
Durian Runtuh Batu Bara Usai, Cuan Negara Menciut

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui harga batu bara pada 2023 tak setinggi tahun sebelumnya. Alhasil, penerimaan negara dari komoditas emas hitam ini pun menyusut.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif tak memerinci secara detail berapa penurunan penerimaan negara imbas dari turunnya harga batu bara di tahun ini. Namun yang pasti penerimaan negara berkurang lantaran harga batu bara di 2021 dan 2022 cukup tinggi sekali.
"Nah jadi kita tidak boleh menjadikan dia sebagai perbandingan atau standar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan tahun 2023. Jadi memang akan terjadi penurunan dari penerimaan negara akibat dari penurunan harga batu bara," ujar Irwandy dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Senin (25/9/2023).
Ia pun mencontohkan, misalnya Harga Batubara Acuan (HBA) pada 2022 dengan kalori 6.000 kkal/kg GAR atau lebih harganya bisa mencapai US$ 400 per ton. Sementara di bulan Desember 2023, HBA berada di level US$ 160 per ton.
"Jadi memang ini sangat signifikan. Begitu juga untuk HBA yang kalorinya, seperti yang saya bilang tadi, 5.300'an, 4.200'an, dan 3.800'an. Itu akan tentunya turun dibandingkan dengan tahun 2022," kata dia.
Meski begitu, Irwandy mengingatkan apabila ingin melihat perbandingan harga batu bara, jangan hanya mengacu pada tahun sebelumnya. Namun mengacu pada harga rata-rata untuk 10 tahun.
"Itu baru kita mengatakan perbandingannya itu wajar, bukan membandingkan dengan satu keadaan yang eksepsional," lanjutnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selain China, Ini Daftar Negara Penikmat Batu Bara RI