
Harga Emas Dunia Turun Hari Ini, Terendah Hampir 7 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas makin merosot tajam. Harga emas diproyeksi akan terus tertekan selama era suku bunga tinggi bank sentral Amerika Serikat (AS).
Harga emas di pasar spot pada perdagangan awal pekan ini, Senin (2/10/2023), pukul 14:15 WIB, ada di posisi US$ 1.844,69 per troy ons. Harga emas melemah 0,01%. Pelemahan ini memperpanjang derita emas yang sudah jatuh sejak Senin pekan lalu.
Dalam enam hari perdagangan, harga emas sudah ambruk 4,3%. Penurunan telah terjadi selama enam hari beruntun. Koreksi kali ini juga menjadi yang terendah sejak 6 Maret 2023 atau hampir tujuh bulan terakhir.
Harga emas terpantau tidak mampu terangkat, meski Tiongkok sebagai raja manufaktur dunia mencatat PMI Manufaktur tumbuh menjadi 50,2 dari bulan sebelumnya 49,7. Faktor pelemahan ini disinyalir akibat indeks dolar AS (DXY) terus menguat berada di 106,08 pada 14:13 WIB, seiring data perekonomian AS belum menunjukkan perbaikan signifikan.
Selain itu, imbal hasil Treasury AS yang optimis memberikan dukungan terhadap kekuatan USD. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun berada di 4,61% pada saat ini, naik 0,96%. Alhasil berbagai sentimen tersebut akan memungkinkan suku bunga masih akan tinggi ke depannya, bahkan memungkinkan The Fed Hawkish.
David Meger, analis dari High Ridge Futures, menjelaskan emas akan sulit bangkit selama The Fed masih akan hawkish ke depan.
"Outlook emas, sayangnya akan sangat ditentukan oleh sentimen suku bunga ke depan," tutur Meger, dikutip dari Reuters.
Pasar berekspektasi The Fed masih akan ketat setelah The Fed mengumumkan hasil rapat kebijakan moneter pada 20 September lalu. The Fed memang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% sesuai ekspektasi pasar. Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.
Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) juga mengindikasikan jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024 dan akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari indikasi sebelumnya.
Dokumen dot plot The Fed menunjukkan suku bunga akan ada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun ini. Artinya, ada indikasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun.
Pergerakan Emas Saat Ini Terburuk Sejak Kapan?
Emas mencetak tiga rekor buruk sekaligus pada pekan lalu. Rekor buruk pertama adalah posisi emas yang menjadi terlemah sejak 8 Maret 2203 atau hampir delapan bulan terakhir.
Rekor buruk kedua adalah pelemahan dalam sepekan. Emas melemah lima hari perdagangan beruntun, rekor terburuknya sejak awal Agustus 2023.
Rekor buruk ketiga adalah pelemahan dalam sepekan. Emas ambruk 3,98% pada pekan ini. Pelemahan sebesar itu adalah yang terdalam sejak pertengahan Juni 2021 (14-18 Juni 2021) atau 27 bulan atau lebih dari dua tahun terakhir.
Pada periode tersebut emas ambruk 6,04% sepekan.Sepanjang September, harga emas jeblok 4,71% atau terburuk sejak Februari 2023 di mana emas ambruk 5,2%.
Analis Commerzbank menjelaskan harga emas tidak akan melonjak selama ekonomi AS tidak mengalami hard landing.
"Sulit melihat emas pulih dalam situasi seperti ini di mana ekonomi AS hanya melandai dan mengalami soft-landing," tutur Commerzbank, kepada Reuters.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)
