Newsdata

10 Raksasa Dunia Bertempur Lawan Inflasi, Turki Paling Sengit

rev, CNBC Indonesia
22 September 2023 11:10
Bendera Turki (Pexels)
Foto: Bendera Turki (Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 10 bank sentral di dunia merilis data suku bunganya pekan ini. Mayoritas bank sentral tersebut memilih untuk menahan suku bunganya meskipun beberapa bank sentral menaikkan suku bunganya dan satu negara lainnya justru melakukan cut rate.

Sebanyak 10 bank sentral tersebut antara lain China, Inggris, Amerika Serikat (AS), Indonesia, Swedia, Turki, Swiss, Afrika Selatan, Brasil, dan Jepang. ke-10 bank sentral tersebut adalah anggota G-20.

Rilis suku bunga tersebut menunjukkan bahwa delapan negara menyatakan untuk menahan suku bunganya (China, AS, Afrika Selatan, Indonesia, Inggris, dan Swiss),  dua negara menaikkan suku bunganya (Turki dan Swedia), sedangkan Brazil justru melakukan cut rate.
Bank sentral Jepang yang akan mengumumkan kebijakan hari ini diproyeksi akan menahan suku bunga ultra rendah mereka di -0,1%.

Keputusan bank sentral dunia masih sangat dipengaruhi oleh laju inflasi. Seluruh bank sentral dunia sudah berperang melawan inflasi sejak tahun lalu dan terpaksa menaikkan suku bunga secara agresif demi inflasi rendah. 

Tampak bank sentral AS (The Fed) menahan suku bunganya mengingat karena melihat pertumbuhan ekonomi dan data ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Tingkat pengangguran pun masih rendah meskipun inflasi mengalami kenaikan dua bulan terakhir.

Kendati demikian, kekhawatiran pasar masih ada mengingat dokumen dot plot The Fed menunjukkan suku bunga akan ada di kisaran 5,50-5,75% pada tahun ini. Artinya, ada indikasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun. Hal ini tentunya sesuai dengan pernyataan The Fed sebelumnya, di mana ruang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya lagi di tahun ini hanya tersisa sekali saja.

Sementara berbeda halnya dengan Turki yang justru menaikkan 500 bps ke level 30% karena negara tersebut bertujuan untuk membalikkan inflasi yang meroket dan mata uang yang melemah selama beberapa tahun terakhir.

Sedangkan bank sentral Inggris di luar ekspektasi dengan menahan suku bunganya di posisi 5,25%. Hal ini mengakhiri kenaikan suku bunga 14 kali berturut-turut setelah data baru menunjukkan inflasi kini berjalan di bawah ekspektasi.

Begitu pula dengan Swedia yang memilih untuk menaikkan suku bunganya untuk ke delapan kalinya sebesar 25 bps menjadi 4%, karena negara tersebut terus berjuang melawan inflasi yang tinggi.

Tidak hanya itu, Negara Skandinavia ini juga sedang berjuang menghadapi pelemahan mata uang, karena krona mencapai rekor terendah terhadap euro selama beberapa bulan terakhir. Sementara itu, pasar perumahan telah merasakan dampak penuh dari kenaikan suku bunga yang tidak terduga dan agresif.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation