IPO Watch

IPO MSIE Tercatat di Papan Akselerasi, Apakah Layak Beli?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
26 July 2023 14:35
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
  • MSIE masuk dalam papan akselerasi, sedangkan track record kinerja pergerakan harga saham papan akselerasi yang telah melantai di BEI sepanjang tahun 2023, sekitar 55% memiliki kinerja pergerakan harga saham yang buruk.
  • IPO MSIE memberikan bonus waran dengan rasio 2:1.
  • Kontribusi pendapatan Perseroan saat ini 100% dari penyewaan properti kepada Yayasan Intan Eduka, dimana pengurus yayasan tersebut merupakan pemegang saham sekaligus manajemen Perseroan.


Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di sektor properti dan real estate akan kedatangan penghuni baru yakni PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) yang akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

MSIE masuk dalam papan akselerasi, yang mana biasanya saham IPO di papan ini kurang mendapat perhatian lebih dari para investor. Berdasarkan track record pergerakan harga saham papan akselerasi yang telah melantai di BEI sepanjang tahun 2023, sekitar 55% memiliki kinerja pergerakan harga saham yang buruk.

IPO MSIE sendiri ditawarkan dengan harga penawaran awal sebesar Rp100 hingga Rp110. Penawaran awal telah dilakukan pada 17 hingga 24 Juli 2023, sedangkan penawaran umum akan dilaksanakan pada 1 hingga 7 Agustus 2023. Dan akan melantai di BEI pada 9 Agustus 2023.

Jumlah saham yang ditawarkan sebesar 4,17 juta lot dengan dana IPO yang akan diraih berkisar Rp Rp41,7 miliar hingga Rp45,9 miliar. Market cap IPO MSIE berkisar Rp151,7 miliar hingga Rp166,9 miliar.

Sebagai pemanis, IPO MSIE memberikan bonus waran dengan rasio 2:1. Hal ini berarti setiap pembelian dua saham MSIE akan mendapatkan gratis satu waran.

MNC Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin emisi dari pelaksanaan IPO MSIE.

Banyak pertimbangan yang harus dilakukan oleh para calon investor sebelum berinvestasi di sebuah saham akselerasi, mulai dari penggunaan dana IPO, kinerja keuangan hingga melihat historis saham akselerasi lainnya yang dikulas dalam prospek bisnis.

Penggunaan Dana IPO

a) 70% akan digunakan untuk rencana pengadaan lahan, baik melalui akusisi (baik aset maupun perusahaan pemilik aset) ataupun sewa/kerjasama jangka panjang serta pembangunan gedung sekolah baru.

b) 30% akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan Perseroan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti Perseroan seperti biaya karyawan, biaya perawatan dan perbaikan ringan gedung (maintenance properti), dan biaya operasional lainnya.

Kinerja Keuangan

msieFoto: MSIE

Laba bersih tahun berjalan Perseroan meningkat cukup drastis pada tahun 2022 sebesar Rp67,8 miliar, dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp250,3 juta. Jika melihat dari peningkatan pendapatan tidak begitu meningkat signifikan. Pendapatan tahun 2021 sebesar Rp3,1 miliar, dan tahun 2022 menjadi Rp3,7 miliar saja.

Peningkatan laba bersih berasal dari lonjakan penghasilan operasi lain pada tahun 2022 menjadi Rp67,4 miliar, dibandingkan pada tahun 2021 justru terdapat beban operasi lain sebesar Rp29,9 juta.

msieFoto: MSIE

Jika melihat rincian pada catatan kaki prospektus IPO MSIE, lonjakan pendapatan operasi lain pada tahun 2022 berasal dari keuntungan selisih revaluasi properti investasi sebesar Rp66,9 miliar dan keuntungan penjualan aset tetap dan properti investasi sebesar Rp435,9 juta.

Sedangkan peningkatan laba bersih tahun berjalan pada periode 31 Mei 2023 menjadi Rp940,7 juta, dibandingkan laba bersih periode Mei 2022 sebesar Rp182,5 juta. Secara pendapatan meningkat namun tidak signifikan. Pendapatan periode 31 Mei 2023 menjadi Rp1,57 miliar, sedangkan periode Mei 2022 sebesar Rp1,3 miliar. Terdapat efisiensi pada beban pokok pendapatan yang membuat Perseroan berhasil membukukan laba bersih lebih tinggi.

Terjadi penurunan beban pokok pendapatan periode 31 Mei 2023 menjadi Rp236,5 juta di saat pendapatan lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan beban pokok pendapatan pada periode 31 Mei 2022 tercatat sebesar Rp776,9 juta.

Pendapatan Perseroan 100% berasal dari Yayasan Intan Eduka sebagai penyewa.

Rasio Keuangan

Harga yang ditawarkan saat ini sedikit lebih mahal karena sudah berada di atas PBV satu.

Adanya efisiensi biaya membuat margin Perseroan meningkat cukup drastis menjadi 84,95%, hal ini juga berpengaruh dalam menghasilkan laba bersih atau Net Profit Margin (NPM) berada di angka yang tinggi di 59,86%.

Return On Equity (ROE) Perseroan juga cukup baik hingga periode Mei 2023 di angka 2,78%. Sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersihnya cukup baik.

Return On Asset (ROA) Perseroan juga cukup baik hingga periode Mei 2023 di angka 2,44%. Sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersihnya cukup baik.

Debt to Equity Ratio (DER) berada di angka yang sehat 13,93%. Jika DER di bawah 100% hal ini berarti total modalnya jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Total modal Perseroan per 31 Mei 2023 sebesar Rp81,2 miliar, sedangkan total hutang Perseroan per Mei 2023 sebesar Rp11,3 miliar. Sehingga dalam membayar kewajiban terhadap modalnya cukup baik.

Current Ratio (CR) Perseroan di angka tinggi 347.36%. Dengan likuiditas Perseroan yang tinggi, dapat membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar dengan baik.

Bisnis

Kegiatan usaha Perseroan pada saat ini adalah penyewaan real estate untuk sektor pendidikan.

Kegiatan utama Perseroan saat ini adalah menyewakan 2 properti yang berada di Jl Pattimura, Plaza Segi 8, Surabaya kepada Yayasan Intan Eduka yang mengelola IPH School, sebuah sekolah swasta bertaraf internasional di Surabaya.

Detail terkait IPH School West Campus milik Perseroan.

Prospek Bisnis

Kontribusi pendapatan Perseroan saat ini 100% dari penyewaan properti kepada Yayasan Intan Eduka. Hal ini harus menjadi catatan bagi para calon investor. Karena properti yang dimiliki oleh Perseroan saat ini hanya mencakup dua komplek yang digunakan untuk sektor pendidikan saja.

Dapat dikatakan cukup beresiko ketika pendapatan hanya berasal dari satu klien saja, meskipun pengurus Yayasan Intan Eduka merupakan pemegang saham sekaligus manajemen Perseroan.

Perseroan perlu melakukan eskpansi untuk mengembangkan bisnisnya.

IPO MSIE masuk dalam papan akselerasi. Saham IPO yang masuk papan akselerasi biasanya mendapat pandangan negatif dari para calon investor. Dapat terlihat dari track record saham-saham akselerasi yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2023.

Dari 11 emiten papan akselerasi yang telah listing di BEI pada tahun 2023, enam menunjukkan performa buruk pada kinerja pergerakan harga sahamnya, empat naik dan satu stagnan hingga perdagangan Selasa (25/7/2023).

Layak Di Koleksi Atau Tidak?

Tercatatnya IPO MSIE dalam papan akselerasi dapat menjadi keraguan bagi para investor untuk berinvestasi di perusahaan propert ini. Selain itu, tingginya laba perseroan pada tahun 2022 bukan karena peningkatan pendapatan yang signifikan, namun didorong dari pendapatan operasi lain yang berasal dari revaluasi properti investasi dan penjualan aset. Sehingga masih menjadi perhatian bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan pendapatan dari ekspansi bisnis yang akan dilakukan oleh Perseroan setelah mendapatkan dana dari IPO.

Hal ini membuat IPO MSIE menjadi kurang menarik dan belum layak untuk di koleksi.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation