Newsdata

Senjata Makan Tuan, Raksasa Cokelat Eropa Terancam RI

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
02 August 2023 13:25
Kreasi buatan cokelat dipajang di pameran cokelat
Foto: Kreasi buatan cokelat dipajang di pameran cokelat "Le Salon du Chocolat - Chocoladesalon", di Brussels, Belgia, 21 Februari 2019. (REUTERS / Yves Herman)

Jakarta, CNBC Indonesia -Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR) bisa berdampak besar terhadap Uni Eropa, termasuk industri cokelat  mereka.

UU tersebut merupakan bagian dari rangkaian kebijakan Uni Eropa yang dikemas dalam The European Green Deal (EGD). Dengan target mencapai netralitas karbon apa tahun 2050 dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 55% pada tahun 2030.

Begitu diimplementasikan, ini bakal berdampak pada komoditas pertanian Tanah Air. Termasuk salah satunya coklat.

Bak senjata makan tuan, Uni Eropa dinilai bakal terdampak dari kebijakan yang mereka buat sendiri.
Pasalnya, Uni Eropa mengkonsumsi produk yang dilarangnya. Sudah bukan rahasia bahwa masyarakat Eropa sangat menyukai cokelat, baik dalam bentuk padat maupun dalam sajian minuman hangat.

Di tahun 2022, nilai impor kakao Uni Eropa tercatat mencapai senilai UUS$ 7,41 miliar.
Meski menurun dibanding tahun sebelumnya, namun angka ini tetap yang paling besar dari negara-negara lain. Tingginya tingkat konsumsi cokelat di kalangan rakyat Eropa tentu jadi daya tarik sendiri bagi produsen dan eksportir kakao Indonesia.

Menariknya, mayoritas justru impor dari berbagai negara. Salah satu pemasok terbesar produk cokelat Uni Eropa adalah Indonesia.

Industri pengolahan kakao ada di Indonesia semua. Pabrik cokelat di dunia yang besar ada di Indonesia, Mars, Cargill, Nestle ada di Indonesia. Kalau mereka terdampak ya mereka sendiri.

Pada daftar berikut ada 10 perusahaan cokelat dengan penjualan terbesar di dunia berdasarkan data yang dirilis tahun 2022. Dengan data ini, adakah perusahaan multinasional yang melibatkan Uni Eropa di dalamnya?

Lihat saja, Lindt & Sprungli AG merupakan perusahaan dengan penjualan coklat terbesar mencapai angka US$ 4,6 miliar.
Perusahaan makanan manis dari Swiss yang didirikan pada tahun 1845 dan terkenal akan truffle cokelat dan cokelat batangannya, di antara permen lainnya.

Selain itu, bercokol pula nama Nestle SA yang merupakan perusahaan produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang berkantor pusat di Vevey, Swiss dan telah beroperasi selama 150 tahun. Ia juga berdiri di Indonesia dan namanya tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation