Musim Dividen Sebentar Lagi, Siap-Siap Dapat Uang Kaget

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
27 September 2023 13:40
Ilustrasi menghitung untung/rugi di pasar saham
Foto: Pexels/Anna Nekrashevich
  • Jelang akhir tahun, musim dividen interim bakal kembali bersemi.
  • Dividen interim bisa jadi pendorong harga saham karena investor mengincar keuntungan dari sebagian laba bersih perusahaan.
  • Mulai dari BBCA, ASII hingga UNVR cukup terkenal rajin membagikan dividen interim secara historis.

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim dividen interim 2023 nampaknya akan segera bergulir sejalan dengan capaian profitabilitas yang tetap solid pada sepanjang tahun ini . Sejumlah perusahaan jugas udah ancang-ancang membagikan dividen interim.

Apa itu Dividen Interim?

Sebelumnya kita harus memahami dahulu pengertian dari dividen interim, istilah ini merupakan keuntungan yang didapatkan investor dari sebagian laba bersih yang didapatkan perusahaan.

Dalam konteks dividen interim, sebagian laba bersih yang dipotong untuk dividen belum tercatat setahun penuh. Jadi, dividen ini dibagikan dan dibayarkan sebelum perusahaan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Sifat dari dividen interim ini tak wajib, akan tetapi banyak perusahaan yang membagikan apalagi ketika profitabilitasnya masih tumbuh solid.

Perbankan Big Caps Potensi Bagi Dividen Interim Sebentar Lagi...

Perbankan big caps digadang bakal membagikan dividen interim sebentar lagi, hal ini tak pelak karena capaian profitabilitas yang solid.

Sebut saja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang hingga paruh pertama tahun ini berhasil mencatatkan laba bersih Rp24,2 triliun, melesat 34% dibandingkan periode yagn sama tahun lalu. Capain ini bahkan nyaris 60% dari raihan laba bersih 2022 lalu, ini artinya apabila kinerja masih on track dengan tahun lalu, kinerja BBCA akan kembali cetak rekor lagi pada sepanjang 2023.

Dengan profitabilitas yang solid, tak heran jika perusahaan akan cukup royal membagikan dividen. BBCA sejak 2004 lalu atau hampir dua dekade ini tak pernah absen dalam membagikan dividen interim, walaupun secara nilai tak sebanyak dividen final yang dibagikan. Secara historis, BBCA biasanya akan membagikan dividen interim mulai November - Desember.

Perbankan big caps kedua yang kemungkinan besar juga akan membagikan dividen adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), hal ini karena pada 2022 lalu bank tersebut sempat membagikan dividen interim sebesar Rp57/lembar.

Profitabilitas BBRI hingga paruh pertama tahun ini juga terbilang cukup solid, tumbuh 18,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 29,56 triliun. Capaian yang lebih tinggi ini memungkinkan BBRI memiliki kemampuan lebih untuk memberikan dividen interim pada tahun ini.

Emiten Lain Potensi Bagi Cuan Dividen Interim Jelang Akhir Tahun

Beralih ke emiten lain yang terbilang cukup rajin dalam membagikan dividen interim sejalan dengan profitabilitas yang masih positif ada PT Astra International Tbk (ASII). Kemudian ada emiten batubara PT Adaro Energi Tbk (ADRO), serta PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang terkenal rajin bagi dividen walau kinerja keuangan sempat ada kontraksi.

Pertama, dari ASII yang masih mencatatkan profitabilitas tetap solid, laba bersih hingga semester I/2023 tercatat tumbuh 3,98% yoy menjadi Rp17,44 triliun. Dengan capaian laba yang positif kemungkinan ASII membagikan dividen interim pada akhir tahun ini cukup memungkinkan. Sebagai gambaran, pada tahun lalu tepatnya bulan Oktober 2022, ASII sempat membagikan dividen interim sebesar Rp88 per saham.

Kemudian, ada emiten batubara yang secara historis memang terkenal rajin bagi dividen dua kali setahun, dengan yield yang atraktif. ADRO digadang bakal membagikan dividen interim jelang akhir tahun ini mengingat capaian laba bersih hingga semester I/2023 masih positif sebesar US$ 995,96 juta atau sekitar Rp 14,93 triliun.

Dividen yield ADRO sendiri selama lima tahun terakhir baik interim dan final secara rata-rata bisa mencapai 9,31%. Terkhusus, dividen interim yang pernah dibagikan tahun lalu yield sempat mencapai angka 10,20% dari harga terakhir ketika cum date.

Tak heran jika dividen interim ADRO cukup dinantikan investor pada akhir tahun ini dan potensi bisa menjadi penggerak harga saham-nya. Walaupun dari sisi nilai kemungkinan besar lebih rendah akibat harga batubara tak setinggi tahun sebelumnya.

Selanjutnya ada emiten terkait consumer goods yang tak kalah terkenal rajin bagi dividen setahun dua kali, yaitu SIDO dan UNVR. Hanya saja, kemungkinan besar tahun ini nilainya tak akan sebesar tahun sebelumnya akibat kinerja keuangan pada tahun ini sempat ada kontraksi.

Hingga paruh pertama tahun ini, laba bersih SIDO naik tipis 0,5% yoy menjadi Rp448,10 miliar. Dengan capaian yang tak jauh berbeda dengan tahun lalu ada kemungkinan SIDO masih bisa memberikan dividen interim setara dengan 2022 sebesar Rp13,5 per saham yang dibayarkan pada bulan November.
Sebagai informasi, secara kuartalan laba SIDO ada kontraksi dari Rp300,28 miliar pada kuartal I/2023 menjadi Rp147,83 miliar pada kuartal II/2023.

Terakhir ada UNVR yang terkenal rajin bagi dividen interim sejak 2010 - 2021 lalu, menilai dari profitabilitasnya hingga paruh pertama 2023, kinerja laba bersih UNVR masih anjlok 19,5% yoy menjadi Rp2,8 triliun. Dengan kondisi laba yang menyusut ada potensi dividen interim UNVR tak akan setinggi tahun sebelumnya atau bisa juga tidak akan membagikan.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation