
ELSA: Harga Minyak Mendidih, Laba Melesat Double Digit

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Elnusa Tbk (ELSA) bergerak dalam bidang jasa hulu migas dan melakukan investasi saham pada anak perusahaan dan perusahaan joint venture yang bergerak di beberapa industri, seperti layanan dukungan dan perdagangan upstream migas, layanan dan perdagangan downstream migas bumi dan jasa pengelolaan dan penyimpanan data perdagangan migas dan pengelolaan aset lapangan migas bumi.
Perusahaan juga menyediakan barang dan jasa termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang kantor untuk anak perusahaannya, pihak terkait dan pihak ketiga. Bisnis minyak dan gas meliputi jasa reservoir, jasa geophysic, pengeboran eskplorasi, pengembangan dan produksi.
Sedangkan bisnis industri meliputi pergudangan, data remaster, pengolahan air, management armada dan logistik. Dan bisnis digital meliputi IOT, jasa IT, dan komunikasi.
Kinerja Laporan Keuangan
ELSA berhasil mencatatkan kenaikan kerja secara semester I 2023. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2023 tumbuh 10,5% menjadi Rp250,1 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp226,3 miliar.
Pertumbuhan laba ELSA pada semester I 2023 didorong dari kenaikan pendapatan sebesar 8,1% menjadi Rp5,86 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,42 triliun. Laba bruto semester I 2023 juga meningkat sebesar 17,9% menjadi Rp553,26 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp468,89 miliar.
Investor dapat melihat segmen mana saja yang berkontribusi menunjang kinerja pada pendapatan ELSA selama semester I 2023.
![]() |
Kontribusi pendapatan ELSA pada pihak ketiga menurun pada semester I 2023 menjadi Rp1,39 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,54 triliun. Hal ini karena ada penurunan pada segmen jasa distribusi dan logistik energi dan jasa penunjang migas.
Sedangkan terdapat kenaikan pendapatan pada pihak berelasi yang berasal dari semua segmen menjadi Rp4,46 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,87 triliun.
Selain itu terdapat dua perusahaan yang berkontribusi lebih besar dari 10% pendapatan Perseroan yakni PT. Pertamina Patra Niaga dan PT. Pertamina Hulu Indonesia.
![]() |
Selain meningkatnya pendapatan dan laba bersih Perseroan pada semester I 2023. Investor bisa melihat arus kas Perseroan.
Pada arus kas aktivitas operasi Perseroan per 30 Juni 2023 terdapat penurunan menjadi Rp332,4 miliar, dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp639,4 miliar.
Penurunan didorong karena meningkatnya pembayaran kepada pemasok dan kontraktor serta pembayaran untuk karyawan. Sedangkan penerimaan dari pelanggan meningkat per 30 Juni 2023 menjadi Rp5,86 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,43 triliun.
Pada arus kas aktivitas investasi terjadi penurunan beban karena turunnya nilai pembelian aset tetap. Begitu juga dengan arus kas aktivitas pendanaan yang mengalami penurunan beban karena berkurangnya pembayaran pinjaman bank.
Terdapat penurunan kas bersih pada Perseroan per 30 Juni 2023 menjadi Rp99,2 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp107,8 miliar.
Namun tingginya nilai kas dan setara kas awal periode mendorong peningkatan kas dan setara kas akhir periode Perseroan per 30 Juni 2023 menjadi Rp1,75 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,25 triliun.
Rasio Keuangan
Rata-rata Price Earning Ratio (PER) industri dengan bisnis sejenis berada di PER 7. Sehingga PER ELSA saat ini masih murah. Begitu juga dengan harga bukunya, PBV ELSA masih di bawah satu, yang dimana harga saham ELSA hingga perdagangan 9 Agustus 2023 berada di level Rp408 per lembar saham. Hal ini menandakan bahwa harga saham ELSA saat ini masih terbilang undervalued alias murah.
Margin yang dihasilkan Perseroan memang tidak cukup besar hanya berada di 9,44%. Begitu juga dalam menghasilkan profit yakni Net Profit Margin (NPM) juga belum bisa dibilang maksimal dengan NPM di bawah 10%.
Namun Return On Equity (ROE) Perseroan berada di angka yang baik di 11,98%. Hal ini menandakan dalam mengelola modal terhadap laba bersih cukup baik.
Begitu juga dengan Return On Asset (ROA) Perseroan berada di angka yang baik di 5,38%. Hal ini menandakan dalam mengelola aset terhadap laba bersih cukup baik.
Sayangnya Debt to Equity Ratio (DER) Perseroan berada di angka di atas 100%. Hal ini berarti total hutangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan total hutangnya. Total hutang Perseroan per 30 Juni 2023 sebesar Rp5,1 triliun, sedangkan total modal Perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per 30 Juni 2023 sebesar Rp4,17 triliun. Sehingga kemampuan dalam membayar kewajiban terhadap modalnya kurang baik.
Dan Current Ratio (CR) berada di likuiditas yang rendah di bawah 100%. Sehingga dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar kurang baik.
Prospek Bisnis
ELSA telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) berkisar Rp500 miliar. Sebagian besar Capex atau sebanyak 46% dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur.
Lalu sekitar 35% dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada kegiatan pemeliharaan kapasitas kelengkapan seperti pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta Jasa Distribusi dan Logistik Energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) di Kolaka, Tanjung Pandan, dan Labuan Bajo. Sisanya akan digunakan untuk segmen Jasa Penunjang Migas dan Non Project.
Pada semester pertama tahun 2023 ini, ELSA mengalokasikan belanja modalnya untuk membeli Accomodation Work Barge (AWB) Offshore jenis tongkang kerja yang siap dipergunakan dalam mendukung optimalisasi produksi migas melalui kegiatan workover dan well intervention. Hal ini tentunya sejalan dengan program Pemerintah Indonesia dalam menetapkan sasaran mempercepat realisasi target 1 Juta Barel Minyak dan 12 BSCFD Gas demi ketahanan energi nasional masa depan.
Perseroan juga optimistis dapat memperoleh kontrak-kontrak baru di 2023. Untuk target perolehan kontrak baru di 2023 diproyeksikan sebesar 40% dari target pendapatan Perseroan 2023, target tersebut masih sejalan dengan proyeksi di tahun sebelumnya. Untuk pekerjaan pada kontrak tersebut didominasi pada jasa hulu untuk pekerjaan akuisisi seismic dan processing serta perawatan sumur Workover Services.
ELSA juga masih melanjutkan existing project. Saat ini hingga berjalannya tahun 2023, pada Jasa Hulu, Elnusa tengah mengerjakan existing project untuk pengeboran sumur pengembangan, melanjutkan beberapa project pekerjaan survei seismic, serta ada beberapa prospek pada pekerjaan maintenance fasilitas penyaluran jalur migas dan konstruksi migas.
Sementara pada Jasa Distribusi & Logistik Energi, Perseroan masih akan mengerjakan beberapa perpanjangan kontrak existing dan juga pengembangan market di Pertamina Group. Adapun pada Jasa Penunjang, Elnusa akan memperluas strategic partnership dan meningkatkan bisnis offshore support serta melakukan peningkatan pada pekerjaan information communication technology (ICT).
Selain itu, harga minyak dunia terpantau menguat didorong dari perpanjangan pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari untuk bulan Agustus hingga September 2023 oleh Arab Saudi.
Produksi kerajaan Arab untuk September akan menjadi sekitar 9 juta barel per hari (bph), berdasarkan resmi dari kementerian energi. Pemotongan sukarela tambahan ini dilakukan untuk memperkuat upaya pencegahan yang dilakukan oleh negara-negara OPEC+ dengan tujuan mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak.
Dari Rusia, mereka juga akan memangkas ekspor minyak sebesar 300.000 barel per hari pada bulan September, hal ini diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Alexander Novak tak lama setelah pengumuman Saudi.
Baca:ELSA: Elnusa |
OPEC+ menyetujui kesepakatan untuk membatasi pasokan hingga 2024.
Selain dari sisi penawaran, para pelaku pasar perlu memperhatikan dari sisi permintaan.
Impor minyak mentah Asia naik ke rekor tertinggi pada bulan Juli karena dua pembeli terbesar di kawasan pengimpor utama, China dan India, terus mengambil volume besar minyak Rusia yang didiskon.
Di luar China, pembeli utama Asia lainnya juga meningkatkan di bulan Juli, dengan impor India diperkirakan mencapai tertinggi lima bulan sebesar 4,94 juta barel per hari, menurut Refinitiv.
Penyuling India terus menikmati minyak mentah Rusia yang didiskon, dengan kedatangan di bulan Juli diperkirakan mencapai tertinggi sepanjang masa sebesar 2,08 juta barel per hari.
Namun, produksi Rusia yang lebih rendah ditambah dengan langkah Moskow untuk menaikkan harga ekspor dapat mengurangi selera India untuk minyak mentah Rusia dalam beberapa bulan mendatang.
Impor minyak Jepang Juli diperkirakan mencapai 2,49 juta barel per hari, naik dari Juni 2,11 juta barel per hari, sementara impor Korea Selatan mencapai 2,76 juta barel per hari, naik dari 2,53 juta barel per hari pada Juni.
Dengan pemangkasan produksi minyak mentah yang akan berlanjut hingga 2024 serta pulihnya permintaan dari importir besar minyak seperti China dan India, diperkirakan harga minyak mentah dunia dapat bertahan di atas level US$80 per barel, bahkan dapat menguat hingga US$90 sampai akhir tahun 2023.
Investing Plan ELSA
ELSA masuk dalam kategori saham Syariah. Dengan harga wajarnya berkisar di Rp572 per lembar saham membuat ELSA nampak murah dengan harga saat ini masih berkisar Rp400 per lembar saham. Dengan kondisi makro ekonomi yang masih mendukung bisnis ELSA ke depan.
Area pembelian saham ELSA berada di support Rp322 hingga Rp348. Dengan target penjualan di harga wajarnya di Rp570 hingga Rp1.000 jika pasokan minyak dunia terus diketatkan dan permintaan melonjak. Harga target jual bisa naik jika kondisi makro ekonomi dan performa kinerja Perseroan terus bertumbuh.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research, divisi penelitian CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)