerintah sebagai imbalan pengurangan energi kotor.

Namun pembangkit listrik tenaga batu bara tetap beroperasi tahun lalu, karena Jerman menghadapi gangguan pasokan gas akibat perang Rusia-Ukraina. Kekhawatiran diperparah dengan adanya gangguan pembangkit nuklir Prancis.

Tindakan darurat yang diputuskan tahun lalu akan diperpanjang hingga musim dingin mendatang, sehingga kapasitas energi tetap siap sebesar 1,9 GW - menambah pembangkit listrik tenaga batubara Jerman yang sudah ada sebesar 45 GW, menurut keputusan yang diumumkan pada hari Rabu (4/10) oleh pemerintah Jerman, yang dilansir Euractiv.

Langkah ini disinyalir akan berdampak pada Penghematan gas, sehingga menjaga harga listrik tetap turun pada kisaran €0,4 per Megawatt-hour (MWh) hingga €2,8 per MWh.

Sentimen penurunan harga batu bara utamanya disinyalir akibat India sebagai importir batu bara terbesar ke-2 dunia yang mengurangi impor. Hal ini tercermin dari jumlah pengiriman kapal yang berkurang.

Melansir Safety4Sea, Analis Bimco, Filipe gouveia menyatakan impor batu bara India mengalami penurunan hingga bulan ke-9 tahun ini. Pengiriman batu bara impor India, turun 9% hingga akhir September 2023 dibanding tahun sebelumnya (yoy).

Peningkatan penambangan batu bara India sebesar 12% (yoy) menjadi penyebab penurunan impor.

Pergerakan harga batu bara tidak dapat terlepas dari sentimen China sebagai produsen dan konsumen terbesar dunia. Pelemahan terjadi seiring dengan kenaikan produksi di Provinsi pusat batu bara Tiongkok, Shanxi.

Melansir Xinhua, Provinsi Shanxi merupakan penopang produksi Negeri Tirai Bambu dengan kontribusi 81,8% dari keseluruhan. Tingginya produksi disebabkan oleh Shanxi yang tercatat berada di posisi coalbed metana dengan cadangan tinggi.

Provinsi Shanxi yang kaya akan batubara di Tiongkok mengalami produksi batubara mentah mendekati 900 juta ton dalam delapan bulan pertama tahun ini di tengah upaya untuk meningkatkan produksi untuk menjamin pasokan, kata otoritas setempat. Tingginya produksi dapat menekan tingkat impor China, sehingga harga pun tidak mengalami kenaikan signifikan.

 

(rsc/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation