Bos BI Acungi Jempol Indonesia Adalah Negara Layak Investasi

rev, CNBC Indonesia
05 September 2023 09:35
Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023
Foto: Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023.
  • Fitch RatingsĀ mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB
  • Rasio utang pemerintah terhadap PDB tergolong rendah jadi pertimbangan Fitch
  • Fitch memproyeksikan Indonesia akan tumbuh dikisaranĀ 5% hingga 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat rating dunia (Fitch Ratings) menilai peringkat Indonesia pada BBB atau sama dengan penilaian sebelumnya dengan outlook stabil pada 1 September 2023.

Fitch menyatakan bahwa keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah.

Rasio utang pemerintah Indonesia per akhir 2022 tercatat 38,65% dari PDB. Nilai outstanding utang pemerintah sekitar Rp7.554,3 triliun.

Rasio utang pemerintah Indonesia sempat melonjak menjadi 40,7% dari PDB pada 2021. Utang melonjak karena adanya kebutuhan penanganan dampak Covid-19. Namun demikian, dalam jangka menengah Fitch memperkirakan utang pemerintah akan menurun dari posisi 38,9% dari PDB pada tahun 2023 menjadi 38,0% pada 2025.

Selain itu, Fitch melihat masih ada sejumlah tantangan yang perlu direspons, yaitu penerimaan pemerintah yang masih rendah serta beberapa indikator struktural termasuk indikator tata kelola yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.

Di sisi eksternal, sejumlah indikator seperti transaksi berjalan menunjukkan perbaikan dibandingkan sebelum pandemi, meskipun akan kembali ke level normal dalam beberapa tahun ke depan, dengan asumsi bahwa penurunan harga komoditas akan berlanjut.

Dilansir dari Bank Indonesia (BI), tercatat pada semester-I 2023, transaksi berjalan Indonesia mengalami surplus US$1,05 miliar meskipun pada kuartal-II 2023 terjadi defisit sebesar US$1,9 miliar atau 0,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sedangkan jika dibandingkan dengan semester-I 2020, transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit yang signifikan yakni sebesar US$6,34 miliar.

Dalam laporannya, Fitch juga menilai ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5% pada 2023 didukung oleh konsumsi domestik yang solid, di tengah pelemahan ekspor dan eskalasi risiko dari tertahannya pemulihan ekonomi China.

Sedangkan situasi pemilu pada 2024 diperkirakan tidak mempengaruhi investasi, bahkan belanja pemilu partai dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam enam bulan ke depan.

Dalam jangka menengah, ekonomi Indonesia diyakini akan memperoleh manfaat dari implementasi reformasi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, termasuk pembangunan ibu kota baru, Nusantara. Atas perkembangan tersebut, Fitch memperkirakan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah tumbuh 5,2% pada 2024 dan 5% pada 2025.

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif mengalami stagnasi di kisaran angka 5% sejak 2013 dan sempat turun tajam pada 2020 akibat Covid-19. Namun setelah itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali pulih hingga pada akhir 2022 tercatat di posisi 5,31%.

Menanggapi laporan Fitch, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, "Afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga."

"Kepercayaan dunia internasional ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara pemerintah dan Bank Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi." lanjut Perry

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan." tambah Perry

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation