
Pemilik Emas Waspada! Emas Ambles Jelang RIlis Data Penting

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga emas melanjutkan koreksinya setelah menguat. Pekan ini, harga emas hanya sekali berada di zona hijau, empat hari sisanya emas tertekan seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar akan rilis data pekan depan.
Harga emas di pasar spot pada perdagangan Jumat (8/9/2023) ditutup di posisi US$ 1917,81 WIB per troy ons atau terkoreksi 0,07%.
Pelemahan ini meneruskan tren negatif emas yang melemah pada lima hari perdagangan sebelumnya yang menguat sekali pada Kamis (7/9). Sepanjang pekan ini, harga emas sudah melandai 1,08%.
Penurunan terjadi seiring dengan penantian pelaku pasar akan rilisnya data ekonomi pekan depan yang dapat menggambarkan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) (The Fed/Federal Reserve).
Namun, dollar AS diperkirakan akan mencatatkan kenaikan mingguan terpanjang sejak tahun 2014, didorong oleh data ekonomi AS yang kuat baru-baru ini, menurut Reuters. Kekuatan greenback secara keseluruhan menempatkan emas batangan di jalur penurunan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir.
Fokus pasar saat ini tertuju pada pembacaan data inflasi AS yang dijadwalkan pada 13 September, dan keputusan kebijakan The Fed pada 20 September. Sekalipun angka-angka inflasi terlihat membaik, namun masih cukup jauh dari target mengingat inflasi pada 2022 sangat tinggi.
"Hal ini dapat mengangkat harga emas ke peringkat teratas, investasi yang aman (safe heaven) lainnya", Milling-Stanley menambahkan.
Pelaku pasar melihat sekitar 93% peluang The Fed mempertahankan suku bunga di 5,25-5,5% pada September dan 43% peluang untuk melakukan satu kenaikan lagi sebelum tahun 2024, menurut alat CME FedWatch.
Kenaikan suku bunga mengurangi minat terhadap emas. Namun, jika The Fed pada akhirnya harus menahan lebih lama, "itu akan menjadi kondisi terburuk bagi emas", kata Ilya Spivak, kepala makro global di Tastylive.
Di sisa lain, langkah-langkah stimulus ekonomi konsumen utama Emas, Tiongkok, mendorong optimisme permintaan emas fisik. Sentimen ini dapat mendorong penguatan emas dalam jangka waktu lebih panjang.
(mza/mza)