
Wow! China & India Sumbang Devisa Rp 130 T Lewat Batu Bara RI

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan India masih menjadi pasar terbesar bagi batu bara Indonesia. Kedua negara bahkan mengimpor batu bara dengan total nilai mencapai US$ 8,45 miliar atau sekitar Rp 129,15 triliun.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor batu bara RI pada Januari-Juli 2023 menembus US$ 21,66 miliar atau setara dengan Rp 330,96 triliun (kurs US$1=Rp 15.280).
Nilai tersebut turun 16,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor ke China mencapai US$ 4,35 miliar atau sekitar Rp 66, 47 triliun pada Januari-Juli 2023. Nilai tersebut melonjak 24,68%.
Ekspor ke India mencapai US$ 4,1 miliar atau Rp 62,68 triliun pada Januari-Juli 2023. Nilai tersebut turun sebesar 44,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bila digabung, ekspor ke China dan India akan menembus Rp 129,15 triliun atau mendekati Rp 130 triliun.
Di bawah India ada Jepang yang mengimpor batu bara RI senilai US$ 3,3 miliar atau Rp 50,58 triliun.
Khusus untuk Juli 2023, nilai ekspor batu bara RI mencapai US$ 2,55 miliar atau jeblok 46,12%. Penurunan ini merupakan hal yang wajar mengingat harga batu bara terbang pada tahun lalu karena ada perang.
Dilihat dari volume, ekspor batu bara mencapai 231,83 juta ton pada Januari-Juli 2023 atau naik 4,8%. India menjadi pasar terbesar dari sisi volume dengan angka mencapai 56,11 juta ton. Jumlah tersebut turun 23,13%,
Berikutnya ada China dengan permintaan menyentuh 48,47 juta ton atau melonjak 61,7% pada Januari-Juli 2023.
Adanya perbedaan dari peringkat nilai dan volume kemungkinan disebabkan oleh jenis kalori yang diimpor kedua negara. Kalori yang lebih tinggi akan dihargai lebih mahal dibandingkan yang rendah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)