BUMN Performance Report

Loyal Bagi Dividen ke Investor, Pendapatan TLKM Terus Tumbuh

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 September 2023 18:40
Telkom Pertahankan Posisi sebagai Market Leader dengan Profitabilitas Net Income Margin 17,4%. (Dok. Telkom)
Foto: Telkom Pertahankan Posisi sebagai Market Leader dengan Profitabilitas Net Income Margin 17,4%. (Dok. Telkom)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) tbk (TLKM membukukan pertumbuhan pendapatan konsolidasian sebesar 2,1% pada semester I 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi Rp73,5 triliun. Pun kinerja kuartal II 2023 TLKM turut menguat 3,6% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Segmen seluler dan home broadband jadi motor penggerak pertumbuhan pendapatan besar Perseroan. Layanan data, internet, dan TI membukukan pendapatan senilai Rp41,63 triliun pada semester I-2023. Angka tersebut tumbuh sebesar 6,1% yoy. Sementara home broadband melalui IndiHome tumbuh 4% yoy menjadi Rp14,39 triliun.

Pendapatan TLKMFoto: Berbagai sumber dan diolah
Pendapatan TLKM

Sepanjang semester-I 2023, total pengeluaran sebesar Rp50,5 triliun atau meningkat 2,9% yoy, di mana beban operasional tumbuh 7,9% YoY menjadi Rp35,1 triliun.

Beban operasi dan pemeliharaan TLKM meningkat 7,4% yoy menjadi Rp19,2 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan biaya penggunaan frekuensi spektrum. Terutama setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelesaikan refarming pita frekuensi radio 2,1 GHz dan 2,3 GHz.

Untuk diketahui, penambahan spektrum dilakukan Perseroan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan seluler seluler. Hal ini guna mewujudkan gaya hidup digital terdepan dan mempercepat transformasi digital di industri melalui pemerataan akses terhadap jaringan broadband yang cepat, setara, dan merata,

Sehingga beban yang dikeluarkan saat ini adalah investasi untuk kualitas pelanggan saat ini dan di masa depan.

Kontribusi Biaya TLKMFoto: PT Telkom Indonesia (Persero)Tbj
Kontribusi Biaya TLKM

 

Peningkatan pengeluaran menggerus EBITDA Perseroan sehingga turun 2,7% yoy menjadi Rp38,4 triliun dengan margin EBITDA sebesar 52,2%, dibandingkan 54,8% pada semester pertama tahun 2022.

TLKM membukukan Laba Bersih yang sehat sebesar Rp12,8 triliun dengan Margin Laba Bersih sebesar 17,4%.

Pelanggan Indihome Meningkat , ARPU Telkomsel Tumbuh Solid

Telkomsel tercatat memiliki pelanggan 153,3 juta pelanggan per Juni 2023, sekaligus masih mengukuhkan diri sebagai perusahaan provider telekomunikasi terbesar di Indonesia. Jumlah pelanggan TLKM tercatat turun pada periode tersebut.

Namun, meskipun pelanggan turun, Telkomsel berhasil meningkatkan produktivitas dan kualitas pelanggan yang ditunjukkan oleh payload yang lebih tinggi dan pertumbuhan ARPU (rata-rata pendapatan per pelanggan) yang solid.

ARPU Telkomsel pada semester I 2023 tercatat bertumbuh 13,1% yoy dan 9,8% secara kuartalan (quarter on quarter/qoq).

Di sisi lain, pertumbuhan pelanggan dicatat oleh IndiHome dengan menambah 316 ribu sepanjang semester I-2023. Sehingga total pelanggan menjadi 9,5 juta per Juni 2023.

Diharapkan pelanggan IndiHome akan makin banyak seiring dengan integrasi ke Telkomsel sehingga dapat menjadi mesin pertumbuhan TLKM.

Integrasi IndiHome ke Telkomsel Akan Dorong Pertumbuhan

Aksi spin off Indihome ke Telkomsel bisa menambah pundi dari penggabungan jaringan fixed broadband dan mobile data. Ditambah dengan valuasi saat ini yang undervalued.

Selain itu, pelepasan Indihome juga dapat memberikan ruang TLKM untuk menggarap bisnis B2B (Business to Business) secara lebih optimal.

Manajemen sendiri memproyeksikan Indihome akan mendapatkan 600 ribu hingga 1 juta pelanggan pada 2023 dari Telkomsel, sambil menargetkan untuk menjangkau 5 juta pelanggan dalam lima tahun.

Peluang penetrasi IndiHome sebagai pemimpin pasar home broadband terbuka lebar. Sebab dibandingkan dengan negara tetangga, penetrasi home broadband Indonesia masih rendah yakni 14% pada 2021, menurut McKinsey, Oxford Economics, Analysys Mason dan TLKM.

Padahal negara tetangga RI memiliki tingkat penetrasi yang lebih besar. Misalnya saja Thailand yang mencapai 47%.

Penetrasi broadband di Indonesia sendiri diperkirakan akan meningkat menjadi 23% pada 2027 dengan asumsi PDB per rumah tangga tumbuh sebesar 6% CAGR menjadi US$70.000 pada 2027.

Jika target tersebut tercapai, tentu akan memberikan efek positif di top line TLKM. Selain mempengaruhi top line, aksi spin off Indihome juga dapat memberikan efisiensi biaya bagi TLKM.

Efisiensi bisa terjadi dengan menghemat biaya pemasaran, mengkonsolidasikan pusat panggilan, meningkatkan aplikasi, meningkatkan kapasitas jaringan pengiriman konten (CDN), dan berbagi aset lainnya.

Saat pendapatan meningkat dan penghematan terjadi, maka EBITDA dari TLKM diproyeksikan akan meningkat. Artinya kinerja keuangan TLKM akan semakin apik.

TLKM menyelesaikan aksi spin off senilai Rp391,4 triliun pada 1 Juli 2023.

TLKM merupakan emiten tidak pernah absen membagikan dividen dalam sepuluh tahun terakhir.

Untuk diketahui, TLKM sendiri masuk ke dalam indeks syariah dan tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Selain itu, TLKm juga merupakan konstituen dari Jakarta ISlamic Index (JII) Index Sharia Growth, dan JII 70.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation