
Batu Bara Bangkit Dari Kubur, Langsung Tancap Gas

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga batu bara menanjak, kembali berada di atas level psikologis US$160 per ton. Sentimen penguatan datang meledaknya harga gas Eropa serta lonjakan permintaan dari China.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Oktober ditutup di posisi US$ 160,75 per ton atau naik 1,42% pada perdagangan Senin (25/9/2023). Penguatan ini memutus tren negatif harga batu bara yang melemah pada tiga hari sebelumnya.
Sepanjang September, harga batu bara hanya menguat 1,42%. Nilai ini sangat kecil, terutama jika dibandingkan Agustus yang mampu melesat 12,49% atau terbesar sepanjang tahun.
Penguatan harga si pasir hitam terjadi seiring dengan China sebagai konsumen batu bara terbesar dunia segera akan menghadapi hari libur panjang yang akan mendorong permintaan.
Melansir S&P Commodity Insight, Libur panjang selama delapan hari yang dimulai pada tanggal 29 September akan menjadi musim puncak konsumsi bahan energi transportasi di Tiongkok seiring dengan meningkatnya aktivitas perjalanan.
Beralih ke pasar India sebagai konsumen terbesar batu bara ke-2 dunia, sektor energi baru terbarukan India booming. Melansir TheWeek, Dikatakan bahwa India adalah pemimpin dunia dalam energi baru terbarukan (tidak termasuk air) baik dalam hal kapasitas total maupun pembangkitan. Pada pertengahan tahun 2023, negara ini telah memasang lebih dari 130 GW kapasitas energi terbarukan baru, yang merupakan 30 persen dari total kapasitasnya.
India juga berencana menambah sekitar 300 GW tenaga surya dan 80 GW tenaga angin pada akhir dekade ini. Kebijakan ini akan berdampak pada pengurangan penggunaan pembangkit listrik batu bara, sehingga permintaan turut menurun yang berakibat harga pun terkoreksi.
Beralih ke gas yang merupakan sumber energi substitusi batu bara, komoditas ini sedang dihadapkan kabar berkurangnya pasokan, namun permintaan meningkat.
Melansir Reuters, Berkurangnya aliran pasokan LNG karena pemeliharaan diimbangi oleh peningkatan konsumsi gas alam domestik secara keseluruhan, kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy.
Sentimen ini menggerakkan harga batu bara Eropa signifikan. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR), melesat 11,69% ke 44,44 euro per MWh.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)